Kendari, Sultra (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi berharap Ikatan Alumni (IKA) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari membantu pemerintah dalam pengembangan perikanan dan kelautan di daerah dan Indonesia.

"Saya berharap IKA FPIK UHO bisa mewujudkan Provinsi Sulawesi Tenggara sebagai pusat pengembangan perikanan dan kelautan di Indonesia," katanya saat membuka Rapat Kerja Pengurus Komisariat IKA FPIK UHO periode 2022-2025 di Kendari, Sultra, Minggu.

Menurutnya, untuk membangun sektor kelautan dan perikanan berbasis pada prinsip ekonomi biru atau prinsip berkelanjutan, maka dibutuhkan orang-orang yang ahli dalam bidang tersebut.

Dia menyampaikan pembangunan kelautan dan perikanan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat khususnya nelayan, pembudi daya ikan dan masyarakat kelautan perikanan lainnya, serta menghasilkan produk dan jasa kelautan perikanan yang bernilai tambah dan berdaya saing tinggi.

"Ikatan Alumni FPIK UHO mampu menjadi wadah dan forum komunikasi untuk membangun sinergisitas bagi pembangunan khususnya pada pembangunan sektor kelautan dan perikanan di Sulawesi Tenggara," ujar Ali, yang turut menyaksikan pengukuhan Ketua IKA FPIK UHO periode 2022-2025 Abdul Latif.

Abdul mengatakan alumnus UHO tersebar di beberapa wilayah di Indonesia ada di kementerian/lembaga, kepolisian, kejaksaan, kehakiman, legislatif, pemerintah provinsi, kabupaten/kota, perbankan, jurnalis, advokat, konsultan, NGO, dan dunia usaha lainnya.

Direktur Utama Bank Sultra ini menegaskan kehadiran IKA FPIK UHO bisa menjadi wadah untuk membangun hubungan emosional tidak hanya sesama alumnus, namun juga mampu membangun hubungan terhadap pemerintah dan masyarakat umum.

Dia mengajak para alumnus agar mampu berperan serta memberikan masukan terhadap kebijakan, program dan kegiatan bagi kemajuan perguruan tinggi, daerah, bangsa dan negara.

"Selain itu, juga mampu menjadi wadah komunikasi untuk membangun sinergisitas bagi pembangunan khususnya pada pembangunan sektor kelautan dan perikanan di Sulawesi Tenggara," kata Abdul.

Dia menerangkan sejumlah program prioritas yang akan direalisasikan di antaranya para alumnus IKA FPIK UHO akan berperan aktif mewujudkan Sulawesi Tenggara sebagai pusat pengembangan perikanan dan kelautan di Indonesia.

"Hal ini dapat dilakukan melalui sumbangan pemikiran dan kegiatan-kegiatan kemasyarakatan peningkatan produksi dan produktivitas serta mempertahankan dan meningkatkan keanekaragaman ekosistem di wilayah pesisir, laut dan pulau-pulau kecil," ujar dia.

Kedua, pihaknya akan menggelar pasar pangan murah bagi masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil dengan menggandeng BUMN/BUMD/lembaga pemerintah/lembaga nonpemerintah untuk menghindari kerawanan pangan dan turut berpartisipasi dalam pengendalian inflasi.

Ketiga, pihaknya akan membentuk program pusat dana abadi alumnus. Program ini akan berfungsi memfasilitasi dan menjembatani para alumnus yang ingin membalas kebaikan pada almamater serta membiayai kegiatan-kegiatan kemasyarakatan IKA FPIK UHO.

"Selain dari para alumnus juga akan dihimpun dari kaum filantropi, dunia usaha, lembaga dan masyarakat," tutur Abdul.

Terakhir, pihaknya akan memperkuat sinergi dan jejaring alumnus antar wilayah yang kuat sehingga meningkatkan kredibilitas FPIK UHO sebagai almamater serta upaya peningkatan kapasitas alumnus.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024