Kendari (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara menyebutkan sekitar 97 persen dari total keseluruhan ekspor Sultra di bulan Oktober 2022 dengan negara tujuan Tiongkok, dan sisanya ke India, Amerika Serikat, Puerto Rico dan Jepang.
Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti di Kendari, Jumat, menyebutkan, dari nilai nominal ekspor Sultra pada Oktober 2022 sebesar 569,84 juta dolar, senilai 556,27 juta dolar ke negara Tiongkok atau China. Sementara ke negara India nilainya hanya 10,90 juta dolar, menyusul Amerika Serikat senilai 1,38 juta dolar, Puerto Rico 0,64 juta dolar dan Jepang senilai 0,34 juta dolar.
"Jadi peranan ke lima negara tersebut mencapai 99,50 persen dari total ekspor Sulawesi Tenggara pada periode di bulan Oktober 2022," ujarnya dan menambahkan bahwa nilai ekspor Sultra itu alami peningkatan dibanding bulan September 2022.
Menurut Agnes, naiknya ekspor Sultra pada Oktober dibanding September terutama diikuti naiknya ekspor ke negara tujuan khususnya Tiongkok yang naik senilai 12,20 juta dolar atau 2,24 persen. Begitu juga ke negara India, Amerika Serikat, Puerto Rico maupun Jepang juga mengalami kenaikan yang cukup besar.
"Dari total ekspor Sultra di periode bulan Oktober masih didominasi sektor industri pengolahan tambang sebesar 569,68 juta dolar atau 99,97 persen, sementara sektor pertanian dalam arti luas hanya 0,16 juta dolar atau 0,03 persen," sebut Agnes.
Agnes menambahkan, bila dilihat dari kontribusi terhadap ekspor Januari-Oktober 2022 ekspor produk industri pengolahan berkontribusi sebesar 99,95 persen, pertambangan sebesar 0,03 persen dan sisanya 0,02 persen adalah kontribusi dari ekspor produksi pertanian.
Sementara nilai impor Sultra pada periode yang sama, kata Agnes, mencapai 121,94 juta dolar, atau turun 59,37 persen dibanding bulan Agustus 2022 serta turun 54,96 persen dibandingkan Oktober 2021.
"Ada tiga negara pemasok barang impor yakni Tiongkok senilai 60,98 juta dolar, Kazakhstan senilai 19,46 juta dolar dan Malaysia senilai 18,34 juta dolar," tutur Agnes.
Sedangkan dari sisi neraca perdagangan Sultra pada periode yang sama mengalami surplus 447,90 juta dolar. Sedangkan secara kumulatif, neraca perdagangan Sultra Januari-Oktober 2022 surplus 2.598,12 juta dolar.
Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti di Kendari, Jumat, menyebutkan, dari nilai nominal ekspor Sultra pada Oktober 2022 sebesar 569,84 juta dolar, senilai 556,27 juta dolar ke negara Tiongkok atau China. Sementara ke negara India nilainya hanya 10,90 juta dolar, menyusul Amerika Serikat senilai 1,38 juta dolar, Puerto Rico 0,64 juta dolar dan Jepang senilai 0,34 juta dolar.
"Jadi peranan ke lima negara tersebut mencapai 99,50 persen dari total ekspor Sulawesi Tenggara pada periode di bulan Oktober 2022," ujarnya dan menambahkan bahwa nilai ekspor Sultra itu alami peningkatan dibanding bulan September 2022.
Menurut Agnes, naiknya ekspor Sultra pada Oktober dibanding September terutama diikuti naiknya ekspor ke negara tujuan khususnya Tiongkok yang naik senilai 12,20 juta dolar atau 2,24 persen. Begitu juga ke negara India, Amerika Serikat, Puerto Rico maupun Jepang juga mengalami kenaikan yang cukup besar.
"Dari total ekspor Sultra di periode bulan Oktober masih didominasi sektor industri pengolahan tambang sebesar 569,68 juta dolar atau 99,97 persen, sementara sektor pertanian dalam arti luas hanya 0,16 juta dolar atau 0,03 persen," sebut Agnes.
Agnes menambahkan, bila dilihat dari kontribusi terhadap ekspor Januari-Oktober 2022 ekspor produk industri pengolahan berkontribusi sebesar 99,95 persen, pertambangan sebesar 0,03 persen dan sisanya 0,02 persen adalah kontribusi dari ekspor produksi pertanian.
Sementara nilai impor Sultra pada periode yang sama, kata Agnes, mencapai 121,94 juta dolar, atau turun 59,37 persen dibanding bulan Agustus 2022 serta turun 54,96 persen dibandingkan Oktober 2021.
"Ada tiga negara pemasok barang impor yakni Tiongkok senilai 60,98 juta dolar, Kazakhstan senilai 19,46 juta dolar dan Malaysia senilai 18,34 juta dolar," tutur Agnes.
Sedangkan dari sisi neraca perdagangan Sultra pada periode yang sama mengalami surplus 447,90 juta dolar. Sedangkan secara kumulatif, neraca perdagangan Sultra Januari-Oktober 2022 surplus 2.598,12 juta dolar.