Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan ucapan selamat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas capaian RI dalam menangani pandemi COVID-19.

Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang mendampingi Presiden Jokowi menerima kunjungan kehormatan Dirjen WHO di Istana Negara, Jakarta, Selasa. Apresiasi penanganan pandemi COVID-19 oleh Indonesia menjadi salah satu pembicaraan yang dilangsungkan kedua belah pihak dalam kesempatan tersebut.

"Dirjen WHO juga menyampaikan selamat, ucapan selamat, apresiasi terhadap capaian Indonesia di dalam mengatasi atau mengelola COVID-19," kata Retno dalam keterangan pers seusai pertemuan yang disiarkan kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden di Jakarta, Selasa.

Terkait vaksinasi COVID-19 juga dibicarakan dalam pertemuan tersebut, dimana Menlu mengungkapkan bahwa Dirjen WHO memuji tingkat pencapaian vaksinasi COVID-19 Indonesia dibandingkan negara-negara lain.

"Beliau mengatakan bahwa Indonesia adalah salah satu dari best achievement kalau diperbandingkan dengan rata-rata achievement yang dicapai oleh negara-negara di dunia," katanya.

Dirjen WHO juga menyampaikan pihaknya masih terus melakukan pemantauan atas perkembangan situasi COVID-19, meskipun secara angka kasus di dunia sudah mulai relatif mendatar.

"Namun, beliau menyatakan bahwa pandemi belum selesai. WHO masih memantau terus munculnya varian-varian baru," ujar Menlu.

  Menteri luar negeri negara-negara ASEAN bersama Menteri Luar Negeri India menghadiri Pertemuan Khusus Menteri Luar Negeri ASEAN-India di New Delhi, India, Kamis (16/6/2022). (Suwanti)


Di Indonesia, kehadiran varian Omicron BA.4 dan BA.5 membuat pertambahan kasus harian di atas 1.000 kasus per hari berlangsung selama enam hari berturut-turut. Data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 per Senin (20/6) pukul 12.00 WIB, tercatat pertambahan kasus harian COVID-19 sebanyak 1.180.

 Menlu menyampaikan bahwa Dirjen WHO mengapresiasi pelaksanaan sistem family health care dan mandatori asuransi kesehatan yang berlaku di Indonesia.

Dirjen WHO juga mengapresiasi kepemimpinan Indonesia di dalam G20, terlebih lagi salah satu fokus presidensi G20 Indonesia adalah penguatan arsitektur kesehatan global.

Sebelum berkunjung menemui Presiden Jokowi, Dirjen WHO sebelumnya menghadiri Pertemuan Menteri Kesehatan (Health Ministers Meeting/HMM) G20 yang pertama di Yogyakarta, Senin (20/6).

Selain Menlu Retno, turut mendampingi Presiden Jokowi menerima kunjungan Dirjen WHO adalah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

  Arsip foto - Warga mencuci tangan dengan air bersih di Jakarta, Rabu (23/3/2022). (ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna)

Sebelumnya Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menilai bahwa protokol kesehatan 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak) masih menjadi faktor penting untuk menekan penyebaran subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

"Meskipun tubuh punya proteksi, seseorang tetap bisa terinfeksi BA.4 dan BA.5. Umumnya tidak bergejala atau ringan, tapi ingat dia masih bisa menularkan. Oleh karena itu masker masih menjadi penting," ujar Dicky Budiman melalui pesan suara yang diterima di Jakarta, Kamis.

Ia pun meminta pemerintah untuk terus membangun literasi publik soal perilaku hidup sehat dalam rangka menekan penyebaran kasus COVID-19 di dalam negeri.

Menurutnya, membangun literasi publik perilaku hidup sehat penting seiring dengan adanya kebijakan pelonggaran menggunakan masker.

"Sebagian menganggap pandemi berakhir, yang lebih repot lagi sebagian nggak mau pakai masker menganggap sudah nggak perlu pakai masker. Nah itu artinya belum terbangun literasi ataupun persepsi risiko yang memadai di masyarakat," tuturnya.

Secara terpisah, Kepala Subbidang Dukungan Kesehatan Bidang Darurat Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Alexander K Ginting mengatakan Satgas COVID-19 akan kembali menggiatkan penegakan protokol kesehatan hingga di tingkat desa dan kelurahan guna mencegah kenaikan kasus infeksi virus corona tipe SARS-CoV-2.

"Sekarang Satgas Penanganan COVID-19 masuk dalam penerapan prokes di tingkat desa dan kelurahan, yang disebut skala mikro. Ini yang tidak boleh lemah, sebab ini bagian dari sistem ketahanan negara," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa pemerintah akan melanjutkan penerapan strategi pengendalian COVID-19 skala mikro untuk mengatasi peningkatan kasus infeksi virus corona yang belakangan terjadi.

Satuan Tugas, menurut dia, akan mengerahkan personel untuk melakukan penyuluhan mengenai protokol kesehatan di tingkat desa dan kelurahan.*


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dirjen WHO selamati Presiden Jokowi atas capaian RI tangani pandemi

Pewarta : Gilang Galiartha
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024