Baubau (ANTARA) - Perum Bulog Cabang Baubau, Sulawesi Tenggara, menyebutkan stok beras masih tersedia sekitar 1.000 ton dan aman memenuhi kebutuhan di daerah itu hingga Lebaran Idul Fitri tahun ini.

Pimpinan Cabang Bulog Baubau, Muh Akbar Said, di Baubau, Jumat, mengatakan, pasokan beras itu didatangkan dari Unaaha (Kabupaten Konawe) sebanyak 1.500 ton dan bahkan masih akan datang juga 1.500 ton dari Sulawesi Selatan (Sulsel), sehingga cukup untuk kebutuhan lebaran dan pascalebaran.

"Untuk gula pasir juga masih aman kurang lebih 20 ton, sementara minyak goreng masih menunggu pasokan karena produksi di pemerintah juga terhenti jadi kita menunggu, mungkin sebulan ke depan sudah bisa tersedia lagi," ujarnya.

Kata Akbar, kondisi harga beras sejak November lalu pascapanen sudah mulai merangkak naik meski tidak terlalu besar, pihaknya diperintahkan untuk melaksanakan operasi pasar untuk meredam gejolak kenaikan harga.

"Operasi pasar namanya KPSH (ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga), jadi kita pasok beras ke pedagang-pedagang di pasar dengan harga Rp8.300, dan mereka (pedagang) harus menjual dibawah harga eceran tertinggi (HET)," ujarnya.

Kata dia, Bulog menjual beras medium dengan harga Rp8.300 dan beras premium di harga Rp11.000.

Dia juga mengatakan, pihaknya selalu turun ke pasar untuk memantau pedagang-pedagang yang didistribusi beras sebagai upaya memonitoring, sehingga apabila dalam pengawasan tersebut didapatkan ada yang menjual di atas HET pihaknya akan memberikan teguran.

"Dan kalau itu diulangi lagi kita cabut izin kerja sama dengan Bulog dan tidak akan memberikan pasokan beras lagi," tandasnya.

Mengenai program tahun ini, kata dia, pihaknya masih kegiatan yang sama yakni tetap melaksanakan SPHP (stabilisasi pasokan dan harga pangan) yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk mengintervensi pasar.

"Tetap kita pantau di pasar, kalau memang perlu kita kucurkan lagi beras ke pasar-pasar," katanya.

 

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024