Kendari (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Bumi Anoa itu tidak hanya SMA maupun SMK saja, namun juga sekolah luar biasa (SLB).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra Asrun Lio di Kendari, Kamis, mengatakan besarnya perhatian pemerintah terhadap dunia pendidikan ditunjukkan dengan melaksanakan kegiatan pelatihan peningkatan mutu pendidik guru imbas dan kepala sekolah imbas luar biasa (SLB) yang dilakukan saat ini di Kendari.
Hal ini dapat dilihat dari adanya upaya pembenahan kelembagaan hingga peningkatan kompetensi, terlebih setelah Sultra berhasil masuk 10 besar nasional Best Practice Autis, masing-masing satu jurusan autis dan tuna netra. Termasuk Sultra berhasil menyumbangkan dua orang master teacher skala nasional.
Akademisi Asal Bombana Moronene ini mengakui, kegiatan pelatihan tersebut sebagai tindak lanjut terhadap upaya-upaya yang telah dilakukan sebelumnya, diantaranya melakukan perubahan kelembagaan dari SDLB Negeri menjadi SLB Negeri, sehingga cakupan pelayanan pendidikan SLB yang diberikan tidak hanya sebatas usia SD saja, namun juga mulai dari tingkatan TK, SMP, hingga SMA.
Asrun yang juga Pj Sekda Pemprov Sultra melanjutkan, melalui perubahan kelembagaan menjadi SLB tersebut juga, membuat sekolah-sekolah dimaksud yang tersebar di seluruh Provinsi Sultra, dapat terbaca di Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
"Setelah kita melakukan perubahan kelembagaan, maka langkah selanjutnya adalah peningkatan kompetensi. Dimana, Pemprov Sultra melalui Dinas Pendidikan terus mengirimkan para kepala sekolah maupun tenaga pendidik untuk meningkatkan kemampuannya. Sehingga saat ini kita telah menghasilkan 15 guru mitra dan 6 sekolah sekolah mitra, yang masing-masing nantinya akan mengibaskan kepada dua sekolah SLB, terkait bagaimana pola-pola yang harus diterapkan dalam rangka mencapai tujuan, diantaranya peningkatan kualitas peserta didik yang ada di SLB," tutur lulusan S3 The Australian National University Canberra ini.
Asrun Lio menambahkan, setelah kegiatan pelatihan peningkatan mutu pendidik guru imbas dan kepala sekolah imbas luar biasa (SLB) tersebut, para kepala sekolah imbas maupun mitra, dapat mengaplikasikan serta mengimbaskannya, baik itu kepada kepala sekolah imbas maupun guru imbas SLB.
"Upaya-upaya yang dilakukan ini merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada SLB, terlebih sekolah ini merupakan bagian yang penting dan tak terpisahkan dari pemerintah sehingga harus dilakukan intervensi, dengan harapan agar peningkatan kompetensi tenaga pendidik maupun kualitas peserta didik bisa terlaksana. Semangat perubahan itu selalu ada, utamanya semangat untuk peningkatan kompetensi dalam memberikan pelayanan pendidikan yang baik kepada semua peserta didik dan penyelenggaraan pendidikan tanpa ada diskriminasi sesuai dengan amanah Gubernur Provinsi Sultra," tuturnya.
Kepala Bidang GTK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra, Husrin SPd mengatakan, berkaitan dengan penyelenggaraan pelayanan pendidikan tanpa diskriminasi maka SLB tetap mendapatkan perhatian yang sama dengan SMA maupun SMK lainnya, bahkan SLB mendapat perhatian khusus karena sekolah tersebut menangani siswa-siswa yang memiliki kebutuhan khusus.
"Sekolah umum tentu dituntut agar para siswanya bisa memiliki pengetahuan dan keterampilan, demikian dengan SLB minimal bisa memiliki kemandirian untuk dirinya sendiri, memiliki keterampilan untuk masa depannya, dan berkarya. Oleh sebab itu, berbagai upaya terus dilakukan untuk melakukan peningkatan kapasitas para tenaga pendidiknya, dan ke depan bisa diimbaskan kepada siswa saat berada di sekolah," ucapnya.
Dia menuturkan, saat ini jumlah SLB yang ada di Sultra berjumlah 79, minus Kolaka Utara. Ke depan, Dikbud Sultra akan terus melakukan peningkatan pelayanan SLB, termasuk penyelenggaraan SLB di daerah-daerah yang belum ada.
Kepala Sekolah Mitra, Yafsin Yaddi SPd MSos yang merupakan salah satu kepala sekolah utusan dari Dikbud Sultra untuk mengikuti kegiatan kemitraan yang dilakukan GTK Kemendikbud RI selama dua Minggu, menyatakan siap mengimbaskan kepada para kepala sekolah imbas SLB yang ada di Sultra.
Sumirayani sebagai guru mitra SLBN 1 Konsel mengungkapkan apresiasi terhadap upaya yang dilakuan oleh Dikbud Sultra, dalam mengembangkan kompetensi guru SLB yang ada di Sultra.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra Asrun Lio di Kendari, Kamis, mengatakan besarnya perhatian pemerintah terhadap dunia pendidikan ditunjukkan dengan melaksanakan kegiatan pelatihan peningkatan mutu pendidik guru imbas dan kepala sekolah imbas luar biasa (SLB) yang dilakukan saat ini di Kendari.
Hal ini dapat dilihat dari adanya upaya pembenahan kelembagaan hingga peningkatan kompetensi, terlebih setelah Sultra berhasil masuk 10 besar nasional Best Practice Autis, masing-masing satu jurusan autis dan tuna netra. Termasuk Sultra berhasil menyumbangkan dua orang master teacher skala nasional.
Akademisi Asal Bombana Moronene ini mengakui, kegiatan pelatihan tersebut sebagai tindak lanjut terhadap upaya-upaya yang telah dilakukan sebelumnya, diantaranya melakukan perubahan kelembagaan dari SDLB Negeri menjadi SLB Negeri, sehingga cakupan pelayanan pendidikan SLB yang diberikan tidak hanya sebatas usia SD saja, namun juga mulai dari tingkatan TK, SMP, hingga SMA.
Asrun yang juga Pj Sekda Pemprov Sultra melanjutkan, melalui perubahan kelembagaan menjadi SLB tersebut juga, membuat sekolah-sekolah dimaksud yang tersebar di seluruh Provinsi Sultra, dapat terbaca di Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
"Setelah kita melakukan perubahan kelembagaan, maka langkah selanjutnya adalah peningkatan kompetensi. Dimana, Pemprov Sultra melalui Dinas Pendidikan terus mengirimkan para kepala sekolah maupun tenaga pendidik untuk meningkatkan kemampuannya. Sehingga saat ini kita telah menghasilkan 15 guru mitra dan 6 sekolah sekolah mitra, yang masing-masing nantinya akan mengibaskan kepada dua sekolah SLB, terkait bagaimana pola-pola yang harus diterapkan dalam rangka mencapai tujuan, diantaranya peningkatan kualitas peserta didik yang ada di SLB," tutur lulusan S3 The Australian National University Canberra ini.
Asrun Lio menambahkan, setelah kegiatan pelatihan peningkatan mutu pendidik guru imbas dan kepala sekolah imbas luar biasa (SLB) tersebut, para kepala sekolah imbas maupun mitra, dapat mengaplikasikan serta mengimbaskannya, baik itu kepada kepala sekolah imbas maupun guru imbas SLB.
"Upaya-upaya yang dilakukan ini merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada SLB, terlebih sekolah ini merupakan bagian yang penting dan tak terpisahkan dari pemerintah sehingga harus dilakukan intervensi, dengan harapan agar peningkatan kompetensi tenaga pendidik maupun kualitas peserta didik bisa terlaksana. Semangat perubahan itu selalu ada, utamanya semangat untuk peningkatan kompetensi dalam memberikan pelayanan pendidikan yang baik kepada semua peserta didik dan penyelenggaraan pendidikan tanpa ada diskriminasi sesuai dengan amanah Gubernur Provinsi Sultra," tuturnya.
Kepala Bidang GTK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra, Husrin SPd mengatakan, berkaitan dengan penyelenggaraan pelayanan pendidikan tanpa diskriminasi maka SLB tetap mendapatkan perhatian yang sama dengan SMA maupun SMK lainnya, bahkan SLB mendapat perhatian khusus karena sekolah tersebut menangani siswa-siswa yang memiliki kebutuhan khusus.
"Sekolah umum tentu dituntut agar para siswanya bisa memiliki pengetahuan dan keterampilan, demikian dengan SLB minimal bisa memiliki kemandirian untuk dirinya sendiri, memiliki keterampilan untuk masa depannya, dan berkarya. Oleh sebab itu, berbagai upaya terus dilakukan untuk melakukan peningkatan kapasitas para tenaga pendidiknya, dan ke depan bisa diimbaskan kepada siswa saat berada di sekolah," ucapnya.
Dia menuturkan, saat ini jumlah SLB yang ada di Sultra berjumlah 79, minus Kolaka Utara. Ke depan, Dikbud Sultra akan terus melakukan peningkatan pelayanan SLB, termasuk penyelenggaraan SLB di daerah-daerah yang belum ada.
Kepala Sekolah Mitra, Yafsin Yaddi SPd MSos yang merupakan salah satu kepala sekolah utusan dari Dikbud Sultra untuk mengikuti kegiatan kemitraan yang dilakukan GTK Kemendikbud RI selama dua Minggu, menyatakan siap mengimbaskan kepada para kepala sekolah imbas SLB yang ada di Sultra.
Sumirayani sebagai guru mitra SLBN 1 Konsel mengungkapkan apresiasi terhadap upaya yang dilakuan oleh Dikbud Sultra, dalam mengembangkan kompetensi guru SLB yang ada di Sultra.