Cianjur (ANTARA) -
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan korban meninggal dunia akibat gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu, naik menjadi 271 orang setelah di hari sebelum tercatat ada 268 orang meninggal.
 
Kepala BNPB Suharyanto mengatakan angka 271 korban meninggal itu didapat dari verifikasi berdasarkan data jenazah yang wujudnya ada dan terdata di rumah sakit atau puskesmas.
 
"Ini kami sudah mengidentifikasi mencocokkan data dengan Kemenkes, khususnya Pusat Krisis Kesehatan di semua rumah sakit dan puskesmas yang sudah betul-betul ada jenazahnya," kata Suharyanto di Pendopo Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu.
 
Selain itu, menurut dia masih ada 40 orang yang berstatus dalam pencarian. Dia mengatakan 39 orang di antaranya merupakan warga Kecamatan Cugenang dan satu orang warga Kecamatan Warungkondang.
 
"Jadi 271 ini yg sudah terkonfirmasi, kami mohon waktu besok pagi kami kumpulkan kepala desa mendata kembali, yang sudah dimakamkan ini apakah sudah dilaporkan," kata dia.
 
Dari kegiatan pencarian hari ini, menurutnya ada empat orang hilang yang ditemukan. Menurut dia tiga orang meninggal dunia dan satu orang selamat yakni bocah laki-laki bernama Azka berusia 6 tahun.
 
"Kegiatan hari ini, tadi pencarian dan evakuasi, sudah ada hasil, ini dilakukan terus-menerus meski hujan, tim tetap melakukan pencarian," kata dia.
 
Mulai besok, Kamis (24/11), dia mengatakan akan mengumpulkan seluruh kepala desa untuk memverifikasi data jumlah korban yang berjumlah 271.

Karena, kata dia, kemungkinan ada jenazah yang langsung dimakamkan oleh warga tanpa terdata oleh puskesmas.


Baca juga: Sebanyak 151 orang dilaporkan hilang pascagempa Cianjur Jabar

  Sejumlah anak mengikuti kegiatan trauma healing di Polres Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022). (ANTARA/HO-Humas Polda Jawa Barat)

Menghibur


Sejumlah anggota polisi wanita atau polwan menghibur anak-anak yang terdampak gempa bumi di pos pengungsian yang disediakan oleh Kepolisian Resor Cianjur di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, guna membantu mereka mengatasi trauma.

Koordinator Polwan Kepolisian Daerah Jawa Barat AKBP Wiwik Indrawati mengatakan bahwa kepolisian berupaya membantu anak-anak yang sedang menghadapi kesedihan karena kehilangan kerabat atau tempat tinggal akibat gempa.

"Ada puluhan anak yang menjadi penyintas bencana gempa bumi tinggal di pengungsian di Mapolres Cianjur Polda Jabar sehingga merasakan kesedihan. Maka dari itu, kami mengerahkan personel polwan untuk menghibur serta mengajak untuk bermain," kata Wiwik di Markas Kepolisian Resor Cianjur, Rabu.

Selain mengajak anak-anak bermain, polwan juga mengadakan semacam acara kuis bagi anak-anak yang berada di pos pengungsian.

"Diharapkan upaya yang kami lakukan ini bisa menghilangkan rasa ketakutan anak penyintas bencana dan sedikit bisa melupakan apa yang telah menimpa keluarganya," kata Wiwik.

Sementara itu, Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan bahwa selain membantu mencari korban gempa yang dilaporkan hilang, kepolisian mendukung upaya pemulihan trauma warga yang terdampak gempa.

"Pertolongan psikologis diperlukan untuk menstabilkan kondisi psikologis masyarakat terdampak bencana, khususnya anak-anak serta wanita," kata Ibrahim.

Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Selasa (22/11), gempa bumi yang terjadi Senin (21/11) di Kabupaten Cianjur menyebabkan 268 orang meninggal, 1.083 orang terluka, dan 58.362 orang mengungsi.

Selain itu, menurut data sementara BNPB, gempa menyebabkan 6.570 rumah rusak berat, 2.071 rumah rusak sedang, dan 12.641 rumah rusak ringan.

Baca juga: BMKG sebut terjadi 161 kali gempa susulan di Cianjur hingga Rabu pagi



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BNPB: Korban meninggal gempa Cianjur naik jadi 271 di hari ketiga

Pewarta : Bagus Ahmad Rizaldi
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024