Poso (ANTARA) -
Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah (Polda Sulteng) menyebut anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Askar alias Jaid terlibat dalam 10 rangkaian kasus pembunuhan.
 
"Askar merupakan salah satu DPO tindak pidana terorisme jaringan MIT yang melakukan 10 aksi di berbagai tempat," kata Kapolda Sulteng Irjen Pol. Rudy Sufahriadi kepada wartawan di Polsek Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Jumat.
 
Kapolda menyebutkan kasus pertama adalah berdasarkan laporan LP A/106/VIII/2017/Sulteng/Res Parimo, tanggal 3 Agustus 2017 tentang kasus pembunuhan di Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong dengan korban inisial SS.
 
Selanjutnya, sesuai dengan laporan LP-A/166/XII/2018/Sulteng/Res Parimo, tanggal 30 Desember 2018 tentang kasus pembunuhan di Desa Salubanga, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong, tanggal 30 Desember 2018 dengan korban inisial RB.
 
Berdasarkan LP-B/27/V/2019/Sek-PLL/ tanggal 22 Mei 2019 terhadap peristiwa pembunuhan di Pegunungan Penghulu Kanan, Desa Berdikari, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi dengan korban inisial NE.
 
Keempat, sesuai dengan LP-A/87/RES.1.7/VI/2019/Sulteng/Res Parimo, tanggal 25 Juni 2019, tentang pembunuhan di Pegunungan Batu Tiga, Desa Tindaki, Kabupaten Parigi Moutong dengan korban inisial TR dan PE.

Berikutnya, sesuai dengan laporan LP/93/IV/2020/Sulteng/Res Poso/Sek PPU/ tanggal 7 April 2020 tentang pembunuhan di perkebunan Dusun Sipatuo, Desa Kilo, Kabupaten Poso dengan korban inisial RO.
 
Keenam, sesuai dengan laporan LP/102/IV/2020/Sulteng/Res Poso/Sek PPU/ tanggal 19 April 2020 tentang pembunuhan di Pegunungan Kilometer 9, Desa Kawende, Kabupaten Poso dengan korban inisial AA.
 
Ketujuh, lanjut Irjen Pol. Rudy Sufahriadi, sesuai dengan LP-A/183/VIII/2020/Res Poso/Sek PPS/ tanggal 8 Agustus 2020 yaitu pembunuhan di Desa Sangginora, Kabupaten Poso, dengan korban inisial AB.
 
Peristiwa yang juga melibatkan almarhum Askar masing-masing adalah LP/189/VIII/2020/Res Poso/Sek Lorut/ tanggal 14 Agustus 2020 tentang penemuan mayat di Desa Maholo, Kabupaten Poso dengan korban inisial EL.
 
Berdasarkan laporan LPA/272/XI/2020/Sulteng/Res Sigi/tanggal 27 November 2020 terkait dengan pembunuhan dan pembakaran di Dusun V Trans Lenovu, Desa Lembantongoa, Kabupaten Sigi dengan korban inisial NK, FYi, PU, dan YS.
 
"Kasus terakhir ada dua laporan LP –A/111/V/Res.2.5./2021/Res Poso/Sek Lorut dan LP-A/112/V/Res.2.5./2021/Res Poso/Sek Lorut tentang pembunuhan di Pegunungan Patiroa, Kabupaten Poso dengan total korban empat orang inisial LS, LP, PS, SS, dan MS," demikian Irjen Pol. Rudy Sufahriady yang juga mantan Kepala Korps Brimob Polri.


Baca juga: Satgas Madago Raya lumpuhkan satu DPO MIT Poso Sulteng
  Dua anggota Kepolisian melakukan pengamanan saat prosesi pemakaman jenazah Askar alias Jaid anggota Kelompok MIT di tempat pemakaman umum, Kelurahan Poboya, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, (Jumat 30/9/2022). ANTARA/Muhammad Izfaldi


Dimakamkan
Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah (Polda Sulteng) memakamkan jenazah Askar alias Jaid anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di kelurahan Poboya, Kota Palu.
 
Dalam pantauan ANTARA, pemakaman yang berlangsung setelah proses otopsi oleh tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS), Jumat, tidak dihadiri oleh pihak keluarga maupun kerabat dari almarhum Askar.
 
Kapolda Sulteng, Irjen Pol. Rudy Sufahriadi, di Poso mengatakan ciri dari jenazah tersebut sesuai dengan yang dimiliki oleh Askar alias Jaid alias Pak Guruh.
 
"Saya di sini memastikan bahwa benar itu adalah Askar DPO yang selama ini kami cari," kata Kapolda Sulteng Inspektur Jendral Polisi Rudy usai mengecek langsung di RS Bhayangkara Palu.

 Dia menjelaskan sejumlah ciri tersebut, di antaranya adalah memiliki jenis rambut panjang berombak, warna kulit sawo matang disertai dengan bentuk wajah lonjong dan tinggi barang 155 centimeter.
 
Adapun Askar diketahui memiliki keahlian dalam merakit peledak (BOM), terlibat baku tembak dengan Satgas Madago Raya di KM 13 Desa Kilo, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Kamis (29/9), sekitar pukul 18.30 WITA.
 
Lokasi baku tembak terjadi di ketinggian 450 meter di atas permukaan laut (mdpl).
 
"Dengan hasil ini mudah-mudahan ini menjadi rilis kami yang terakhir tentang terorisme, sehingga ke depan akan terwujud Poso yang lebih damai," ujar Rudy berharap.

Berdasarkan catatan pihak aparat, diketahui Askar telah bergabung bersama sejumlah pimpinan MIT Poso seperti Santoso dan Ali Kalora sejak 2011.
 
"Saya sudah mengikuti Pak Guruh ini sejak bergabung dan merencanakan membuat pelatihan memanggil orang-orang itu pada 2011," tutur Rudy.
 
Askar diduga memiliki berbagai keterkaitan dengan sejumlah aksi-aksi terorisme yang dibuktikan dengan 10 laporan polisi, di antaranya adalah LP A/106/VIII/2017/Sulteng/Res Parimo, tanggal 3 Agustus 2017 tentang kasus pembunuhan di Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong dengan korban atas inisial SS.
 
"Selanjutnya laporan LP-A/166/XII/2018/Sulteng/Res Parimo, tanggal 30 Desember 2018 tentang kasus pembunuhan di Desa Salubanga, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong, tanggal 30 Desember 2018, dengan korban atas inisial RB," demikian Irjen Pol. Rudy.

Baca juga: Satgas Madago Raya curigai ada bahan peledak di jasad DPO MIT Poso Sulteng



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polda Sulteng sebut DPO MIT Askar terlibat 10 kasus pembunuhan

Pewarta : Muhammad Izfaldi
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024