Malang (ANTARA) - Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Nico Afinta meminta maaf terkait dengan pengamanan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, sehingga menimbulkan banyak korban jiwa.

"Saya prihatin sekaligus meminta maaf jika di dalam pengamanan yang berjalan terdapat kekurangan," kata Kapolda di Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar, Kota Malang, Selasa.

Ia berjanji melakukan evaluasi terkait dengan pola pengamanan saat pertandingan sepak bola.

"Ke depannya akan kami evaluasi bersama pihak terkait. Harapannya ke depan adalah pertandingan sepak bola yang aman nyaman dan menggerakkan ekonomi," kata dia.

Pada kesempatan tersebut, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Jawa Timur menjenguk korban luka di rumah sakit setempat.

Kunjungan tersebut sekaligus untuk meninjau langsung bagaimana perawatan medis kepada pasien-pasien terkait dengan peristiwa di Stadion Kanjuruhan.

Polda Jatim, lanjut Irjen Pol.  Nico, juga akan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi terkait dengan perbaikan sarana dan prasarana yang rusak.

Usai proses kemanusiaan selesai, jenderal bintang dua ini menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan penegakan hukum terhadap siapa saja yang bersalah dalam peristiwa yang mengakibatkan 125 meninggal dunia ini.

Baca juga: Polri berikan beasiswa kepada anak yatim piatu akibat tragedi Kanjuruhan
  Forkopimda Jawa Timur dan Mabes Polri melakukan diskusi dengan pihak RS Syaiful Anwar, Kota Malang terkait penanganan korban tragedi Kanjuruhan, di Malang, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022). (ANTARA/HO-Divisi Humas Polri)


Baca juga: Kapolresta Malang Kota asuh anak yatim piatu tragedi Kanjuruhan

Perawatan yang baik

 Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo memastikan korban luka tragedi Kanjuruhan mendapat pelayanan terbaik sehingga dapat pulih seperti sedia kala.

"Alhamdulillah perhatian dari Provinsi Jawa Timur, Direktur Rumah Sakit, Kapolda, dan seluruh tenaga medis yang berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan perawatan yang terbaik dan juga melakukan proses penyembuhan kepada seluruh korban," kata Dedi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.

Dedi mengatakan hal itu di RS Syaiful Anwar, Malang, Jawa Timur, bersama dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur untuk memeriksa langsung proses perawatan medis seluruh korban tragedi Kanjuruhan.

Turut hadir di RS Syaiful Anwar, Kota Malang, ialah Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Nico Afinta, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, dan Ketua PWNU Jawa Timur K.H. Marzuqi Mustamar.

Dedi menegaskan Polri dan Pemerintah saat ini berfokus memberikan pelayanan terbaik agar pasien cepat pulih.

"Semoga korban yang masih sakit segera diberikan kesehatan oleh Allah Swt," tambah Dedi.

Sementara itu, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Nico Afinta mengatakan pihaknya bersama tim dari Mabes Polri akan melakukan upaya semaksimal mungkin agar korban luka mendapatkan bantuan perawatan.

"Bapak Kapolri (Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo) memberikan perhatian secara khusus kepada seluruh korban dengan memberikan bantuan perawatan kepada setiap korban dan diserahkan kepada keluarga masing-masing," kata Nico.

Selain itu, lanjutnya, Polda Jawa Timur juga akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur terkait perbaikan sarana dan prasarana yang rusak.

Setelah proses kemanusiaan selesai, Nico mengatakan pihaknya akan melakukan proses penegakan hukum kepada siapa saja yang bersalah dalam peristiwa yang menewaskan 125 orang tersebut.

Nico, selaku Kapolda Jawa Timur, menyampaikan rasa keprihatinannya sekaligus meminta maaf jika di dalam proses pengamanan yang berjalan terdapat kekurangan.

"Ke depannya, akan kami evaluasi bersama pihak terkait. Harapannya ke depan adalah pertandingan sepak bola yang aman nyaman dan menggerakkan ekonomi," tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak menyatakan kesedihan dan berharap korban luka akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, dapat lekas sembuh.

"Kami sangat merasakan kesedihan mereka dan berharap anggota keluarganya bisa sembuh. Namun, diketahui bersama, bahwa manusia hanya bisa berusaha dan Tuhan yang menentukan," kata Emil.

Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur K.H. Marzuqi Mustamar menambahkan segala fasilitas, baik korban meninggal maupun luka, akan ditanggung. Saat ini, tercatat sudah ada 21 jenazah yang sudah teridentifikasi.

"Dari 56 korban, alhamdulillah 26 orang sudah bisa pulang, tujuh orang masih ada di ICU. Semoga kami punya kekuatan yang lebih bagus lagi untuk menangani para korban," kata Marzuqi.


Baca juga: Kapolri Listyo Sigit: korban meninggal tragedi Kanjuruhan berjumlah 125 orang





Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kapolda Jatim minta maaf terkait pengamanan di Stadion Kanjuruhan

Pewarta : Abdul Hakim/Willy Irawan
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024