Kendari (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara menyerap keluhan warga di Desa Kota Bangun, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan, soal maraknya kebisingan saat melaksanakan ibadah shalat tarawih yang bersumber dari knapot bogar.
Berdasarkan keterangan tertulis Humas Polda Sultra diterima di Kendari, Jumat menyebut keluhan tersebut disampaikan oleh perwakilan masyarakat di daerah tersebut saat mengikuti Program Jumat Curhat yang dilaksanakan Polda Sultra.
Jumat Curhat bersama Polda Sultra dilaksanakan di Balai Desa Kota Bangun, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.
Kegiatan tersebut dipimpin oleh Irwasda Polda Sultra Kombes Pol Yun Imanullah dan diikuti oleh jajaran Pejabat Utama Polda Sultra beserta Ketua RT/RW dan masyarakat Desa Kota Bangun.
Masalah demi masalah disampaikan oleh masyarakat yang mengikuti Jumat Curhat terkait dengan gangguan Kamtibmas di sekitaran wilayah Desa Kota Bangun.
Seperti yang disampaikan oleh Ketua RT 03, Gunawan, yaitu ibadah shalat tarawih warganya di masjid terganggu dengan pengendara sepeda motor yang melintas menggunakan knalpot bogar/brong.
"Masjid kami di dalam lorong pak, jadi setiap shalat ada motor melintas pake knalpot bogar. hal ini sudah saya sampaikan juga ke Pak Bhabinkamtibmas," kata Gunawan.
Sedangkan Ketua RT 07, Supianti, menyampaikan bahwa di wilayahnya sekitar Jalan Maleo terutama di Bulan Ramadhan ini ada pasar dadakan yang ramai oleh kerumunan orang sehingga menyebabkan kemacetan parah setiap sore hari.
"Saya minta agar ada personel atau petugas lalu lintas untuk mengatur kendaraan karena kami mau keluar masuk lorong sangat terganggung kemacetan," tuturnya.
Kombes Pol Yun Imanullah memberikan tanggapan bahwa setiap sesi Jumat Curhat yang diikuti olehnya, rata-rata masyarakat mengeluhkan terkait dengan penggunaan knalpot bogar yang sangat mengganggu dan meresahkan.
"Masih ada sepeda motor menggunakan knalpot bogar, hampir selama Jumat Curhat yang disampaikan masyarakat sangat tergangu pada saat kegiatan ibadah terutama pada malam hari," kata Kombes Yun Imanullah.
Untuk ke depannya, ia meminta kepada Bhabinkamtibmas untuk memaksimalkan mulai dari lingkungan terkecil terkait dengan edukasi lalulintas kepada pelajar di sekolahan.
Ia mengaku selama ini Polda Sultra sudah sejak lama melakukan penindakan kepada sepeda motor yang melanggar karena menggunakan knalpot bogar.
"Kami sudah lakukan tindakan preventif dan preentif karena yang menggunakan sepeda motor knalpot bogar kebanyakan adalah siswa atau pelajar. Untuk itu nanti di sekolah-sekolah segera diberikan pesan kamtibas terkait dengan keselamatan berkendara," pungkas Kombes Yun Imanullah.
Berdasarkan keterangan tertulis Humas Polda Sultra diterima di Kendari, Jumat menyebut keluhan tersebut disampaikan oleh perwakilan masyarakat di daerah tersebut saat mengikuti Program Jumat Curhat yang dilaksanakan Polda Sultra.
Jumat Curhat bersama Polda Sultra dilaksanakan di Balai Desa Kota Bangun, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.
Kegiatan tersebut dipimpin oleh Irwasda Polda Sultra Kombes Pol Yun Imanullah dan diikuti oleh jajaran Pejabat Utama Polda Sultra beserta Ketua RT/RW dan masyarakat Desa Kota Bangun.
Masalah demi masalah disampaikan oleh masyarakat yang mengikuti Jumat Curhat terkait dengan gangguan Kamtibmas di sekitaran wilayah Desa Kota Bangun.
Seperti yang disampaikan oleh Ketua RT 03, Gunawan, yaitu ibadah shalat tarawih warganya di masjid terganggu dengan pengendara sepeda motor yang melintas menggunakan knalpot bogar/brong.
"Masjid kami di dalam lorong pak, jadi setiap shalat ada motor melintas pake knalpot bogar. hal ini sudah saya sampaikan juga ke Pak Bhabinkamtibmas," kata Gunawan.
Sedangkan Ketua RT 07, Supianti, menyampaikan bahwa di wilayahnya sekitar Jalan Maleo terutama di Bulan Ramadhan ini ada pasar dadakan yang ramai oleh kerumunan orang sehingga menyebabkan kemacetan parah setiap sore hari.
"Saya minta agar ada personel atau petugas lalu lintas untuk mengatur kendaraan karena kami mau keluar masuk lorong sangat terganggung kemacetan," tuturnya.
Kombes Pol Yun Imanullah memberikan tanggapan bahwa setiap sesi Jumat Curhat yang diikuti olehnya, rata-rata masyarakat mengeluhkan terkait dengan penggunaan knalpot bogar yang sangat mengganggu dan meresahkan.
"Masih ada sepeda motor menggunakan knalpot bogar, hampir selama Jumat Curhat yang disampaikan masyarakat sangat tergangu pada saat kegiatan ibadah terutama pada malam hari," kata Kombes Yun Imanullah.
Untuk ke depannya, ia meminta kepada Bhabinkamtibmas untuk memaksimalkan mulai dari lingkungan terkecil terkait dengan edukasi lalulintas kepada pelajar di sekolahan.
Ia mengaku selama ini Polda Sultra sudah sejak lama melakukan penindakan kepada sepeda motor yang melanggar karena menggunakan knalpot bogar.
"Kami sudah lakukan tindakan preventif dan preentif karena yang menggunakan sepeda motor knalpot bogar kebanyakan adalah siswa atau pelajar. Untuk itu nanti di sekolah-sekolah segera diberikan pesan kamtibas terkait dengan keselamatan berkendara," pungkas Kombes Yun Imanullah.