Jakarta (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekam erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur berupa kolom abu setinggi lebih kurang 1,5 kilometer di atas puncak gunung api tersebut.
Kepala PVMBG Hendra Gunawan mengatakan erupsi itu terjadi pukul 15.58 WIB dengan abu berwarna kelabu hingga coklat dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut.
"Erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi lebih kurang 1 menit 40 detik," ujarnya dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Senin.
Hendra menuturkan Gunung Semeru saat ini berstatus Level III atau Siaga. Ia merekomendasikan masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak atau pusat erupsi.
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Selain itu, Hendra juga merekomendasikan masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Ia meminta masyarakat mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Sepanjang Senin ini, erupsi Gunung Semeru tercatat sebanyak tiga kali, yakni erupsi abu setinggi lebih kurang 400 meter berdurasi 111 detik pada pukul 05.16 WIB, erupsi abu setinggi lebih kurang 700 meter pada pukul 07.03 WIB, dan erupsi setinggi 1,5 kilometer pada pukul 15.58 WIB.
PVMBG mencatat bahwa Gunung Semeru memiliki tinggi 3.676 meter di atas permukaan laut yang secara administratif terletak dalam dua kabupaten, yaitu Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang di Provinsi Jawa Timur.
Gunung api itu dipantau secara visual dan instrumental dari dua Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) yang berada di Desa Sumber Wuluh Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang, serta di Desa Agrosuko, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang.
Pada 4 Desember 2022, pemerintah sempat menaikkan status dari sebelumnya Level III atau Siaga menjadi Level IV atau Awas seiring tingginya aktivitas vulkanik dan erupsi yang terjadi di Gunung Semeru.
Setelah lima hari berselang dan aktivitas vulkanik terpantau menurun pada 9 Desember 2022, pemerintah memutuskan menurunkan status gunung api itu menjadi Level III atau Siaga.
Baca juga: Gunung Semeru meletus lontarkan abu setinggi 1,5 kilometer
Baca juga: PVMBG nyatakan aktivitas Gunung Semeru di Jatim cenderung mereda
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Erupsi Gunung Semeru 100 detik lontarkan abu setinggi 1,5 kilometer
Kepala PVMBG Hendra Gunawan mengatakan erupsi itu terjadi pukul 15.58 WIB dengan abu berwarna kelabu hingga coklat dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut.
"Erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi lebih kurang 1 menit 40 detik," ujarnya dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Senin.
Hendra menuturkan Gunung Semeru saat ini berstatus Level III atau Siaga. Ia merekomendasikan masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak atau pusat erupsi.
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Selain itu, Hendra juga merekomendasikan masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Ia meminta masyarakat mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Sepanjang Senin ini, erupsi Gunung Semeru tercatat sebanyak tiga kali, yakni erupsi abu setinggi lebih kurang 400 meter berdurasi 111 detik pada pukul 05.16 WIB, erupsi abu setinggi lebih kurang 700 meter pada pukul 07.03 WIB, dan erupsi setinggi 1,5 kilometer pada pukul 15.58 WIB.
PVMBG mencatat bahwa Gunung Semeru memiliki tinggi 3.676 meter di atas permukaan laut yang secara administratif terletak dalam dua kabupaten, yaitu Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang di Provinsi Jawa Timur.
Gunung api itu dipantau secara visual dan instrumental dari dua Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) yang berada di Desa Sumber Wuluh Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang, serta di Desa Agrosuko, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang.
Pada 4 Desember 2022, pemerintah sempat menaikkan status dari sebelumnya Level III atau Siaga menjadi Level IV atau Awas seiring tingginya aktivitas vulkanik dan erupsi yang terjadi di Gunung Semeru.
Setelah lima hari berselang dan aktivitas vulkanik terpantau menurun pada 9 Desember 2022, pemerintah memutuskan menurunkan status gunung api itu menjadi Level III atau Siaga.
Baca juga: Gunung Semeru meletus lontarkan abu setinggi 1,5 kilometer
Baca juga: PVMBG nyatakan aktivitas Gunung Semeru di Jatim cenderung mereda
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Erupsi Gunung Semeru 100 detik lontarkan abu setinggi 1,5 kilometer