Kendari (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara, menyiapkan sebanyak 27 petugas Sensus Pertanian 2013 yang akan melakukan pendataan ke rumah-rumah warga di daerah tersebut.
Kepala BPS Buton Utara Musdin melalui telepon di Kendari, Selasa, mengatakan, pihaknya telah menjaring dan melatih puluhan petugas tersebut sebelum diterjunkan melakukan pendataan pertanian di daerah tersebut.
"Petugas sensus akan melakukan pendataan pada seluruh rumah tangga yang bergerak di bidang pertanian yang berada di Buton Utara. Sebanyak 27 petugas sensus ini sudah kami latih dalam menyamakan konsep dan persepsi agar dapat bekerja sesuai dengan SOP yang telah ditentukan oleh BPS RI," katanya.
Dia menuturkan petugas yang terpilih tersebut telah melewati beberapa tahapan mulai seleksi administrasi berkas, tes tertulis dan wawancara. Ke-27 petugas tersebut berasal dari Kecamatan Wakorumba dan Kambowa daerah tersebut.
Dia berharap petugas sensus yang akan diturunkan pada 1 Juni hingga 31 Juli 2023 dapat bekerja dengan baik di lapangan sesuai dengan ilmu dan materi yang telah diberikan oleh instruktur dan SOP agar menghasilkan data yang akurat dan terpercaya
Penanggung jawab Statistik Produksi BPS Buton Utara, Fahrullah mengatakan penyelenggaraan sensus pertanian menjadi tugas dan tanggung jawab Badan Pusat Statistik berdasarkan berdasarkan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997.
Dia menyebut sensus pertanian dilakukan setiap 10 tahun sekali yaitu pada tahun yang berakhiran tiga. Sensus pertanian yang akan dilaksanakan pada tahun 2023 merupakan sensus pertanian yang ketujuh, dimana pertama dilakukan pada tahun 1963.
"Kontribusi sensus pertanian pada perekonomian nasional yakni terbukanya penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian, tingginya sumbangan devisa yang dihasilkan dari berkembang pesatnya sektor agribisnis maupun penghasil bahan baku bagi industri hilir yang mengolah hasil pertanian," katanya.
Menurutnya, diperlukan ketersediaan data sektor pertanian yang akurat dan terkini untuk digunakan sebagai acuan bagi pemerintah maupun pemangku kepentingan dalam merancang dan merumuskan berbagai kebijakan baik untuk kepentingan internal maupun untuk pembangunan nasional
"Sensus Pertanian 2023 ini akan menyediakan data struktur pertanian sampai unit-unit administrasi terkecil, menyediakan data yang dapat digunakan sebagai tolak ukur statistik pertanian saat ini, dan akan menyediakan kerangka sampel untuk survei pertanian lanjutan," pungkas Fahrullah.
Kepala BPS Buton Utara Musdin melalui telepon di Kendari, Selasa, mengatakan, pihaknya telah menjaring dan melatih puluhan petugas tersebut sebelum diterjunkan melakukan pendataan pertanian di daerah tersebut.
"Petugas sensus akan melakukan pendataan pada seluruh rumah tangga yang bergerak di bidang pertanian yang berada di Buton Utara. Sebanyak 27 petugas sensus ini sudah kami latih dalam menyamakan konsep dan persepsi agar dapat bekerja sesuai dengan SOP yang telah ditentukan oleh BPS RI," katanya.
Dia menuturkan petugas yang terpilih tersebut telah melewati beberapa tahapan mulai seleksi administrasi berkas, tes tertulis dan wawancara. Ke-27 petugas tersebut berasal dari Kecamatan Wakorumba dan Kambowa daerah tersebut.
Dia berharap petugas sensus yang akan diturunkan pada 1 Juni hingga 31 Juli 2023 dapat bekerja dengan baik di lapangan sesuai dengan ilmu dan materi yang telah diberikan oleh instruktur dan SOP agar menghasilkan data yang akurat dan terpercaya
Penanggung jawab Statistik Produksi BPS Buton Utara, Fahrullah mengatakan penyelenggaraan sensus pertanian menjadi tugas dan tanggung jawab Badan Pusat Statistik berdasarkan berdasarkan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997.
Dia menyebut sensus pertanian dilakukan setiap 10 tahun sekali yaitu pada tahun yang berakhiran tiga. Sensus pertanian yang akan dilaksanakan pada tahun 2023 merupakan sensus pertanian yang ketujuh, dimana pertama dilakukan pada tahun 1963.
"Kontribusi sensus pertanian pada perekonomian nasional yakni terbukanya penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian, tingginya sumbangan devisa yang dihasilkan dari berkembang pesatnya sektor agribisnis maupun penghasil bahan baku bagi industri hilir yang mengolah hasil pertanian," katanya.
Menurutnya, diperlukan ketersediaan data sektor pertanian yang akurat dan terkini untuk digunakan sebagai acuan bagi pemerintah maupun pemangku kepentingan dalam merancang dan merumuskan berbagai kebijakan baik untuk kepentingan internal maupun untuk pembangunan nasional
"Sensus Pertanian 2023 ini akan menyediakan data struktur pertanian sampai unit-unit administrasi terkecil, menyediakan data yang dapat digunakan sebagai tolak ukur statistik pertanian saat ini, dan akan menyediakan kerangka sampel untuk survei pertanian lanjutan," pungkas Fahrullah.