Kendari (ANTARA) - Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra)  kerja sama  dengan Universitas Dayanu Ikhsanuddin (Unidayan) Baubau dalam pengembangan sektor perikanan.

"Rencana penandatangan kerja sama itu akan dilakukan pada Maret 2023 dengan agenda pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang penyakit ikan serta mutu dan keamanan hasil perikanan," kata Kepala SKIPM Baubau Yuni Irawati Wijaya dalam pernyataan yang diterima, Minggu.

Kerja sama tersebut menurut Yuni akan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. Manfaat terbesar akan cukup dirasakan mahasiswa selain sharring ilmu pengetahuan,  SKIPM sudah memilik Laboratorium yang dapat menguji delapan item perikanan mulai dari parasit. jamur hingga bakteri dan virus, sementara Laboratorium Unidayan peralatannya belum begitu lengkap.

"Nanti kita ada kegiatan bulan mutu yang akan melibatkan mahasiswa baik dari tenaga untuk bersama terjun di masyarakat, begitupun mahasiswa saat ada kegiatan KKN atau penyuluhan kita juga bisa terlibat masuk kesana memberikan pengetahuan bagaimana ikan yang sehat dan aman untuk dikonsumsi," tambahnya.

Kolaborasi Faperta Unidayan dan BKIPM Baubau ini sudah terjalin sejak lama namun belum dilegalkan dengan sebuah perjanjian lewat MoU.

Ia menambahkan, rencana penandatanganan juga akan disaksikan Kepala BKIPM KKP yang dijadwalkan akan melakukan kunjungan kerja ke Kota Baubau pada 16 Maret sekaligus memberikan kuliah umum  terkait pembangunan sektor perikanan di Kepulauan Buton di Unidayan.

Yuni Irawati Wijaya mengungkapkan, untuk memantapkan Kerjasama tersebut, pihaknya sudah menyusun draft hingga rencana aksi yang akan dilakukan pasca penandatanganan tersebut bersama sejumlah civitas akademik jurusan perikanan termasuk Rektor dan Dekan.

"Ruang lingkup kerjasama tersebut pertama tentang pertukaran pengetahuan di bidang penyakit ikan dan keamanan hayati ikan serta pengendalian mutu, kedua pengabdian peningkatan kesadaran masyarakat dan penelitian, dan ketiga publikasi bersama," tuturnya.


 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024