Mataram, Nusa Tenggara Barat (ANTARA) - Satuan tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan kasus positif COVID-19 di Indonesia mengalami tambahan sebanyak 1.681 orang pada Senin sehingga jumlah keseluruhan mencapai 6.112.986 orang hingga saat ini.

Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 yang diterima di Jakarta, Senin, DKI Jakarta menyumbang tambahan kasus positif COVID-19 terbanyak, yakni 812 orang.

Kemudian, diikuti dengan Jawa Barat (306), Banten (249), Jawa Timur (98), Bali (74), dan Jawa Tengah (31).

Sedangkan kasus sembuh COVID-19 di Indonesia bertambah 1.866 orang sehingga total hingga sekarang ini mencapai 5.935.845 orang.

Tambahan kasus sembuh COVID-19 paling banyak berasal dari DKI Jakarta (1.164), yang diikuti oleh Jawa Barat (233), Jawa Timur (135), Jawa Tengah (107), Banten (76), dan Bali (64).

Sementara itu, secara nasional ada tujuh kasus meninggal akibat COVID-19 di Indonesia pada hari Senin sehingga total menjadi 156.798 orang hingga saat ini.

Tujuh kasus meninggal akibat COVID-19 tersebut berasal dari DKI Jakarta sebanyak empat orang, serta masing-masing satu kasus dari Jawa Timur, Kalimantan Timur, dan Maluku.

Dengan demikian, kasus aktif di Indonesia berkurang sebanyak 192 orang sehingga jumlah keseluruhan hingga sekarang ini menjadi 20.343 orang.

Satgas juga melaporkan sebanyak 3.398 orang menjadi suspek COVID-19, dan 71.095 spesimen telah diperiksa per hari ini.

Satgas mengimbau masyarakat untuk terus melaksanakan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.

Sebelumnya, Satgas Penanganan COVID-19 mensyaratkan vaksin dosis penguat atau booster COVID-19 bagi setiap pelaku perjalanan domestik yang menggunakan seluruh jenis moda transportasi.

Ketentuan itu tertuang dalam Surat Edaran Satgas Penanganan COVID-19 Nomor 21 Tahun 2022 tentang Ketentuan Pelaku Perjalanan Dalam Negeri yang yang diterima di Jakarta, Sabtu (9/7). Ketentuan itu berlaku mulai 17 Juli 2022.

Ketentuan dalam edaran itu menyebutkan pengguna transportasi yang telah menerima dosis penguat tidak perlu lagi menunjukkan bukti tes Antigen maupun RT-PCR.
  Tangkapan layar Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Reisa Broto Asmoro dalam bincang-bincang siaran sehat Antisipasi Puncak Kasus COVID-19 yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin (11/7/2022). (ANTARA/ Zubi Mahrofi)

Pakai Masker


Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Reisa Broto Asmoro mengimbau kepada masyarakat untuk kembali memakai masker di dalam ruangan maupun di luar ruangan seiring dengan meningkatnya kasus COVID-19 di dalam negeri.

"Ingat COVID-19 masih ada, oleh sebab itu, baik di dalam ruangan maupun luar ruangan diimbau untuk menggunakan masker," ujar Reisa dalam bincang-bincang siaran sehat Antisipasi Puncak Kasus COVID-19 yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.

Menurutnya, memakai masker merupakan keharusan terutama di kota-kota dengan interaksi masyarakat yang tinggi.

"Perlu dipahami bersama bahwa perubahan-perubahan peraturan, perubahan-perubahan imbauan tentunya merupakan hal yang wajar karena disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang ada dalam lingkungan kita," tuturnya.

Dengan kondisi kasus COVID-19 yang kembali meningkat, Reisa mengajak masyarakat untuk kembali meningkatkan kewaspadaan dan kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan.

Reisa menyampaikan, kepatuhan masyarakat menjalankan protokol kesehatan per 3 Juli 2022 mengalami penurunan.

Tercatat, sebesar 35,5 persen dari 1.474 kelurahan desa memiliki kepatuhan melaksanakan protokol kesehatan rendah dalam memakai masker. Kemudian, sebesar 22 persen memiliki kepatuhan rendah dalam menjaga jarak.

"Kepatuhan itu sangat turun kalau kita bandingkan dengan tahun lalu. Tahun lalu sekitar 70 persen hingga 98 persen punya kepatuhan yang baik terhadap protokol kesehatan. Jadi tentunya ini harus kita patuhi kembali," kata Reisa yang juga Duta Adaptasi Kebiasaan Baru itu.

Ia menekankan bahwa selain vaksinasi, kepatuhan protokol kesehatan merupakan kunci untuk mencegah lonjakan kasus COVID-19.

"Kalau kita perhatikan apa yang menyelamatkan Indonesia dalam pandemi ini sehingga kondisi terkontrol adalah kolaborasi yang baik antara protokol kesehatan dengan vaksinasi yang dilakukan. Nah, kita perketat kembali supaya kita terlindungi dan dan jangan lupa segera lakukan vaksinasi booster," ujarnya.

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan kasus harian COVID-19 bertambah 1.681 orang hingga Senin, pukul 12.00 WIB.

Adanya penambahan kasus harian itu maka total kasus terkonfirmasi positif sejak Maret 2020 berjumlah 6.112.986 orang.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kasus positif COVID-19 bertambah 1.681 orang di Indonesia

Pewarta : Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024