Kendari (ANTARA) - Bank Indonesia melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sulawesi Tenggara berupaya meneken inflasi di daerah tersebut melalui pengoptimalan implementasi konsep 4K dan menggalakkan gerakan tanam cabai di pekarangan rumah.

"Strategi BI Sultra dalam meneken inflasi di daerah yaitu melalui pengoptimalan fungsi TPID dengan implementasi 4K yakni ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, serta komunikasi yang efektif," kata Deputi Kepala Perwakilan BI Sultra Adik Afrinaldi melalui telepon di Kendari, Rabu.

Dia menyampaikan sebagai upaya pengendalian inflasi berkelanjutan, TPID Sultra terus berupaya untuk memperkuat implementasi 4K dan mendorong perluasan kerja sama antar daerah baik dari sisi komoditas maupun mitra perdagangan serta mengoptimalkan penggunaan dana khusus penanggulangan inflasi.

"Ke depan TPID Sulawesi Tenggara akan terus mendorong implementasi teknologi dan integrated farming untuk mendorong produktivitas pada klaster tanaman pangan," ujar dia.

Ia mengaku bahwa TPID Sulawesi Tenggara terus berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Dinas Perkebunan dan Hortikiltura (Disbunhorti), Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak), serta Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) dan Satgas Pangan.

"Untuk menjamin ketersediaan pasokan, menjaga kewajaran harga dan menjaga komunikasi efektif," jelasnya.

Adik menambahkan upaya lainnya yang telah dilakukan TPID di Sultra dalam menekan laju inflasi yakni melalui program strategi ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga dengan melakukan sidak pasar di beberapa daerah di Sulawesi Tenggara.

Selain itu, program Tanam Cabai Kendalikan Inflasi (TABE DI), pelaksanaan pasar murah, pelaksanaan kerja sama antar daerah, dan berbagai forum high level meeting dengan OPD terkait untuk berkoordinasi dan menyusun strategi-strategi pengendalian inflasi.

"Termasuk peluncuran Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat," tambah dia.

BI Sultra mencatat saat ini inflasi Sultra per September 2022 sebesar 0,42 persen (mtm); 5,89 persen (yoy); 5,98 persen (ytd).

"Target inflasi di Sultra yaitu masih mengikuti sasaran inflasi Nasional sebesar 3 persen, namun terkait dengan beberapa adanya beberapa gejolak kondisi ekonomi pada tahun ini maka target tersebut diarahkan pada penekanan inflasi volatile food (VF) di bawah 5 persen (YoY)," kata Adik.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024