Kendari (ANTARA) - Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara Sulkarnain Kadir meminta kepada seluruh pilar sosial yang ada di daerahnya agar proaktif melakukan pendataan terhadap warga miskin sehingga bisa mendapat bantuan dari pemerintah.

"Saya minta seluruh pilar sosial mulai Dinas Sosial, pendamping PKH (Program Keluarga Harapan), camat, lurah hingga RT/RW untuk proaktif melakukan pendataan keluarga miskin atau kurang mampu," kata Wali Kota di sela penyaluran BLT BBM tambahan di Kendari, Selasa.

Menurut Wali Kota, ketersediaan data sangat penting sehingga jika nantinya ke depan Kementerian Sosial (Kemensos) kembali meminta data, maka pihaknya tinggal mengirim data itu.

Wali Kota Kendari kembali menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dampak penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) kepada 1.488 Kelompok Penerima Manfaat (KPM) di PT Pos Indonesia Kantor Cabang Utama Kendari.

"Alhamdulillah data-data yang kita anggap memadai kami mendapatkan persetujuan sebanyak 1.488 KPM setelah kita usul kembali. Setiap KPM menerima sebesar Rp300 ribu," ujar Wali Kota.

Ia mengaku, ke depan pihaknya masih akan mengusulkan data-data warga kurang mampu ke Kementerian Sosial agar mendapat bantuan sosial. Meski begitu dia tidak menyebut berapa nanti yang akan diusulkan

"Jika memenuhi syarat untuk menerima langsung ajukan, nanti kami dorong lagi ke Kementerian (Sosial) semoga dikabulkan lagi," kata Wali Kota.

  Kepala PT Pos Indonesia Kantor Cabang Utama Kendari Wildan Hamdani, Selasa(20/9/2022) (ANTARA/Harianto)


Kepala PT Pos Indonesia Kantor Cabang Utama Kendari Wildan Hamdani mengatakan penyaluran BLT BBM tahap pertama sampai saat ini sudah mencapai 84,3 persen dari alokasi awal sebanyak 189.248 KPM.

Ia menyebut, secara keseluruhan alokasi tambahan bansos BLT BBM yang diberikan se-Sulawesi Tenggara sebanyak 21.330 KPM.

"Se-Sultra kami mendapat alokasi tambahan sebanyak 21.330 KPM sedangkan untuk Kota Kendari sebanyak 1.488 KPM, tambahan ini akan kami selesaikan untuk Kota Kendari hari ini dan untuk provinsi sampai dua hari ke depan," katanya.

 

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024