Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, siap menjadikan Kecamatan Sorawolio sebagai pusat pengembangan jagung ungu serta menjadi kawasan agro wisata.
Saat ini Kecamatan Sorawolio, khususnya di Kaesabu Baru, menjadi wilayah pelopor penanaman jagung ungu yang telah berkembang di beberapa kelurahan seperti Bugi dan Gonda dengan jumlah petani tak lebih dari 100 orang.
Camat Sorawolio Muslimin di Kendari, Selasa, menyebutkan luasan lahan pertanian khususnya jagung di Kaesabu baru sudah mencapai 30 hektare, sedangkan kelurahan lainnya seperti Bugi dan Gonda mulai menggarap jagung ungu dengan lahan yang belum begitu besar antara 1-2 hektare.
Sejauh ini, Kecamatan berupaya meningkatkan kualitas jalan agar memudahkan akses warga ke lahan pertanian. Ke depan, jalan timbunan akan ditingkatkan kualitasnya menjadi jalan beraspal.
"Kami terus mendukung, ke depan dengan peningkatan jalan ke kebun warga, agar tidak menyusahkan mereka mengambil hasil pertanian untuk dijual," kata Muslimin.
Lanjut Muslimin, pemerintah daerah setempat juga berencana membangun beberapa pondok-penjualan jagung, namun menunggu kepastian dan status lahan warga.
"Pada dasarnya kami sangat mendukung pengembangan ekonomi masyarakat, hanya kami pastikan semua berjalan aman, aman penjualnya, aman lokasi jualannya dan aman ketika pemerintah membangun fasilitas," tambahnya.
Ia mengaku warganya yang bergerak di bidang pertanian tengah gencar menanam jagung ungu karena jauh lebih mudah dan murah serta pangsa pasarnya menjanjikan peningkatan pendapatan masyarakat.
Proses penanaman jagung di tingkat petani tidak dilakukan serentak, sehingga sepanjang tahun Kecamatan Sorawolio dapat menghasilkan jagung ungu tak kenal musim.
Jagung ungu merupakan tanaman yang berasal dari Peru, Amerika Selatan. Jagung tersebut dikenal kaya manfaat dan khasiat yang baik bagi kesehatan serta dapat menurunkan resistensi insulin, menjaga kesehatan jantung dan mencegah penyakit kanker.
Saat ini Kecamatan Sorawolio, khususnya di Kaesabu Baru, menjadi wilayah pelopor penanaman jagung ungu yang telah berkembang di beberapa kelurahan seperti Bugi dan Gonda dengan jumlah petani tak lebih dari 100 orang.
Camat Sorawolio Muslimin di Kendari, Selasa, menyebutkan luasan lahan pertanian khususnya jagung di Kaesabu baru sudah mencapai 30 hektare, sedangkan kelurahan lainnya seperti Bugi dan Gonda mulai menggarap jagung ungu dengan lahan yang belum begitu besar antara 1-2 hektare.
Sejauh ini, Kecamatan berupaya meningkatkan kualitas jalan agar memudahkan akses warga ke lahan pertanian. Ke depan, jalan timbunan akan ditingkatkan kualitasnya menjadi jalan beraspal.
"Kami terus mendukung, ke depan dengan peningkatan jalan ke kebun warga, agar tidak menyusahkan mereka mengambil hasil pertanian untuk dijual," kata Muslimin.
Lanjut Muslimin, pemerintah daerah setempat juga berencana membangun beberapa pondok-penjualan jagung, namun menunggu kepastian dan status lahan warga.
"Pada dasarnya kami sangat mendukung pengembangan ekonomi masyarakat, hanya kami pastikan semua berjalan aman, aman penjualnya, aman lokasi jualannya dan aman ketika pemerintah membangun fasilitas," tambahnya.
Ia mengaku warganya yang bergerak di bidang pertanian tengah gencar menanam jagung ungu karena jauh lebih mudah dan murah serta pangsa pasarnya menjanjikan peningkatan pendapatan masyarakat.
Proses penanaman jagung di tingkat petani tidak dilakukan serentak, sehingga sepanjang tahun Kecamatan Sorawolio dapat menghasilkan jagung ungu tak kenal musim.
Jagung ungu merupakan tanaman yang berasal dari Peru, Amerika Selatan. Jagung tersebut dikenal kaya manfaat dan khasiat yang baik bagi kesehatan serta dapat menurunkan resistensi insulin, menjaga kesehatan jantung dan mencegah penyakit kanker.