Kendari (ANTARA) - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, memfokuskan program penanganan lansia dan anak terlantar dengan membantu memberikan kebutuhan dasar mereka melalui anggaran yang dialokasikan pada tahun 2023.

"Untuk (program) tahun ini kita tidak jauh beda dengan 2022 tetap dalam rangka memenuhi SPM (standar penilaian minimal) Dinsos, tetapi tentu disesuaikan dengan kemampuan anggaran kita," ujar Kepala Dinas Sosial Baubau Hanarudin, di Baubau, Rabu.

Ia menyampaikan, bantuan untuk anak terlantar, pengemis atau gepeng yang didata sementara pihaknya sebanyak puluhan orang itu akan menjadi perhatian Dinsos untuk diberikan bantuan seperti sembako.

"Anak-anak di jalanan itu sebanyak 50 orang, mereka tidak rutin mengemis, bahkan kita sering juga lakukan pendekatan tetapi kadang-kadang mereka muncul lagi," katanya.

Hanarudin menuturkan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan lurah terkait apakah yang bersangkutan sudah mendapat bantuan atau tidak dengan berdasarkan juga kartu keluarga (KK) dan kartu tanda penduduk (KTP).

"Sebanyak 50 orang itu sudah termasuk mereka (yang berpakaian badut di jalanan), tetapi kita akan lihat dan data lagi tentu berdasarkan KK dan KTP apakah mereka ini betul-betul layak kita bantu," ujarnya.

Oleh karena itu, menurut dia, pihaknya rutin memantau di lapangan dan melakukan pendekatan sebagai wujud penanggulangan dengan memberikan bantuan kepada mereka.

"Anak-anak di jalanan itu harapan kita menjadi perhatian kita semua, tetapi juga kita harapkan kepada orang tua yang bersangkutan agar anak-anak itu lebih fokus belajar," ujarnya, dengan menyebutkan rata-rata mereka masih bersekolah.

Mantan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Baubau ini menyampaikan bahwa pihaknya juga memberikan bantuan kepada kaum dhuafa pada hari-hari besar keagamaan.

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024