Kendari (ANTARA) - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Perjuangan mendorong agar Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggencarkan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).
"Pemerintahan Provinsi Sultra ditargetkan oleh pemerintahan pusat PSR seluas 3.500 hektare pada dua Kabupaten dan Kota, namun realisasinya sampai saat ini sudah 43 persen, rekomteknya 2.086 hektare, penanaman 1.496 ha," kata Ketua DPP Apkasindo Perjuangan Alpian Arahman, pada acara Focus Group Discussion (FGD) 2022 di Kendari, Rabu.
Alpian menilai bahwa PSR di Sulawesi Tenggara masih rendah karena baru mencapai 43 persen dari total yang ditargetkan pusat, sehingga ke depan Sarana Prasarana (Sarpras), dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) perkebunan sawit harus lebih dipacu demi mempercepat peningkatan kesejahteraan petani sawit.
Rendahnya produktivitas kelapa sawit rakyat, disebabkan berbagai hal, di antaranya budidaya kelapa sawit belum memenuhi GAP (GEP), tanaman rusak dan sudah tua, penggunaan bibit yang tidak unggul/bersertifikat; dan mahalnya pupuk membuat para petani mengurangi dosis pupuk yang seharusnya diberikan atau bahkan tidak memupuk sama sekali karena tidak memiliki dana yang cukup.
"Saya sebagai ketua umum Asosiasi petani kelapa sawit Indonesia perjuangan berharap dengan hadirnya program PSR, Sapras dan SDM yang didanai oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa sawit (BPDPKS) merupakan program resmi Kementerian Pertanian RI. Ini membuktikan keseriusan pemerintah untuk merangkul dan membantu petani kelapa sawit sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani dan kemajuan sawit Indonesia," ujar Alpian Arahman.
Kegiatan FGD yang mengangkat tema "Mempercepat Realisasi Peremajaan Sawit Rakyat, Sarana Prasarana (Sarpras), dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Pekebun Sawit untuk Memperbaiki Tata Kelola Kelapa Sawit Indonesia" juga dirangkaikan dengan pengukuhan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) dan DPD Apkasindo Perjuangan Sultra.
Suasana FGD yang dilakukan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Perjuangan di salah satu hotel di Kendari, Rabu. (Foto ANTARA/HO)
Ketua DPW Apkasindo Perjuangan Sultra Subandi, dalam sambutannya mengatakan, program yang di amanahkan telah diberikan sebagai selaku pengurus Apkasindo di Sultra agar berperan aktif dalam membantu petani kelapa sawit agar dapat meningkatkan produksi dan produktivitas yang mereka budidayakan, sehingga dapat berdampak kepada kenaikan pendapatan dan kesejahteraan petani kelapa sawit di Sultra.
"Pemerintahan Provinsi Sultra ditargetkan oleh pemerintahan pusat PSR seluas 3.500 hektare pada dua Kabupaten dan Kota, namun realisasinya sampai saat ini sudah 43 persen, rekomteknya 2.086 hektare, penanaman 1.496 ha," kata Ketua DPP Apkasindo Perjuangan Alpian Arahman, pada acara Focus Group Discussion (FGD) 2022 di Kendari, Rabu.
Alpian menilai bahwa PSR di Sulawesi Tenggara masih rendah karena baru mencapai 43 persen dari total yang ditargetkan pusat, sehingga ke depan Sarana Prasarana (Sarpras), dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) perkebunan sawit harus lebih dipacu demi mempercepat peningkatan kesejahteraan petani sawit.
Rendahnya produktivitas kelapa sawit rakyat, disebabkan berbagai hal, di antaranya budidaya kelapa sawit belum memenuhi GAP (GEP), tanaman rusak dan sudah tua, penggunaan bibit yang tidak unggul/bersertifikat; dan mahalnya pupuk membuat para petani mengurangi dosis pupuk yang seharusnya diberikan atau bahkan tidak memupuk sama sekali karena tidak memiliki dana yang cukup.
"Saya sebagai ketua umum Asosiasi petani kelapa sawit Indonesia perjuangan berharap dengan hadirnya program PSR, Sapras dan SDM yang didanai oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa sawit (BPDPKS) merupakan program resmi Kementerian Pertanian RI. Ini membuktikan keseriusan pemerintah untuk merangkul dan membantu petani kelapa sawit sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani dan kemajuan sawit Indonesia," ujar Alpian Arahman.
Kegiatan FGD yang mengangkat tema "Mempercepat Realisasi Peremajaan Sawit Rakyat, Sarana Prasarana (Sarpras), dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Pekebun Sawit untuk Memperbaiki Tata Kelola Kelapa Sawit Indonesia" juga dirangkaikan dengan pengukuhan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) dan DPD Apkasindo Perjuangan Sultra.
Ketua DPW Apkasindo Perjuangan Sultra Subandi, dalam sambutannya mengatakan, program yang di amanahkan telah diberikan sebagai selaku pengurus Apkasindo di Sultra agar berperan aktif dalam membantu petani kelapa sawit agar dapat meningkatkan produksi dan produktivitas yang mereka budidayakan, sehingga dapat berdampak kepada kenaikan pendapatan dan kesejahteraan petani kelapa sawit di Sultra.