Kendari (ANTARA) -

Pembangunan Stadion Lakidende di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk tahun 2023, terpaksa dihentikan sementara karena sebagian lahan yang akan digunakan masih bermasalah hukum.

Pada tahun 2021, Pembangunan Stadion Lakidende Kendari dialokasikan anggaran sebesar Rp27 miliar dan 2022 kembali dianggarkan Rp17 miliar melalui APBD Sulawesi Tenggara (Sultra).

"Tidak dianggarkannya dana pembangunan Stadion Lakidende tahun 2023 karena alasan masih adanya polemik lahan di sekitar kawasan stadion yang belum tuntas masalahnya," kata Kepala Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang Provinsi Sultra, Pahri Yamsul, dalam pernyataan di Kendari, Selasa.

Menurut Pahri, pembangunan stadion Lakidende Kendari yang telah rampung dikerjakan di bagian tanah yang  dikuasai sah.

"Sebenarnya pembangunan stadion Lakidende tahap dua sudah selesai 100 persen. yang kami kerjakan hanya kawasan yang sudah aman dalam artian tak ada sengketa, namun di tahun 2023 kita tidak menganggarkan untuk mengerjakan lanjutan tahap tiga. Tapi untuk tahap satu dan dua kita sudah tuntaskan," ujar Pahri.

Pahri Yamsul menambahkan, stadion Lakidende yang dibangun mengacu pada standar Federation Internationale de Football Association (FIFA) dan seharusnya rampung pada 2023.

"Artinya kami akan tunggu sampai polemik asetnya tuntas baru kita akan lanjutkan pengerjaan. Untuk anggaran keseluruhan kawasan telah diproyeksikan sebesar Rp200 miliar secara bertahap," ujar Pahri Yamsul yang juga Ketua Perserikatan Baseball dan Softball Seluruh Indonesia (Perbasasi) Sulawesi Tenggara.

Anggaran yang digunakan sebesar Rp34 miliar telah menuntaskan pengerjaan tribun timur dan tribun selatan, sehingga sesuai desain dapat tuntas dengan anggaran Rp200 miliar.

"Kita menambah kapasitas bangku penonton stadion 50 kali lipat dari kondisi awal atau sekitar 25.000 orang yang kapasitas sebelumnya hanya 4.000," tutur Pahri.

 

 


Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024