Baubau (ANTARA) - Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Baubau, Sulawesi Tenggara, memasang Quick Response Indonesian Standard (QRIS) di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Palagimata daerah itu guna mempermudah masyarakat terutama pasien maupun keluarga pasien melakukan pembayaran secara digital.

Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse, di Baubau, Jumat, mengatakan memberikan apresiasi kepada BNI dan upaya keras semua untuk bisa secara bertahap memberikan kesempurnaan pada layanan melalui digitalisasi itu.

"Jadi ini adalah hal yang sangat baik mengingat peraturan presiden mengamanahkan kepada seluruh daerah kabupaten dan kota untuk sesegera mungkin melakukan percepatan perluasan digitalisasi," ujarnya, dalam Peluncuran Digitalisasi Pembayaran RSUD Kota Baubau Untuk Kemudahan dan Kenyamanan Masyarakat Melalui BNI Direct dan QRIS, juga menyaksikan simulasi pembayaran digital oleh pasien dan keluarga pasien.

Selain di RSUD itu, kata Wali Kota Monianse, sistem pembayaran secara digitalisasi itu juga telah dilakukan di pasar Wameo dan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan beberapa tempat lainnya sehingga pembayaran langsung masuk ke kas daerah.

"Kita lagi gagas juga untuk sampah dan parkiran di beberapa tempat umum, dan ke depan terus akan kita benahi, karena memang sesungguhnya kehadiran pemerintah, negara sangat dibutuhkan, dan salah satu bentuk kehadiran itu adalah perbaikan secara terus menerus layanan-layanan publik," katanya.

Pemimpin Kantor BNI Cabang Baubau, Rahmat Ferdiansyah mengatakan program digitalisasi melalui QRIS yang merupakan produk Bank Indonesia (BI) tersebut adalah untuk mempermudah masyarakat dalam melakukan transaksi.

"Alhamdullilah, hari ini kita telah sama-sama mencoba memberikan yang terbaik untuk masyarakat dengan menghadirkan QRIS. Program digitalisasi ini bukan untuk mempersulit masyarakat, tapi digitalisasi ini yang diharapkan masyarakat semakin mudah, jadi masyarakat tidak usah antre lagi," tandasnya.

Ia mengatakan, kehadiran BNI dengan memberikan layanan transaksi digital melalui QRIS merupakan komitmen pihaknya bersama Pemkot Baubau dalam memajukan daerah itu, apalagi sesuai arahan instruksi Presiden Joko Widodo terkait transformasi digitalisasi.

"Insya Allah, kita juga sudah membuat sebuah desain untuk rumah sakit baik dari parkirnya, kantinnya kita sudah buat. Intinya digital untuk kemudahan dan kenyamanan pembayaran di RSUD," katanya.

Dalam penggunaan digitalisasi itu, papar Rahmat, masyarakat tidak lagi perlu repot-repot dengan membawa dompet apalagi berpikir soal uang kembalian ketika melakukan pembayaran. Yang terpenting cukup dengan memiliki hanphone dan aplikasi mobile banking. Bahkan transaksi tersebut tidak ada biaya alias gratis.

"Jadi digital itu tidak susah, cukup disorot (barcode) saja sudah terhubung, yang penting ada Hanphone-nya, ada mobile bankingnya, jadi tidak usah keluar lagi malam-malam atau subuh-subuh, kalau butuh uang tidak cari ATM lagi atau dipinjami lagi, tapi cukup menggunakan QRIS," ujarnya.

Ia juga mengatakan bahwa sistem pembayaran secara digitalisasi itu mencegah terjadinya kebocoran-kebocoran pendapatan daerah karena secara otomatis akan langsung masuk ke kas daerah. Dan program digitalisasi melalui QRIS itu tidak hanya di BNI.

"Insya Allah, kalau kita bisa menyukseskan digital ini Baubau bisa menjadi kota digital dan smart city. Jadi mohon semua untuk sama-sama menyukseskan digital ini," ujarnya.

Sementara, Direktur BLUD RSUD Baubau, dr Sadly Salman mengatakan penggunaan QRIS di rumah sakit itu dengan mendapat dukungan dari BNI merupakan salah satu tujuan pihaknya untuk efisiensi, efektifitas dan pelayanan yang akan dimaksimalkan yang berujung provit.

"Jadi memang pelayanan digital ini kita tidak usah repot lagi untuk melakukan transaksi keuangan dari tempat-tempat yang ada di rumah sakit, jadi semuanya dibayar di satu pintu dan langsung direct ke rekening rumah sakit, sehingga juga bisa mengurangi kebocoran-kebocoran dan rumah sakit penghasilannya akan bertambah terus," katanya.

Kata dr Sadly, layanan QRIS akan digunakan semua pembayaran layanan di rumah sakit baik itu poliklinik, UGD, rawat inap, dan rawat jalan.

"Insya Allah nanti pemulasaran jenazah, medical chek up itu semua pembayaran digital, kita mengurangi pembayaran tunai, tidak ada lagi di ruangan ataupun panjar," ujarnya.

Dia juga mengakui bahwa BNI sangat mendukung program pihaknya terutama nantinya akan membuat parking yang terintegrasi langsung dengan pembayaran dan program lainnya.

 

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024