Kendari (ANTARA) - Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan Kendari mengedukasi pencegahan penyakit tidak menular (PTM) kepada warga Desa Leppe Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara melalui Program Pengabdian Kepada Masyarakat.
Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Bidang Penyakit Tidak Menular (PTM) Poltekkes Kendari Reni Yunus di Kendari, Rabu mengatakan, pihaknya memberikan edukasi itu guna meningkatkan pengetahuan deteksi dini terkait penyakit tidak menular.
"Kami memberikan edukasi mengenai penyakit tidak menular, kami memberikan penjelasan apa itu penyakit tidak menular, faktor risiko penyakit tidak menular, dan cara pencegahan," katanya.
Ketua Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kendari ini mengatakan, edukasi tersebut penting dilakukan pihaknya karena sekarang terjadi tren banyaknya kasus kematian akibat penyakit tidak menular. Meski begitu dia tidak menyebutkan angka kasus kematian akibat PTM.
Ia menyampaikan, banyak warga masyarakat yang tinggi kolesterol sehingga penting dilakukan edukasi agar masyarakat dapat mendeteksi awal penyakit diabetes mellitus dan penyakit tidak menular lainnya.
Ia menerangkan PTM merupakan penyakit yang tidak ditularkan dari orang ke orang yang perkembangannya berjalan perlahan dalam jangka waktu yang panjang atau kronis. PTM merupakan penyakit kronis degeneratif antara lain penyakit jantung, stroke, diabetes mellitus, kanker, penyakit paru obstruktif kronik, cedera dan gangguan indera dan fungsional.
"PTM ini merupakan penyakit yang disebabkan oleh perilaku dan lingkungan yang tidak sehat," jelasnya.
Ia menguraikan, faktor risiko terkena penyakit tidak menular yakni merokok dan menggunakan rokok elektrik dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah; kurang aktivitas fisik yaitu menyebabkan penumpukan lemak dan mengurangi kebugaran tubuh.
Kemudian, kurang konsumsi buah dan sayuran menyebabkan kekurangan serat yang bermanfaat untuk kesehatan; konsumsi alkohol memiliki dampak terhadap kesehatan hati, ginjal, otak dan lain-lain.
Dia menyebut, dua jenis penyakit tidak menular pertama berdasarkan sistem dan organ tubuh di antaranya penyakit keganasan misalnya kanker; penyakit endokrin nutrisi dan metabolik; penyakit sistem saraf; penyakit sistem pernapasan; penyakit sistem sirkulasi; penyakit mata dan adnexa.
Selanjutnya, penyakit telinga dan mastoid, penyakit kulit dan jaringan subkutaneus, penyakit sistem muskuloskeletal dan jaringan penyambung, penyakit sistem genitourinaria, penyakit gangguan mental dan perilaku, penyakit kelainan darah dan gangguan pembentukan organ darah.
Kedua, penyakit tidak menular berdasarkan urgensinya yaitu obesitas, diabetes, stroke, penyakit jantung, hipertensi, kanker payudara, kanker leher rahim, asma, penyakit paru obstruktif kronik, kanker pada anak, gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, dan gangguan fungsional.
Ia menjelaskan, cara pencegahan dapat dilakukan dengan CERDIK yaitu cek kondisi kesehatan secara berkala; enyahkan asap rokok; rajin aktivitas fisik; diet dengan kalori seimbang; istirahat yang cukup; kendalikan stres.
Dia menerangkan cek kesehatan secara berkala yaitu mau memeriksakan diri dengan melakukan deteksi dini khususnya bagi yang beresiko tinggi penyakit tidak keluar, memanfaatkan pelayanan kesehatan terdekat dengan keluhan keluhan kecil atau tanpa keluhan.
Kemudian, enyahkan asap rokok yaitu pertama merekomendasikan kepada semua bukan perokok untuk tidak merokok, kedua menganjurkan semua perokok untuk berhenti merokok dan membantu upaya mereka untuk berhenti merokok, ketiga masyarakat yang menggunakan bentuk lain dari tembakau harus disarankan untuk berhenti.
Selanjutnya rajin aktivitas fisik yakni masyarakat diminta meningkatkan aktivitas fisik secara progresif untuk mencapai tingkat moderat seperti jalan cepat sedikitnya 30 menit per hari, kontrol berat badan serta hindari kelebihan berat badan dengan mengurangi makanan berkalori tinggi.
Berikutnya diet sehat dengan kalori seimbang yakni konsumsi gula dengan cara tidak melebihi 4 sendok teh per hari, konsumsi garam dengan cara membatasi sampai 5 gram atau satu sendok teh per hari, kurangi garam saat memasak dan membatasi makanan olahan dan cepat saji.
Kata dia, total konsumsi lemak 5 sendok makan per hari, batasi daging berlemak lemak susu dan minyak goreng ganti minyak sawit dan minyak kelapa dengan zaitun kedelai jagung minyak bunga matahari.
"Konsumsi buah dan sayuran 400 sampai 500 gram per hari. Konsumsi ikan sedikitnya tiga kali per minggu utamakan ikan berminyak seperti tuna, makarel dan salmon; dan tidak konsumsi minuman beralkohol," ujar dia
Ia meminta masyarakat mengendalikan stres, dan selalu berpikir positif, tidur yang cukup, tertawa, berolahraga, meditasi dengarkan musik, melibatkan indera tubuh lakukan pemijatan, memiliki sikap mental pemenang, bangun hubungan positif, seleksi yang dibaca, serta mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.
"Selain edukasi mengenai deteksi penyakit tidak menular, kami juga melakukan pemeriksaan glukosa, asam urat dan kolesterol pada masyarakat Desa Leppe Kecamatan Soropia ini," kata Reni.
Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Bidang Penyakit Tidak Menular (PTM) Poltekkes Kendari Reni Yunus di Kendari, Rabu mengatakan, pihaknya memberikan edukasi itu guna meningkatkan pengetahuan deteksi dini terkait penyakit tidak menular.
"Kami memberikan edukasi mengenai penyakit tidak menular, kami memberikan penjelasan apa itu penyakit tidak menular, faktor risiko penyakit tidak menular, dan cara pencegahan," katanya.
Ketua Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kendari ini mengatakan, edukasi tersebut penting dilakukan pihaknya karena sekarang terjadi tren banyaknya kasus kematian akibat penyakit tidak menular. Meski begitu dia tidak menyebutkan angka kasus kematian akibat PTM.
Ia menyampaikan, banyak warga masyarakat yang tinggi kolesterol sehingga penting dilakukan edukasi agar masyarakat dapat mendeteksi awal penyakit diabetes mellitus dan penyakit tidak menular lainnya.
Ia menerangkan PTM merupakan penyakit yang tidak ditularkan dari orang ke orang yang perkembangannya berjalan perlahan dalam jangka waktu yang panjang atau kronis. PTM merupakan penyakit kronis degeneratif antara lain penyakit jantung, stroke, diabetes mellitus, kanker, penyakit paru obstruktif kronik, cedera dan gangguan indera dan fungsional.
"PTM ini merupakan penyakit yang disebabkan oleh perilaku dan lingkungan yang tidak sehat," jelasnya.
Ia menguraikan, faktor risiko terkena penyakit tidak menular yakni merokok dan menggunakan rokok elektrik dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah; kurang aktivitas fisik yaitu menyebabkan penumpukan lemak dan mengurangi kebugaran tubuh.
Kemudian, kurang konsumsi buah dan sayuran menyebabkan kekurangan serat yang bermanfaat untuk kesehatan; konsumsi alkohol memiliki dampak terhadap kesehatan hati, ginjal, otak dan lain-lain.
Dia menyebut, dua jenis penyakit tidak menular pertama berdasarkan sistem dan organ tubuh di antaranya penyakit keganasan misalnya kanker; penyakit endokrin nutrisi dan metabolik; penyakit sistem saraf; penyakit sistem pernapasan; penyakit sistem sirkulasi; penyakit mata dan adnexa.
Selanjutnya, penyakit telinga dan mastoid, penyakit kulit dan jaringan subkutaneus, penyakit sistem muskuloskeletal dan jaringan penyambung, penyakit sistem genitourinaria, penyakit gangguan mental dan perilaku, penyakit kelainan darah dan gangguan pembentukan organ darah.
Kedua, penyakit tidak menular berdasarkan urgensinya yaitu obesitas, diabetes, stroke, penyakit jantung, hipertensi, kanker payudara, kanker leher rahim, asma, penyakit paru obstruktif kronik, kanker pada anak, gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, dan gangguan fungsional.
Ia menjelaskan, cara pencegahan dapat dilakukan dengan CERDIK yaitu cek kondisi kesehatan secara berkala; enyahkan asap rokok; rajin aktivitas fisik; diet dengan kalori seimbang; istirahat yang cukup; kendalikan stres.
Dia menerangkan cek kesehatan secara berkala yaitu mau memeriksakan diri dengan melakukan deteksi dini khususnya bagi yang beresiko tinggi penyakit tidak keluar, memanfaatkan pelayanan kesehatan terdekat dengan keluhan keluhan kecil atau tanpa keluhan.
Kemudian, enyahkan asap rokok yaitu pertama merekomendasikan kepada semua bukan perokok untuk tidak merokok, kedua menganjurkan semua perokok untuk berhenti merokok dan membantu upaya mereka untuk berhenti merokok, ketiga masyarakat yang menggunakan bentuk lain dari tembakau harus disarankan untuk berhenti.
Selanjutnya rajin aktivitas fisik yakni masyarakat diminta meningkatkan aktivitas fisik secara progresif untuk mencapai tingkat moderat seperti jalan cepat sedikitnya 30 menit per hari, kontrol berat badan serta hindari kelebihan berat badan dengan mengurangi makanan berkalori tinggi.
Berikutnya diet sehat dengan kalori seimbang yakni konsumsi gula dengan cara tidak melebihi 4 sendok teh per hari, konsumsi garam dengan cara membatasi sampai 5 gram atau satu sendok teh per hari, kurangi garam saat memasak dan membatasi makanan olahan dan cepat saji.
Kata dia, total konsumsi lemak 5 sendok makan per hari, batasi daging berlemak lemak susu dan minyak goreng ganti minyak sawit dan minyak kelapa dengan zaitun kedelai jagung minyak bunga matahari.
"Konsumsi buah dan sayuran 400 sampai 500 gram per hari. Konsumsi ikan sedikitnya tiga kali per minggu utamakan ikan berminyak seperti tuna, makarel dan salmon; dan tidak konsumsi minuman beralkohol," ujar dia
Ia meminta masyarakat mengendalikan stres, dan selalu berpikir positif, tidur yang cukup, tertawa, berolahraga, meditasi dengarkan musik, melibatkan indera tubuh lakukan pemijatan, memiliki sikap mental pemenang, bangun hubungan positif, seleksi yang dibaca, serta mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.
"Selain edukasi mengenai deteksi penyakit tidak menular, kami juga melakukan pemeriksaan glukosa, asam urat dan kolesterol pada masyarakat Desa Leppe Kecamatan Soropia ini," kata Reni.