Jakarta (ANTARA) - Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Pasma Royce menduga satu keluarga terdiri dari empat orang yang ditemukan meninggal dunia di rumah kawasan Kalideres, tidak mengkonsumsi makanan dalam waktu yang cukup lama.

Hal tersebut dikatakan Pasma setelah menerima laporan hasil otopsi dari Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

"Lambung para mayat ini tidak ada makanan jadi bisa diduga berdasarkan pemeriksaan dari dokter bahwa mayat ini tidak ada makan dan minum cukup lama, karena dari otot ototnya sudah mengecil," kata Pasma saat ditemui di Polres Metro Jakarta Barat, Jumat.

Selain itu, pihaknya juga tidak menemukan tanda kekerasan benda tumpul atau benda tajam di sekujur tubuh korban.

Lebih lanjut, Pasma juga menjelaskan satu keluarga itu diperkirakan telah meninggal sejak tiga minggu lalu.

Namun demikian, seluruh korban tidak meninggal dunia secara serempak lantaran setiap jenazah mengalami tingkat kebusukan yang berbeda.

Hingga saat ini pihak RS Polri belum bisa memastikan penyebab utama meninggalnya keempat anggota keluarga tersebut.

"RS Polri sedang lakukan pendalaman lagi dengan memeriksa hati dan organ lainnya supaya lebih spesifik mengetahui penyebab kematian ini," ujar dia.



Baca juga: Polisi selidiki penemuan empat jenazah di Kalideres Jakarta




Sebelumnya, penemuan itu jenazah satu keluarga itu berawal ketika Ketua RT setempat mencium bau busuk dari dalam rumah korban pada Kamis sekitar pukul 18.00 WIB.

Ketua RT pun melapor ke Polsek Kalideres terkait temuan bau busuk itu. Bersama dengan polisi, pengurus RT memaksa masuk ke dalam rumah tersebut.

"Saat itu pagar rumah dan pintu utama terkunci," tutur Pasma.

Ketika pintu utama di buka, petugas mendapati empat mayat di tiga ruangan berbeda, yakni ruang tamu, kamar tengah, dan ruang belakang.

"Untuk mayat yang ditemukan dalam nama di kartu keluarga bahwa identitas atas nama RY usia 71 dan RN usia 68 tahun dan DF adalah anaknya perempuan berusia 42 tahun dan BG usia 69 merupakan ipar dari bapaknya," ucap Pasma.

Setelah mayat ditemukan, polisi langsung memeriksa di sekitar lokasi. Setelah itu, keempat korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Polri KramatJati Jakarta Timur untuk proses otopsi.

Hingga saat ini, polisi masih memeriksa beberapa saksi dan melakukan penjagaan di tempat kejadian perkara.

  Suasana instalasi kedokteran forensik RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Jumat (11/11/2022). ANTARA/Yogi Rachman

Tak temukan bekas luka

Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati tidak menemukan bekas luka penganiayaan pada empat jenazah yang ditemukan di dalam sebuah rumah kawasan Kalideres, Jakarta Barat.

Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar saat ditemui di RS Polri Kramat Jati Jakarta, Jumat, mengatakan temuan itu berdasarkan hasil pemeriksaan tim dokter forensik terhadap empat jenazah tersebut.

"Tidak ditemukan tanda kekerasan. Untuk jenazah membusuk ini karena sudah lebih dari satu minggu," kata Syafri.

Ia menambahkan berdasarkan hasil penyelidikan sementara oleh Unit Reskrim Polsek Kalideres diketahui bahwa korban merupakan pasangan suami istri, anak perempuan dan adik laki-laki dari sang suami.

"Yang bapak itu inisial RG (71), untuk anak DF (42), kemudian untuk ibu RM (66), untuk paman BG (68). Yang diperkirakan bapaknya ditemukan di ruang kamar, posisi tidur," ujar Syafri.

Sementara untuk posisi jenazah RM dan DF saat ditemukan berada di ruang kamar depan, di atas tempat tidur, sedangkan BG ditemukan di ruang tamu dalam posisi bersandar di sofa.

Meski demikian, dia mengaku belum dapat memastikan penyebab kematian para korban karena masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut dilakukan tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati.

Dia mengatakan bahwa pihaknya telah mengamankan barang bukti di lokasi kejadian untuk mengungkap penyebab kematian empat jenazah tersebut.

"Tadi malam itu ada ponsel (telepon seluler) yang kita bawa dari TKP. Untuk yang dari TKP barang-barang mencurigakan yang kira-kira mengakibatkan (kematian) kita tidak temukan," kata Syafri.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Satu keluarga yang tewas di Kalideres diduga tidak makan sejak lama

Pewarta : Walda Marison
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024