Kendari (ANTARA) - Penjinak Bom (Jibom) Detasemen Gegana Brimob Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara melakukan sterilisasi terhadap 12 gereja guna memastikan keamanan umat Kristiani ketika melaksanakan ibadah Natal di Kota Kendari.
"Sore hari ini sesuai dengan perintah pimpinan Dansat Brimob Polda Sultra, kami dari Tim Jibom Gegana Sat Brimob Polda Sulawesi Tenggara melakukan kegiatan sterilisasi terhadap tempat-tempat ibadah dalam hal ini gereja, yang mana jumlah gereja yang kita sterilisasi sebanyak 12 lokasi," kata Wakil Komandan Detasemen Gegana Brimob Polda Sultra AKP Gusti Komang Sulastra di Kendari, Sabtu.
Tim Gegana Brimob Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara melakukan sterilisasi pada sejumlah gereja di Kota Kendari salah satunya Gereja Ora Et Labora di Jalan Lawata, Kelurahan Mandonga, Kecamatan Mandonga, dengan melibatkan tiga tim Penjinak Bom (Jibom).
Gusti menyebut sterilisasi yang dilakukan pihaknya untuk menciptakan rasa aman bagi seluruh jemaat yang melakukan ibadah Natal dari ancaman keamanan sehingga umat Kristiani bisa memiliki ketenangan dalam beribadah.
"Semuanya bertugas untuk melakukan sterilisasi terhadap tempat-tempat ibadah dengan harapan tempat ibadah itu mendapatkan keamanan, kenyamanan bagi para jemaat yang melaksanakan ibadah Natal Tahun 2022," ujar dia.
Fokus utama Tim Gegana Brimob Polda Sultra dalam proses sterilisasi adalah mendeteksi benda-benda yang dicurigai sebagai bahan peledak.
Tim Gegana mendeteksi terhadap benda-benda mulai dari pekarangan gereja, hingga setiap sudut di dalam gedung gereja tidak luput dari pemeriksaan tim Gegana menggunakan alat detektor hingga melibatkan anjing pelacak dari K9 milik Direktorat Samapta Polda Sultra.
Setiap benda-benda diperiksa, dengan teliti agar benar-benar memastikan semua yang ada di dalam maupun di luar gereja tidak ada hal-hal yang mengganggu ataupun membahayakan ketika ibadah Natal berlangsung.
"Berdasarkan koordinasi yang dilakukan sterilisasi terhadap 12 gereja yang ada di Kota Kendari dengan pertimbangan lokasi dan jumlah peserta yang mengikuti ibadah, namun rumah ibadah yang lain (gereja lainnya) tetap akan dilakukan pengamanan," kata Gusti.
Ia berharap dengan dilakukannya sterilisasi, perayaan Natal dan tahun baru dapat berjalan dengan aman dan kondusif, sehingga Umat Kristiani dapat melaksanakan ibadah keagamaan dengan damai.
Sebelumnya Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Tenggara Irjen Pol Teguh Pristiwanto menekankan kepada seluruh jajarannya agar memaksimalkan pengamanan perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
Dia menekankan pula kepada personel bahwa aksi terorisme tidak boleh terjadi dan harus melaksanakan pengamanan rumah ibadah yang berpotensi jadi target serangan teror dengan melakukan sterilisasi dengan melibatkan pemangku kepentingan lainnya dalam pam ibadah Natal sebagai wujud toleransi beragama.
"Sore hari ini sesuai dengan perintah pimpinan Dansat Brimob Polda Sultra, kami dari Tim Jibom Gegana Sat Brimob Polda Sulawesi Tenggara melakukan kegiatan sterilisasi terhadap tempat-tempat ibadah dalam hal ini gereja, yang mana jumlah gereja yang kita sterilisasi sebanyak 12 lokasi," kata Wakil Komandan Detasemen Gegana Brimob Polda Sultra AKP Gusti Komang Sulastra di Kendari, Sabtu.
Tim Gegana Brimob Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara melakukan sterilisasi pada sejumlah gereja di Kota Kendari salah satunya Gereja Ora Et Labora di Jalan Lawata, Kelurahan Mandonga, Kecamatan Mandonga, dengan melibatkan tiga tim Penjinak Bom (Jibom).
Gusti menyebut sterilisasi yang dilakukan pihaknya untuk menciptakan rasa aman bagi seluruh jemaat yang melakukan ibadah Natal dari ancaman keamanan sehingga umat Kristiani bisa memiliki ketenangan dalam beribadah.
"Semuanya bertugas untuk melakukan sterilisasi terhadap tempat-tempat ibadah dengan harapan tempat ibadah itu mendapatkan keamanan, kenyamanan bagi para jemaat yang melaksanakan ibadah Natal Tahun 2022," ujar dia.
Fokus utama Tim Gegana Brimob Polda Sultra dalam proses sterilisasi adalah mendeteksi benda-benda yang dicurigai sebagai bahan peledak.
Tim Gegana mendeteksi terhadap benda-benda mulai dari pekarangan gereja, hingga setiap sudut di dalam gedung gereja tidak luput dari pemeriksaan tim Gegana menggunakan alat detektor hingga melibatkan anjing pelacak dari K9 milik Direktorat Samapta Polda Sultra.
Setiap benda-benda diperiksa, dengan teliti agar benar-benar memastikan semua yang ada di dalam maupun di luar gereja tidak ada hal-hal yang mengganggu ataupun membahayakan ketika ibadah Natal berlangsung.
"Berdasarkan koordinasi yang dilakukan sterilisasi terhadap 12 gereja yang ada di Kota Kendari dengan pertimbangan lokasi dan jumlah peserta yang mengikuti ibadah, namun rumah ibadah yang lain (gereja lainnya) tetap akan dilakukan pengamanan," kata Gusti.
Ia berharap dengan dilakukannya sterilisasi, perayaan Natal dan tahun baru dapat berjalan dengan aman dan kondusif, sehingga Umat Kristiani dapat melaksanakan ibadah keagamaan dengan damai.
Sebelumnya Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Tenggara Irjen Pol Teguh Pristiwanto menekankan kepada seluruh jajarannya agar memaksimalkan pengamanan perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
Dia menekankan pula kepada personel bahwa aksi terorisme tidak boleh terjadi dan harus melaksanakan pengamanan rumah ibadah yang berpotensi jadi target serangan teror dengan melakukan sterilisasi dengan melibatkan pemangku kepentingan lainnya dalam pam ibadah Natal sebagai wujud toleransi beragama.