Kupang (ANTARA) - Korban meninggal dalam peristiwa terbakar Kapal Cepat Cantika Express 77 di perairan Pulau Timor Naikliu, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur bertambah tiga sehingga menjadi 17 orang.

"Tim SAR hari ini menemukan lagi tiga orang penumpang yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia sehingga total yang meninggal dalam peristiwa ini menjadi 17 orang," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang I Putu Sudayana ketika dihubungi di Kupang, Selasa.

Ia mengatakan ketiga penumpang dalam kondisi meninggal dunia itu ditemukan sejauh delapan mil laut dari lokasi terbakarnya Kapal Cepat Cantika Express 77 di perairan Pulau Timor Naikliu, Kabupaten Kupang pada Senin (24/10).

Ia menjelaskan para korban yang ditemukan itu telah dievakuasi tim SAR yang berada di Kapal Negara (KN) Antareja yang melakukan operasi pencarian hari kedua.

Dalam pencarian itu, tim SAR melakukan penyisiran sepanjang pantai Teluk Kupang guna mencari para korban yang ikut menjadi penumpang Kapal Cepat Cantika Express 77 dalam pelayaran dari Kupang menuju Kalabahi, Kabupaten Alor.

"Tiga jenazah itu sudah dievakuasi ke KN Antareja dan segera di bawah ke Kupang malam ini," kata I Putu Sudayana.

Ia mengaku belum mengetahui secara persis identitas tiga jenazah yang ditemukan karena tim SAR fokus pada proses evakuasi para korban tersebut.

Dia mengatakan dengan ditemukan tiga jenazah itu maka korban yang meninggal dalam peristiwa terbakarnya Kapal Cepat Cantika Express 77 hingga saat ini mencapai 17 orang.



Baca juga: Kapal ferry cepat terbakar di perairan Pulau Timor NTT
  Petugas SAR membawa kantor jenasah berisi jasad korban kapal cepat Cantika Express 77 yang terbakar saat tiba di Pelabuhan Tenau Kupang, NTT, Senin (24/10/2022). (ANTARA/Kornelis Kaha)

Identifikasi

Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur berhasil mengidentifikasi 14 korban meninggal akibat terbakarnya kapal cepat Cantika Express 77 rute Kupang-Alor, NTT pada Senin (24/10) kemarin.

Kepala Sub Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda NTT AKBP Eddy Syaputra Hasibuan kepada wartawan di Kupang, Selasa siang mengatakan bahwa tujuh jenazah sebelumnya sudah berhasil diidentifikasi dan diserahkan ke keluarga pada Selasa (25/10) pagi tadi.

“Untuk yang tujuh korban lagi ini adalah adalah yang baru tiba pada pukul 08.00 WITA pagi tadi,” katanya.

Dia mengatakan bahwa sampai dengan pukul 15.30 WITA, jumlah jenazah yang diterima di RS Bhayangkara berjumlah 14 orang dan semuanya sudah terkonfirmasi dan sejumlah keluarga sudah menunggu untuk mengambil jenazah tersebut.

Eddy menambahkan bahwa sesuai diidentifikasi petugas kemudian memandikan dan mengenakan pakaian, sesuai dengan agamanya masing-masing sebelum diambil oleh keluarganya.

Terkait kesulitan dalam hal identifikasi, kata dia tak ada kendala, karena jenazah yang ditemukan dan dibawa ke RS Bhayangkara Polda NTT dalam keadaan segar dan masih bisa dilakukan identifikasi.

Lebih lanjut dia merincikan bahwa dari 14 korban meninggal dunia itu enam orang berjenis kelamin pria, delapan orang berjenis kelamin perempuan.

“Sementara itu ada juga anak-anak berjumlah dua orang yang sudah diambil oleh keluarganya,” tambah dia.

Sebelumnya Kapolda NTT Irjen Pol Johanis Asadoma mengatakan bahwa proses identifikasi terhadap jenazah, baik yang memiliki identitas maupun yang tidak memiliki identitas menggunakan peralatan Tim Iden Polda NTT dengan mengidentifikasi kecocokan sidik jari secara otomatis.

Selama proses identifikasi, keluarga korban menunggu di sekitar area RS. Bhayangkara Kupang.

Untuk pengambilan jenazah oleh keluarga korban akan dilakukan pada pagi hari setelah pembersihan jenazah dan penyelesaian administrasi serah terima jenazah.


Baca juga: Jumlah korban meninggal akibat kapal terbakar di NTT menjadi 14 orang


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Korban meninggal kapal terbakar di NTT bertambah tiga menjadi 17 orang

Pewarta : Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024