Kendari (ANTARA) - Universitas Maastricht Belanda bekerja sama dengan Fakultas Hukum Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari meningkatkan pengetahuan mahasiswa hingga dosen di bidang digitalisasi dan hukum.

"Hari ini Universitas Maastricht Belanda bersama Fakultas Hukum UHO membawakan pembelajaran Problem Based Learning (PBL) atau pembelajaran berbasis masalah pada dosen dan mahasiswa di Fakultas Hukum," kata Dekan Fakultas Hukum UHO Kendari Dr. Herman di Kendari, Rabu.

Herman menyampaikan materi yang dibawakan dalam pembelajaran tersebut terkait digitalisasi dan hukum. Menurutnya, hal itu merupakan isu yang paling sensitif saat ini.

"Saat pandemi COVID-19 seolah-olah itu semua serba digital sehingga dimaknai ada implementasi positif dan negatif dalam perspektif hukum seperti apa, itu yang dijelaskan tadi sama mahasiswa," jelasnya.

Dalam kegiatan tersebut itu, katanya, mahasiswa dan dosen di Fakultas Hukum diajarkan cara mengajar yang baik, khususnya penerapan pembelajaran berbasis masalah sehingga mahasiswa aktif mencermati sebuah masalah ketika menjadi jaksa atau pengacara.

"Sehingga Fakultas Hukum Universitas Halu Oleo bisa menciptakan mahasiswa-mahasiswa yang siap pakai dalam bidang profesinya," ujar dia.

Dia menerangkan materi Problem Based Learning (PBL) merupakan materi biasa yang mempunyai teknis dan cara pembelajaran lain, namun sudah diakui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi serta sudah dimasukkan di indikator kinerja utama kementerian.

Herman mengatakan bahwa pembelajaran Problem Based Learning (PBL) atau pembelajaran berbasis masalah merupakan salah satu program kerja sama yang dilakukan antara Fakultas Hukum UHO dengan Universitas Maastricht Belanda.

"Salah satu yang kita kerja sama adalah dosen-dosen di Universitas Maastricht mengajar pula di UHO. Oleh karena itu, saya selaku dekan mewakili civitas akademika hukum UHO mengucapkan terima kasih," katanya.

Dia menuturkan dengan adanya dosen atau tenaga pengajar dari luar negeri, maka mahasiswa dan dosen di Fakultas Hukum UHO Kendari dapat meningkatkan pengetahuan.

"Alhamdulillah Fakultas Hukum UHO tidak hanya bekerja sama dengan Maastricht, di Asia mereka sudah menyatakan siap untuk mengajar di hukum UHO," tutur dia.

Selain itu,papar dia,  dengan adanya tenaga pengajar dari luar negeri, maka partisipasi mahasiswa akan sangat tinggi. Menurutnya, hal tersebut merupakan salah satu program atau visi misi Fakultas Hukum UHO untuk menuju internasional.

"Ini bagian dari program Fakultas Hukum  UHOI untuk 'go international'," demikian Dr. Herman.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024