Kendari (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara menggelar nonton bareng wayang kulit bersama forum komunikasi pemimpinan daerah yang ada di Kota Kendari, Sultra.
Berdasarkan keterangan tertulis Humas Polda Sultra diterima di Kendari, Sabtu menyebut, Mabes Polri melaksanakan gelar Budaya pagelaran Wayang Kulit dengan Lakon Wahyu Makhutarama yang bertempat di Lapangan Bhayangkara, Jumat (03/02).
Kegiatan nonton bareng yang dilaksanakan secara langsung dari Mabes Polri tersebut turut hadir, Ketua MPR RI, Kapolri, Menteri ATR/BPN RI, KASAD, KASAL, KASAU dan para tamu undangan lainnya.
Pagelaran wayang kulit juga dilaksanakan di Tribun Presisi Markas Komando Kepolisian Daerah (Mapolda) Provinsi Sulawesi Tenggara.
Turut hadir dalam nonton bareng wayang kulit ini Kapolda Sultra Irjen Pol Teguh Pristiwanto, Wakapolda Sultra Brigjen Pol Waris Agono beserta jajaran pejabat utama Polda Sultra, perwakilan forkopimda, tidak lupa paguyuban masyarakat Jawa di Kota Kendari
Pelaksanaan giat nonton bareng di Polda Sultra bertujuan untuk merawat serta melestarikan budaya asli Indonesia salah satunya adalah wayang kulit dan juga pelaksanaan giat ini merupakan wujud dan bukti dari sinergi antara TNI dan Polri serta elemen masyarakat yang harus tetap terjaga.
Makhutarama menceritakan tentang kisah Arjuna yang kemudian bertemu dengan Begawan Kesawasidi atau penjelmaan dari Kresna, dan menjelaskan maksud kedatangannya.
Begawan Kesawasidi memberikan penjelasan bahwa sebenarnya Makutharama itu bukanlah sebuah barang/benda, melainkan pengetahuan budi pekerti raja yang sempurna atau ajaran Hastabrata. Begawan Kesawasidi kemudian menyampaikan ajaran Hastabrata kepada Arjuna.
Hastabrata sendiri berasal dari bahasa Sansekerta. Hasta artinya delapan dan Brata yaitu perilaku atau tindakan pengendalian diri.
Hastabrata melambangkan kepemimpinan dalam delapan unsur alam yaitu bumi, matahari, api, samudra, langit, angin, bulan, dan bintang.
Pagelaran wayang kulit oleh Mabes Polri ini memecahkan rekor MURI dan rekor dunia yaitu Pagelaran Wayang Kulit Terbesar yang melibatkan TNI, Polri dan ASN seluruh Indonesia.
Berdasarkan keterangan tertulis Humas Polda Sultra diterima di Kendari, Sabtu menyebut, Mabes Polri melaksanakan gelar Budaya pagelaran Wayang Kulit dengan Lakon Wahyu Makhutarama yang bertempat di Lapangan Bhayangkara, Jumat (03/02).
Kegiatan nonton bareng yang dilaksanakan secara langsung dari Mabes Polri tersebut turut hadir, Ketua MPR RI, Kapolri, Menteri ATR/BPN RI, KASAD, KASAL, KASAU dan para tamu undangan lainnya.
Pagelaran wayang kulit juga dilaksanakan di Tribun Presisi Markas Komando Kepolisian Daerah (Mapolda) Provinsi Sulawesi Tenggara.
Turut hadir dalam nonton bareng wayang kulit ini Kapolda Sultra Irjen Pol Teguh Pristiwanto, Wakapolda Sultra Brigjen Pol Waris Agono beserta jajaran pejabat utama Polda Sultra, perwakilan forkopimda, tidak lupa paguyuban masyarakat Jawa di Kota Kendari
Pelaksanaan giat nonton bareng di Polda Sultra bertujuan untuk merawat serta melestarikan budaya asli Indonesia salah satunya adalah wayang kulit dan juga pelaksanaan giat ini merupakan wujud dan bukti dari sinergi antara TNI dan Polri serta elemen masyarakat yang harus tetap terjaga.
Makhutarama menceritakan tentang kisah Arjuna yang kemudian bertemu dengan Begawan Kesawasidi atau penjelmaan dari Kresna, dan menjelaskan maksud kedatangannya.
Begawan Kesawasidi memberikan penjelasan bahwa sebenarnya Makutharama itu bukanlah sebuah barang/benda, melainkan pengetahuan budi pekerti raja yang sempurna atau ajaran Hastabrata. Begawan Kesawasidi kemudian menyampaikan ajaran Hastabrata kepada Arjuna.
Hastabrata sendiri berasal dari bahasa Sansekerta. Hasta artinya delapan dan Brata yaitu perilaku atau tindakan pengendalian diri.
Hastabrata melambangkan kepemimpinan dalam delapan unsur alam yaitu bumi, matahari, api, samudra, langit, angin, bulan, dan bintang.
Pagelaran wayang kulit oleh Mabes Polri ini memecahkan rekor MURI dan rekor dunia yaitu Pagelaran Wayang Kulit Terbesar yang melibatkan TNI, Polri dan ASN seluruh Indonesia.