Kendari (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus berupaya melakukan percepatan penurunan stunting, salah satunya dengan sinergi media massa atau insan jurnalistik.

"Dengan pemberitaan dan edukasi terkait stunting kepada masyarakat melalui media massa diharapkan bisa meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya pemenuhan nutrisi agar angka stunting bisa ditekan," kata kepala BKKBN Sultra, Asmar, usai Rakerda BKKBN Sultra di Kendari, Selasa. 

Asmar berharap setiap media massa bisa memberikan edukasi terkait stunting dengan bahasa yang lebih mudah diterima oleh masyarakat dan sesuai dengan segmentasi pembaca atau penonton media massa tersebut.

"Sehingga program pemerintah dalam rangka penurunan angka stunting di tahun 2024 dengan target 14 persen bisa terealisasi. Berbagai sekali isu yang bisa digali oleh teman-teman jurnalistik bila ingin menulis tentang stunting. Bisa dari sisi remaja, calon pengantin ataupun pasangan usia subur," jelasnya. 

Melalui pemberitaan media massa kata Asmar, maka masyarakat bisa mengetahui sejauh mana kinerja BKKBN dengan mitra terkait dalam hal penanganan stunting.

Asmar juga menyebutkan bahwa angka prevalensi stunting di Sultra berdasarkan hasil SSGI 2022 sebesar 27,7 persen lebih rendah dari prevalensi stunting SSGI 2021 sebesar 30,2 persen.

"Dari data itu kita melihat bahwa selama 2022 ada penurunan angka stunting sebesar 2,5 persen di Sultra. Meskipun ada penurunan prevalensi Stunting tersebut namun secara nasional Sultra amsih bertengger pada 10 provinsi dengan prevalensi tertinggi di Indonesia," katanya.

Kondisi itu kata Asmar, menjadi tantangan bagi BKKBN Sultra bersama mitra terkait termasuk peran para insan jurnalis melalui pemberitaannya untuk menekan angka stunting ini mencapai target nasional 14 persen.

Asmar juga menyebutkan, potret prevalensi di kabupaten kota juga menunjukkan perubahan misalnya pada SSGI 2021 yang tertinggi adalah Buton Selatan sebesar 45,2 persen dan terendah adalah Kolaka Timur sebesar 23,0 persen, sedangkan hasil SSGI 2022 prevalensi stunting tertinggi terdapat di Buton Tengah sebesar 41,6 persen dan terendah di Kota Kendari sebesar 19,5 persen.  
 

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024