Kendari (ANTARA) - Rombongan jemaah calon haji (JCH) Sulawesi Tenggara yang tergabung dalam kloter 24 berjumlah 393 orang tiba di Makkah sejak 10 Juni 2023 langsung melaksanakan ibadah Umroh pada dini hari.
"Alhamdulillah, kami dari kloter 24 asal Provinsi Sultra telah melaksanakan ibadah umroh, meskipun ada seorang diantaranya belum, karena masih dalam kondisi pemulihan," kata Tim Petugas Haji Daerah (PHD) Sultra, Asrun Lio dalam rilis dari Mekkah yang diterima, di Kendari, Selasa.
Asrun Lio yang juga Sekda Provinsi Sultra itu mengajak masyarakat Sultra sama-sama mendoakan agar semua jamaah haji dalam kondisi sehat sehingga dapat melaksanakan semua rangkaian ibadah semata-mata hanya mengharap ridho Allah SWT serta meraih pahala ibadah haji yang mabrur.
Untuk saat ini, jamaah haji Indonesia Provinsi Sultra khususnya kloter 24 di Mekkah telah mengunjungi tempat pembelian dan pemotongan hewan guna melakukan pembayaran dam dan kurban.
"Agenda kita hari ini terkait dengan pembayaran dam dan kurban. Memang ada beberapa pendapat bahwa pembayaran dam sudah bisa dilakukan meski para jamaah calon haji belum melaksanakan wukuf di Arafah dan selesai melakukan ritual haji. Artinya, pembayaran dam sebelum haji dilakukan sah dalam hukum agama. Namun ada juga pendapat lain, bahwa pembayaran dam dilakukan setelah dilakukan wukuf di Arafah.
Ada juga bahwa pembayaran dam bisa dilakukan sebelum melaksanakan wukuf di Arafah dan Dam bisa dibayarkan, hanya jika jamaah haji melanggar pelaksanaan haji. Ada juga pendapat lain bahwa dam bisa dibagi menjadi dua versi yakni, dam karena kesalahan dan karena haji, jadi dua-duanya bisa dilaksanakan sebelum wukuf.
"Dam adalah denda bagi para jamaah haji karena melakukan pelanggaran beberapa ketentuan saat melaksanakan haji. Biasanya, pembayaran dam dilakukan dengan cara menyembelih hewan kurban di Tanah Suci. Tapi, apapun yang dilaksanakan para jamaah haji tentu bagi Allah yang diterima adalah tentang ketaqwaan kita," paparnya.
Asrun Lio bersama Ketua Kloter 24 Sugianto menambahkan, khusus kloter 24 dengan jumlah 393 orang jamaah haji, usia termuda yakni 18 tahun dan tertua 94 Tahun.
Dari 393 orang ini, 8 diantaranya merupakan petugas yang terdiri dari satu orang ketua kloter, satu orang dokter, satu orang pemimpin ibadah, dua orang perawat, dan tiga orang PhD. Alhamdulillah, kami bisa melaksanakan ibadah tepat waktu selama di Mekah ini. Kami juga terus mengingatkan kepada jamaah haji yang lansia utamanya dari sisi kesehatan, agar tidak memaksakan diri beribadah di masjidil haram jika tidak memungkinkan dan bisa melaksanakannya di hotel saja.
"Untuk penginapan sangat bagus dan jarak juga dekat. Jadwal makanan tiga kali sehari, yakni sarapan pagi, makan siang, dan makan malam. Setiap menu makan juga bervariasi sehingga banyak pilihan bagi para jamaah. Untuk Sultra secara umum berjumlah lima kloter dengan total 2.044 jamaah haji. Kami tetap memohon doa dari seluruh masyarakat Provinsi Sultra agar para jamaah haji selalu dalam lindungan Allah SWT sehingga bisa melaksanakan ibadah dengan baik dan mendapatkan predikat takwa di sisi Allah SWT. Aamiin," harapnya.
"Alhamdulillah, kami dari kloter 24 asal Provinsi Sultra telah melaksanakan ibadah umroh, meskipun ada seorang diantaranya belum, karena masih dalam kondisi pemulihan," kata Tim Petugas Haji Daerah (PHD) Sultra, Asrun Lio dalam rilis dari Mekkah yang diterima, di Kendari, Selasa.
Asrun Lio yang juga Sekda Provinsi Sultra itu mengajak masyarakat Sultra sama-sama mendoakan agar semua jamaah haji dalam kondisi sehat sehingga dapat melaksanakan semua rangkaian ibadah semata-mata hanya mengharap ridho Allah SWT serta meraih pahala ibadah haji yang mabrur.
Untuk saat ini, jamaah haji Indonesia Provinsi Sultra khususnya kloter 24 di Mekkah telah mengunjungi tempat pembelian dan pemotongan hewan guna melakukan pembayaran dam dan kurban.
"Agenda kita hari ini terkait dengan pembayaran dam dan kurban. Memang ada beberapa pendapat bahwa pembayaran dam sudah bisa dilakukan meski para jamaah calon haji belum melaksanakan wukuf di Arafah dan selesai melakukan ritual haji. Artinya, pembayaran dam sebelum haji dilakukan sah dalam hukum agama. Namun ada juga pendapat lain, bahwa pembayaran dam dilakukan setelah dilakukan wukuf di Arafah.
Ada juga bahwa pembayaran dam bisa dilakukan sebelum melaksanakan wukuf di Arafah dan Dam bisa dibayarkan, hanya jika jamaah haji melanggar pelaksanaan haji. Ada juga pendapat lain bahwa dam bisa dibagi menjadi dua versi yakni, dam karena kesalahan dan karena haji, jadi dua-duanya bisa dilaksanakan sebelum wukuf.
"Dam adalah denda bagi para jamaah haji karena melakukan pelanggaran beberapa ketentuan saat melaksanakan haji. Biasanya, pembayaran dam dilakukan dengan cara menyembelih hewan kurban di Tanah Suci. Tapi, apapun yang dilaksanakan para jamaah haji tentu bagi Allah yang diterima adalah tentang ketaqwaan kita," paparnya.
Asrun Lio bersama Ketua Kloter 24 Sugianto menambahkan, khusus kloter 24 dengan jumlah 393 orang jamaah haji, usia termuda yakni 18 tahun dan tertua 94 Tahun.
Dari 393 orang ini, 8 diantaranya merupakan petugas yang terdiri dari satu orang ketua kloter, satu orang dokter, satu orang pemimpin ibadah, dua orang perawat, dan tiga orang PhD. Alhamdulillah, kami bisa melaksanakan ibadah tepat waktu selama di Mekah ini. Kami juga terus mengingatkan kepada jamaah haji yang lansia utamanya dari sisi kesehatan, agar tidak memaksakan diri beribadah di masjidil haram jika tidak memungkinkan dan bisa melaksanakannya di hotel saja.
"Untuk penginapan sangat bagus dan jarak juga dekat. Jadwal makanan tiga kali sehari, yakni sarapan pagi, makan siang, dan makan malam. Setiap menu makan juga bervariasi sehingga banyak pilihan bagi para jamaah. Untuk Sultra secara umum berjumlah lima kloter dengan total 2.044 jamaah haji. Kami tetap memohon doa dari seluruh masyarakat Provinsi Sultra agar para jamaah haji selalu dalam lindungan Allah SWT sehingga bisa melaksanakan ibadah dengan baik dan mendapatkan predikat takwa di sisi Allah SWT. Aamiin," harapnya.