Kendari (ANTARA) - Manggala Agni Daerah Operasi Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan antisipasi terhadap ancaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sebagai dampak El Nino di daerah tersebut.

Kepala Manggala Agni Daerah Operasi Sultra Yanuar Fanca Kusuma melalui telepon di Kendari, Rabu, mengatakan antisipasi itu melalui pembangunan kerja sama dengan semua pemangku kepentingan, termasuk masyarakat di suatu kawasan rawan karhutla.

“Upaya Manggala Agni Sultra mengantisipasi potensi karhutla di wilayah Provinsi Sultra saat fenomena El Nino, yakni dengan menjalin kerja sama antarpihak, baik di pemerintahan maupun di puar pemerintahan,” katanya.

Dalam mengantisipasi bencana kekeringan dampak El Nino, yaitu fenomena pemanasan suhu muka laut di atas kondisi normal di Samudera Pasifik bagian tengah, katanya, dengan mewaspadai pemicu kekeringan.

Selain itu, katanya, kewaspadaan terhadap curah hujan yang minim karena akan meningkatkan jumlah titik api sehingga rawan karhutla. 

Dia menyebut El Nino berpengaruh di wilayah tertentu, termasuk di sebagian besar wilayah Sultra yang berupa tanah mineral dengan ciri tanaman rentan terbakar.

Kewaspadaan terhadap potensi karhutla, katanya, harus dilakukan sejak dini.

“Selain itu pada wilayah gambut juga akan berdampak seperti terjadi kebakaran ribuan hektare tahun 2019 lalu di Kabupaten Kolaka Timur,” ujar dia.

Sejumlah upaya lain untuk antisipasi karhutla, katanya, membangun sistem pengawasan melalui data satelit dan informasi langsung.

“Langkah antisipatif yang kami lakukan juga yaitu patroli rutin maupun gabungan, sosialisasi langsung ke masyarakat sekitar rawan karhutla, serta menyiagakan personel dan sarana prasarana pada cuaca tertentu di daerah rawan karhutla,” tutur dia.

Manggala Agni Daerah Operasi Sultra juga mengingatkan masyarakat agar mewaspadai ancaman dan bahaya karhutla karena dampaknya tidak saja menyebabkan habitat makhluk hidup hilang, tetapi juga menghanguskan vegetasi dan berbagai tempat bersarang hewan.

“Dampak langsung barangkali sudah sering dilihat dan dirasakan, bahkan Bapak Presiden (Joko Widodo, red.) sendiri telah mengeluarkan inpres untuk penanggulangan karhutla yang ditujukan kepada instansi terkait, pemegang izin usaha, pemda, sampai dengan tingkat masyarakat, tetapi yang terpenting masing-masing memiliki kesadaran akan dampak karhutla,” kata Yanuar.


Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024