Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara di tahun 2023 menargetkan 6.000 ekor sapi yang tersebar di tujuh Kecamatan10 kelurahan dan 67 desa di wilayah itu menjadi sasaran pemberian vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
"Pemberian vaksin sebagai upaya menjaga daya tahan tubuh ternak termasuk mencegah penularan penyakit mematikan hewan berkuku genap tersebut di wilayah Buton Tengah yang memiliki populasi sapi ribuan ekor," ujar Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Buton Tengah, Pemran, dalam pernyataan tertulis yang diterima, di Kendari,Senin.
Ia mengatakan, pemberian vaksin bagi ternak sapi sesuai instruksi pemerintah pusat. Dan sejauh ini kendala yang dihadapi petugas hanyalah sapi-sapi liar yang tidak dikandangkan, sehingga penyuntikan pada sapi kategori ini cukup memakan waktu karena harus menunggu sapi tersebut dipulangkan ke penangkaran.
Pemran mengatakan, sejak awal tahun pihaknya telah menggalakkan program kegiatan vaksinasi PMK serta penandaan (ear tag) termasuk kegiatan pengobatan pada ternak sapi agar layak konsumsi.
Setiap pekan tenaga vaksinator dari bidang peternakan turun ke penangkaran hewan warga untuk menyuntikkan vaksin secara gratis. Hingga awal Maret tercatat sudah 20 persen sapi yang mendapatkan vaksin PMK.
Lanjut Pemran, stok vaksin tersedia dari provinsi sejumlah sapi yang akan disuntik. Buton Tengah pun masih masuk kategori aman dari penyebaran PMK, sepanjang mewabahnya PMK di beberapa daerah di tanah air termasuk Sulawesi Selatan, Buton Tengah belum mencatat adanya temuan kasus.
Meskipun demikian, warga utamanya peternak diminta tetap waspada terhadap penularan penyakit tersebut dengan mengizinkan ternaknya divaksin petugas.
"Pemberian vaksin sebagai upaya menjaga daya tahan tubuh ternak termasuk mencegah penularan penyakit mematikan hewan berkuku genap tersebut di wilayah Buton Tengah yang memiliki populasi sapi ribuan ekor," ujar Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Buton Tengah, Pemran, dalam pernyataan tertulis yang diterima, di Kendari,Senin.
Ia mengatakan, pemberian vaksin bagi ternak sapi sesuai instruksi pemerintah pusat. Dan sejauh ini kendala yang dihadapi petugas hanyalah sapi-sapi liar yang tidak dikandangkan, sehingga penyuntikan pada sapi kategori ini cukup memakan waktu karena harus menunggu sapi tersebut dipulangkan ke penangkaran.
Pemran mengatakan, sejak awal tahun pihaknya telah menggalakkan program kegiatan vaksinasi PMK serta penandaan (ear tag) termasuk kegiatan pengobatan pada ternak sapi agar layak konsumsi.
Setiap pekan tenaga vaksinator dari bidang peternakan turun ke penangkaran hewan warga untuk menyuntikkan vaksin secara gratis. Hingga awal Maret tercatat sudah 20 persen sapi yang mendapatkan vaksin PMK.
Lanjut Pemran, stok vaksin tersedia dari provinsi sejumlah sapi yang akan disuntik. Buton Tengah pun masih masuk kategori aman dari penyebaran PMK, sepanjang mewabahnya PMK di beberapa daerah di tanah air termasuk Sulawesi Selatan, Buton Tengah belum mencatat adanya temuan kasus.
Meskipun demikian, warga utamanya peternak diminta tetap waspada terhadap penularan penyakit tersebut dengan mengizinkan ternaknya divaksin petugas.