Kendari (ANTARA) -
Penjabat Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menyerahkan bantuan korban bencana alam Hidrometeorologi.
Ia mengatakan, bantuan tersebut diberikan kepada 16 warga Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Sultra, yang menjadi korban bencana alam Hidrometeorologi beberapa waktu lalu.
"Kami menyerahkan bantuan kepada korban bencana alam Hidrometeorologi di Kota Kendari" kata Asmawa Tosepu.
Pria yang menjabat sebagai orang nomor satu di Kota Kendari itu menjelaskan bahwa penyerahan bantuan itu merupakan bentuk kepedulian Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari terhadap korban bencana alam untuk digunakan dalam kondisi tanggap darurat.
“Bantuan yang sudah disiapkan Kementerian Sosial melalui Dinas Sosial berupa tenda, bahan pokok makan, termasuk selimut dan kebutuhan mandi,” ungkap Asmawa Tosepu.
Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Biro Umun Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia (RI) itu mengungkapkan penyerahan bantuan tersebut dilakukan secara simultan pada korban yang sangat membutuhkan setelah melalui proses penilaian oleh Dinas Sosial Kota Kendari.
"Bantuan ini diserahkan setelah melalui proses penilaian dari Dinas Sosial (Dinsos) Kota Kendari," ujarnya.
Bantuan ini, lanjut Asmawa Tosepu, diserahkan sembari menunggu bantuan perbaikan rumah yang sedang diusulkan pada Kementerian Sosial (Kemensos) RI maupun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Sementara itu, Kepala Dinsos Kota Kendari Abdul Rauf menyampaikan bahwa saat ini pihaknya memiliki sebanyak 100 paket penanggulangan bencana untuk para korban.
"Saat ini ada 100 paket penanggulangan bencana untuk korban," ucap Abdul Rauf.
Dari 100 paket tersebut, kata orang nomor satu di Dinsos Kota Kendari itu, sekira 30 paket yang telah disalurkan pada korban bencana di Kecamatan Mandonga dan Puuwatu.
“Kategorinya berdasarkan asesmen kita yang pertama rumahnya habis, kemudian warga miskin, kita dahulukan mereka karena rumahnya rusak. Artinya Dinsos hadir karena tanggap daruratnya,” tuturnya.
Menurutnya, bantuan yang diberikan merupakan kebutuhan dasar warga yang terkena bencana yang sifatnya mendesak. Dan saat ini jumlahnya masih terus bertambah berdasarkan laporan yang masuk dan hasil penilaian.