Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis kandungan dr Boyke Dian Nugraha, SpOG, MARS memberi tips agar para pria dapat menjaga keperkasaan mereka saat berhubungan intim dengan pasangan, salah satunya pantang mengonsumsi lemak dan santan.

"Pola hidup sehat. Pola makan pantang lemak, gorengan dan santan, gula secukupnya," ujar dia dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.

Tak hanya pola makan, Boyke juga menyarankan pria menjaga pola tidur mereka setidaknya 6-8 jam per hari dan mengelola stres dengan baik. Penelitian menunjukkan sekitar 54 persen mereka dengan keluhan disfungsi ereksi dipengaruhi masalah psikologi (akibat stres).

Pria juga perlu melakukan olahraga rutin yakni 20-30 menit setiap hari. Olahraga yang diperlukan sifatnya kardio seperti berlari dan berenang.

"Untuk ereksi butuh aliran darah yang lancar. Kami pernah melakukan penelitian di klinik pasutri, orang-orang yang rajin berolahraga dengan yang tidak berolahraga, kualitasnya seksnya jauh lebih baik," kata dia.

Boyke menjelaskan, mekanisme ereksi dimulai sejak seorang pria mendapatkan rangsangan semisal visual atau sentuhan. Saat itu, stimulasi akan diberikan kepada penis hingga membuat bagian-bagian penis yakni rongga-rongga terisi dengan aliran darah.

"Proses pengisian aliran darah itu mulai dengan membesar dulu, kemudian tegak, tegak dan keras. Itu sangat terbantu dengan olahraga yang teratur. Bukan olahraga gym. Olahraga yang lebih kepada kardio," tutur dia.

Konsumsi herbal dikatakan dapat membantu menjaga kesehatan tubuh pria secara umum. Ginseng misalnya, dipercaya membantu menjaga keperkasaan pria dan kesehatan secara umum seperti melancarkan peredaran darah.

Selain itu, cordyceps yakni sejenis jamur yang mengandung beragam nutrisi dapat berfungsi meningkatkan performa fisik, mencegah efek penuaan seperti gampang kelelahan dan lemas, menjaga kesehatan jantung.

Ada juga cokelat atau sebutan untuk hasil olahan makanan atau minuman dari biji kakao, yang kaya akan antioksidan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan produksi insulin pada pria, membuat suasana hati lebih baik.

"Obat-obat herbal jauh lebih aman daripada efek samping. Paling tidak, dia tidak mengganggu filtrasi ginjal. Kami mengedukasi pasien dengan pemenuhan obat-obat herbal ini tetap melaksanakan pola hidup sehat," demikian pesan Boyke.


  Arsip - Pakar seksolog dokter Boyke Dian Nugraha, di Jakarta, Kamis, (08/08/2019). (Boyke Ledy Watra)

Di sisi lain Dokter spesialis kandungan dr Boyke Dian Nugraha, SpOG, MARS mengungkapkan pentingnya pria membuat wanita (pasangannya) orgasme saat berhubungan intim yakni dapat meningkatkan peluang sang wanita hamil.

"Orang-orang yang bisa membuat pasangannya orgasme biasanya angka kenaikan kehamilannya menjadi 30 persen bertambah," ujar dia dalam peluncuran HORN, produk khusus untuk mengatasi masalah seksual pria termasuk ejakulasi dini, di Jakarta, Kamis.

Boyke yang juga pemerhati masalah seks dan keharmonisan rumah tangga itu mengatakan, saat wanita orgasme maka rahimnya akan berkontraksi dan menghisap sel telur lebih cepat ketimbang tidak orgasme.

"Penelitian menunjukkan 30 persen yang namanya relaksasi setelah orgasme mengakibatkan mudahnya terjadi implantasi daripada penghasil telur," kata dia.

Namun, menurut dia, tak semua wanita bisa merasakan orgasme. Penyebabnya antara lain pria tak tahu letak titik erotik wanita dan sang wanita tak memiliki pengetahuan tentang orgasme. Para pria perlu mengeksplorasi titik-titik ini yang umumnya berada di payudara dan vagina.

"Perempuan 70 persen memiliki G-Spot, sisanya 20 persen bisa dicari. Ada yang di serviks di payudara, ada yang di dinding vagina dalam," ujar Boyke.

Boyke mengatakan, disfungsi ereksi dan ejakulasi dini pada pria juga menjadi penyumbang tak bisanya wanita mencapai orgasme. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan ejakulasi dini yakni masalah psikologis seperti stres, depresi, dan faktor lain yang mempengaruhi kesehatan mental dan emosional dapat memperburuk kondisi itu.

Dia menambahkan masalah seksual ditambah penampilan menyumbang sekitar 30 persen pada terjadinya gangguan keharmonisan hubungan suami istri, menurut data dari klinik pasutri (pasangan suami istri) yang dia kelola.

Sejumlah masalah kesehatan wanita, seperti kesehatan reproduksi misalnya endometriosis, PCOS (Sindrom polikistik ovarium), miom, keputihan, nyeri haid, juga berdampak pada keharmonisan pasangan suami istri. Penyebab lain gangguan keharmonisan juga 55 persen akibat masalah komunikasi.





Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dokter Boyke beri tips jaga keperkasaan bagi pria

Pewarta : Lia Wanadriani Santosa
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024