Kendari (ANTARA) - Perum Bulog Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebut ketersediaan sejumlah pangan di provinsi tersebut masih terpantau aman dan tercukupi hingga awal tahun 2023.
Kepala Perum Bulog Sultra Siti Mardati Saing di Kendari, Rabu mengatakan beberapa pangan seperti beras, gula pasir dan minyak goreng, maupun komoditas lainnya di wilayah Sulawesi Tenggara, aman dan tercukupi.
"Stok beras yang ada di gudang Bulog saat ini sebanyak 8.700 ton, gula 125 ton, minyak goreng curah 80 ton dan minyak goreng kemasan 350.000 liter," katanya.
Menurutnya dengan ketersediaan stok pangan tersebut maka kebutuhan pangan di wilayah tersebut masih akan terpenuhi hingga beberapa bulan ke depan.
Oleh karena itu dia meminta masyarakat agar tidak panik dengan adanya wacana krisis pangan global yang akan terjadi di tahun 2023.
Ia menerangkan saat ini daerah tersebut memasuki masa panen raya, dengan begitu stok beras masih akan bertambah karena pihaknya rata-rata menyerap beras petani 200 sampai 400 ton per hari di semua wilayah daratan di Sultra.
Sementara untuk menampung stok beras tersebut pihak Bulog telah menyiapkan sarana dan prasarana penampungan beras di semua gudang termasuk yang ada di daerah.
"Semua gudang kita buka, pada prinsipnya kami siap menampung, sarana kami gudang siap tinggal teman-teman dari penggilingan kecepatan pengiriman barang ke Bulog," ujar dia.
Dia menambahkan sejauh ini Bulog Sultra telah menyerap beras petani sebanyak 19.000 ton periode Januari-Oktober 2022 sehingga pihaknya memastikan ketersediaan hingga akhir tahun dipastikan aman dan tercukupi.
"Begitu juga dengan gula pasir dan minyak goreng Bulog Sultra memastikan tetap tercukupi, berapa pun permintaan dan kebutuhan masyarakat Bulog siap menggelontorkan," katanya.
Kepala Perum Bulog Sultra Siti Mardati Saing di Kendari, Rabu mengatakan beberapa pangan seperti beras, gula pasir dan minyak goreng, maupun komoditas lainnya di wilayah Sulawesi Tenggara, aman dan tercukupi.
"Stok beras yang ada di gudang Bulog saat ini sebanyak 8.700 ton, gula 125 ton, minyak goreng curah 80 ton dan minyak goreng kemasan 350.000 liter," katanya.
Menurutnya dengan ketersediaan stok pangan tersebut maka kebutuhan pangan di wilayah tersebut masih akan terpenuhi hingga beberapa bulan ke depan.
Oleh karena itu dia meminta masyarakat agar tidak panik dengan adanya wacana krisis pangan global yang akan terjadi di tahun 2023.
Ia menerangkan saat ini daerah tersebut memasuki masa panen raya, dengan begitu stok beras masih akan bertambah karena pihaknya rata-rata menyerap beras petani 200 sampai 400 ton per hari di semua wilayah daratan di Sultra.
Sementara untuk menampung stok beras tersebut pihak Bulog telah menyiapkan sarana dan prasarana penampungan beras di semua gudang termasuk yang ada di daerah.
"Semua gudang kita buka, pada prinsipnya kami siap menampung, sarana kami gudang siap tinggal teman-teman dari penggilingan kecepatan pengiriman barang ke Bulog," ujar dia.
Dia menambahkan sejauh ini Bulog Sultra telah menyerap beras petani sebanyak 19.000 ton periode Januari-Oktober 2022 sehingga pihaknya memastikan ketersediaan hingga akhir tahun dipastikan aman dan tercukupi.
"Begitu juga dengan gula pasir dan minyak goreng Bulog Sultra memastikan tetap tercukupi, berapa pun permintaan dan kebutuhan masyarakat Bulog siap menggelontorkan," katanya.