Kendari (ANTARA) - Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kendari melakukan dua kali operasi SAR saat siaga Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 di wilayah kerjanya, yang meliputi Sulawesi Tenggara dan Sorowako di Sulawesi Selatan.
Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi di Kendari, Kamis mengatakan, kecelakaan yang ditangani pihaknya dalam kurun waktu 16 hari siaga SAR, terjadi satu kejadian kecelakaan kapal dan satu kejadian kondisi membahayakan manusia.
"Total kejadian yang kami tangani selama siaga SAR Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 secara keseluruhan ada dua kecelakaan," katanya.
Dia merinci operasi SAR yang dilakukan pertama terhadap satu orang yang terjatuh dari perahu panjang saat memancing ikan di selat Buton di sekitar perairan Labuan Kabupaten Buton Utara. Dimana korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Kedua, operasi SAR terhadap kondisi membahayakan manusia yakni seorang orang anak yang terseret arus dan tenggelam di sekitar perairan Teluk Kendari, Kota Kendari. Dimana korban juga ditemukan dalam keadaan meninggal.
Aris menyebut secara keseluruhan kegiatan siaga SAR yang dimulai sejak 19 Desember 2022 sampai 3 Januari 2023 dengan melibatkan 791 personel, berjalan dengan baik.
Disebutkan, beberapa titik lokasi yang menjadi tempat pemantauan di antaranya Pelabuhan Nusantara, Pelabuhan Wanci, Pelabuhan Wawonii di Kota Kendari; Pelabuhan Torobulu di Kabupaten Konawe Selatan; Pelabuhan Murhum Kota Baubau; Pelabuhan Raha Kabupaten Muna; serta pelabuhan penyeberangan Kolaka - Bajoe di Kabupaten Kolaka.
Kemudian Bandara Haluoleo, Bandara Betoambari, Bandara Matahora serta beberapa titik wisata di daerah Kota Kendari, Baubau, Kabupaten Kolaka, Wakatobi, Konawe Utara, Muna dan Kabupaten Luwu Timur di Provinsi Sulawesi Selatan.
"Untuk arus mudik terpantau normal dan tidak terlihat terjadinya lonjakan pemudik yang signifikan. Untuk tempat-tempat wisata yang terpantau, terjadi sedikit peningkatan dari hari-hari sebelumnya mengingat adanya beberapa hari libur yang berturut-turut," kata Aris.
Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi di Kendari, Kamis mengatakan, kecelakaan yang ditangani pihaknya dalam kurun waktu 16 hari siaga SAR, terjadi satu kejadian kecelakaan kapal dan satu kejadian kondisi membahayakan manusia.
"Total kejadian yang kami tangani selama siaga SAR Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 secara keseluruhan ada dua kecelakaan," katanya.
Dia merinci operasi SAR yang dilakukan pertama terhadap satu orang yang terjatuh dari perahu panjang saat memancing ikan di selat Buton di sekitar perairan Labuan Kabupaten Buton Utara. Dimana korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Kedua, operasi SAR terhadap kondisi membahayakan manusia yakni seorang orang anak yang terseret arus dan tenggelam di sekitar perairan Teluk Kendari, Kota Kendari. Dimana korban juga ditemukan dalam keadaan meninggal.
Aris menyebut secara keseluruhan kegiatan siaga SAR yang dimulai sejak 19 Desember 2022 sampai 3 Januari 2023 dengan melibatkan 791 personel, berjalan dengan baik.
Disebutkan, beberapa titik lokasi yang menjadi tempat pemantauan di antaranya Pelabuhan Nusantara, Pelabuhan Wanci, Pelabuhan Wawonii di Kota Kendari; Pelabuhan Torobulu di Kabupaten Konawe Selatan; Pelabuhan Murhum Kota Baubau; Pelabuhan Raha Kabupaten Muna; serta pelabuhan penyeberangan Kolaka - Bajoe di Kabupaten Kolaka.
Kemudian Bandara Haluoleo, Bandara Betoambari, Bandara Matahora serta beberapa titik wisata di daerah Kota Kendari, Baubau, Kabupaten Kolaka, Wakatobi, Konawe Utara, Muna dan Kabupaten Luwu Timur di Provinsi Sulawesi Selatan.
"Untuk arus mudik terpantau normal dan tidak terlihat terjadinya lonjakan pemudik yang signifikan. Untuk tempat-tempat wisata yang terpantau, terjadi sedikit peningkatan dari hari-hari sebelumnya mengingat adanya beberapa hari libur yang berturut-turut," kata Aris.