Kendari (ANTARA) - Wali Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, La Ode Ahmad Monianse mengharapkan kepada masyarakat, baik sebagai penduduk setempat, orang luar, maupun wisatawan  yang berkunjung di sekitar Benteng Keraton Wolio Buton untuk turut serta mengawasi dan menjaga keberadaan cagar budaya yang ada di kawasan benteng itu.

"Ulah manusia tidak bertanggung jawab terhadap pencoretan cagar budaya di Benteng Keroton Wolio, akan menjadi perhatian Pemkot Baubau, sehingga siapapun yang kedapatan melakukan perusakan cagar budaya di dalam kawasan benteng keraton akan diberi sanksi," kata Wali Kota melalui pernyataan yang diterima ANTARA, Rabu.

Menurut orang nomor satu di Kota Baubau itu, telah mengimbau Dinas Pariwisata agar meningkatkan pengawasan terhadap seluruh situs sejarah di kawasan Benteng utamanya terhadap aksi Vandalisme.

Ia mengakui ada petugas khusus mengawasi cagar budaya Benteng Keraton namun saat kejadian pada 12 Juni 2022 lalu luput dari pantauan.

"Ada pengawas untuk benteng dan kejadian kemarin itu menjadi kelengahan," tuturnya.

Baca juga: Kemendikbudristek dukung Benteng Wolio di Baubau menjadi warisan dunia
  Ilustrasi - Benteng Keraton Wolio Buton di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara. (ANTARA/HO-Kominfo)

Bahkan menurut Wali Kota, seluruh pedagang di kawasan Benteng juga diharapkan andil dalam pengawasan, dan bila ada oknum masyarakat ataupun pedagang ketahuan merusak benda-benda bersejarah di kawasan itu akan memberhentikan aktivitas jual belinya.

"Apa bila ada coretan berada di sekitar penjual, maka penjualnya kita berhentikan, karena kita berharap para penjual itu bisa membantu kita mencegah yang melakukan perusakan situs tersebut," tegasnya.
 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024