Jakarta (ANTARA) - Sebelum resmi gantung raket, Greysia Polii merayakan perpisahannya sebagai atlet bulu tangkis dengan menggelar sebuah pertandingan eksibisi yang diramaikan 18 atlet ternama di Istora Senayan Jakarta, Minggu.
Dalam acara bertajuk "Greysia Polii: Testimonial Day", pebulu tangkis yang mengakhiri statusnya sebagai atlet di usia 34 tahun ini menyempatkan beraksi untuk terakhir kalinya dalam pertandingan amal. Dana yang terkumpul dari kegiatan ini disumbangkan kepada dua yayasan kemanusiaan.
Acara perpisahan Greysia diawali dengan penampilan penyanyi Raisa yang membawakan tiga buah lagu pembuka, dilanjutkan dengan pidato sambutan oleh Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna dan Menteri Pemuda dan Olahraga RI Zainudin Amali.
Tak lama kemudian, pertandingan pun dimulai dengan menyajikan tiga gim dengan format berbeda. Pada gim pertama dimainkan 3vs3 antara Tim A dan Tim B yang masing-masing mengenakan kaos berwarna putih dan hitam.
Tim A diisi oleh Greysia Polii/Anthony Sinisuka Ginting/Hendra Setiawan, sedangkan tim B diwakili Jonatan Christie/Wang Chi Lin/Tai Tzu Ying.
Permainan kedua tim berlangsung seru dan sesekali diwarnai aksi menghibur yang dilakukan oleh peserta, misalnya saat Jonatan keluar lapangan untuk sekedar bersandar di tiang kursi wasit atau Tzu Ying yang melakukan pengembalian dengan posisi jongkok di depan net.
Skor gim ini pun dibuat pendek hanya dengan memainkan 11 poin maksimal. Tim A pun mengakhiri permainan lawannya dengan skor 11-8.
Gim kedua, giliran Greysia debut berpasangan dengan atlet Jepang Yuta Watanabe di nomor ganda campuran. Pasangan Greysia/Yuta menghadapi Wang Yi Lyu/Sapsiree Taerattanachai.
Ilustrasi - Ganda Putri Indonesia Greysia Polii (kiri) yang berpasangan dengan Apriyani Rahayu mengembalikan kok ke ganda putri Thailand Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai pada semifinal Indonesia Open 2021 di Nusa Dua, Bali, Sabtu (27/11/2021). (ANTARA FOTO/HO/Humas PBSI/wpa/hp.)
Meski hadir dengan formasi ganda campuran, namun gim kali ini juga tak kalah seru dan mengundang gemuruh penonton yang menyaksikan. Meski pertandingan santai, namun Yuta pada awal gim terlihat begitu semangat melesatkan smes dan teknik umpan-umpan menyilang.
Baru pada pertengahan permainan, Yuta mengendurkan aksinya dan lebih banyak menampilkan hiburan lewat lompatan-lompatan yang mengundang decak kagum penonton.
Kali ini, Tim A kembali memenangkan gim atas paduan atlet China dan Thailand itu dengan skor tipis 11-10.
Akhirnya pada gim penutup, Greysia kembali hadir dalam format pertandingan yang lebih ramai dengan 4vs4. Greysia kini berpadu dengan Thinaah Muralitharan/Shin Seung Chan/Jongkolphan Kititharakul, menghadapi wakil tim B Misaki Matsumoto/Huang Dong Ping/Ashwini Ponnappa/Gabriela Stoeva.
Permainan ramai yang dimainkan hanya oleh pebulu tangkis putri ini sayangnya berlangsung tak terlalu lama seperti dua gim sebelumnya, karena skor maksimal hanya dibatasi tujuh poin.
Lagi-lagi tim A yang digawangi Greysia mencetak kemenangan dengan skor 7-5.
Dalam pertandingan ini, turut hadir ganda putri peringkat satu dunia Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dan pebulu tangkis ganda putra Lee Yang yang ikut memberikan penghormatan setelah pertandingan usai.
Setelah sesi formal dan membacakan pidato perpisahan, Greysia pun meninggalkan lapangan Istora Senayan sebagai atlet bulu tangkis untuk terakhir kalinya dengan tak lupa membawa bendera Merah Putih yang menutupi pundaknya.
Seperti diwartakan sebelumnya Pebulu tangkis ganda putri nasional, Greysia Polii mengutarakan akan secara resmi mengundurkan diri dari kariernya sebagai atlet pada acara perpisahan yang secara khusus digelar sebelum berlangsungnya final Indonesia Masters 2022 di Istora Senayan, Jakarta pada 12 Juni.
Menurut atlet peraih medali emas Olimpiade Tokyo, acara bertajuk "Greysia Polii: Testimonial Day" itu digelar pada hari Minggu pukul 09.00 WIB dan dia akan tampil terakhir kalinya sebagai pebulu tangkis pada pertandingan eksibisi yang secara khusus digelar oleh panitia Indonesia Masters.
"Ide acara ini awalnya datang dari pelatih saya, coach Eng Hian dan kemudian diiyakan oleh PBSI serta sponsor untuk menggelar acara farewell nanti. Saya rasa ini adalah apresiasi dari PBSI dan sponsor bagi atletnya yang berprestasi, tidak ada kata yang bisa saya ucapkan selain bersyukur," kata Greysia dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Pernyataan Greysia itu semakin mendekatkan akhir karier Greysia sebagai atlet bulu tangkis Indonesia yang telah berjasa dengan mencetak sejarah sebagai ganda putri Merah Putih pertama yang menyumbang medali emas Olimpiade bersama pasangannya, Apriyani Rahayu.
Selain itu, keputusan gantung raket itu juga mengakhiri perjalanan Greysia sebagai atlet penghuni Pelatnas PBSI di Cipayung setelah 19 tahun lamanya dan berganti pasangan dari sektor ganda campuran dan ganda putri.
"Saya ingin berterima kasih kepada PBSI yang sudah menjadi rumah saya selama 19 tahun. Tidak hanya kepada pengurus sekarang, tapi juga pendahulu-pendahulu yang telah membuat saya dan atlet-atlet lain bisa meraih gelar juara, berprestasi dan mengeluarkan kemampuan terbaik kami," Greysia mengungkapkan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Greysia bertanding terakhir kalinya di Istora bersama 18 atlet ternama
Dalam acara bertajuk "Greysia Polii: Testimonial Day", pebulu tangkis yang mengakhiri statusnya sebagai atlet di usia 34 tahun ini menyempatkan beraksi untuk terakhir kalinya dalam pertandingan amal. Dana yang terkumpul dari kegiatan ini disumbangkan kepada dua yayasan kemanusiaan.
Acara perpisahan Greysia diawali dengan penampilan penyanyi Raisa yang membawakan tiga buah lagu pembuka, dilanjutkan dengan pidato sambutan oleh Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna dan Menteri Pemuda dan Olahraga RI Zainudin Amali.
Tak lama kemudian, pertandingan pun dimulai dengan menyajikan tiga gim dengan format berbeda. Pada gim pertama dimainkan 3vs3 antara Tim A dan Tim B yang masing-masing mengenakan kaos berwarna putih dan hitam.
Tim A diisi oleh Greysia Polii/Anthony Sinisuka Ginting/Hendra Setiawan, sedangkan tim B diwakili Jonatan Christie/Wang Chi Lin/Tai Tzu Ying.
Permainan kedua tim berlangsung seru dan sesekali diwarnai aksi menghibur yang dilakukan oleh peserta, misalnya saat Jonatan keluar lapangan untuk sekedar bersandar di tiang kursi wasit atau Tzu Ying yang melakukan pengembalian dengan posisi jongkok di depan net.
Skor gim ini pun dibuat pendek hanya dengan memainkan 11 poin maksimal. Tim A pun mengakhiri permainan lawannya dengan skor 11-8.
Gim kedua, giliran Greysia debut berpasangan dengan atlet Jepang Yuta Watanabe di nomor ganda campuran. Pasangan Greysia/Yuta menghadapi Wang Yi Lyu/Sapsiree Taerattanachai.
Meski hadir dengan formasi ganda campuran, namun gim kali ini juga tak kalah seru dan mengundang gemuruh penonton yang menyaksikan. Meski pertandingan santai, namun Yuta pada awal gim terlihat begitu semangat melesatkan smes dan teknik umpan-umpan menyilang.
Baru pada pertengahan permainan, Yuta mengendurkan aksinya dan lebih banyak menampilkan hiburan lewat lompatan-lompatan yang mengundang decak kagum penonton.
Kali ini, Tim A kembali memenangkan gim atas paduan atlet China dan Thailand itu dengan skor tipis 11-10.
Akhirnya pada gim penutup, Greysia kembali hadir dalam format pertandingan yang lebih ramai dengan 4vs4. Greysia kini berpadu dengan Thinaah Muralitharan/Shin Seung Chan/Jongkolphan Kititharakul, menghadapi wakil tim B Misaki Matsumoto/Huang Dong Ping/Ashwini Ponnappa/Gabriela Stoeva.
Permainan ramai yang dimainkan hanya oleh pebulu tangkis putri ini sayangnya berlangsung tak terlalu lama seperti dua gim sebelumnya, karena skor maksimal hanya dibatasi tujuh poin.
Lagi-lagi tim A yang digawangi Greysia mencetak kemenangan dengan skor 7-5.
Dalam pertandingan ini, turut hadir ganda putri peringkat satu dunia Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dan pebulu tangkis ganda putra Lee Yang yang ikut memberikan penghormatan setelah pertandingan usai.
Setelah sesi formal dan membacakan pidato perpisahan, Greysia pun meninggalkan lapangan Istora Senayan sebagai atlet bulu tangkis untuk terakhir kalinya dengan tak lupa membawa bendera Merah Putih yang menutupi pundaknya.
Seperti diwartakan sebelumnya Pebulu tangkis ganda putri nasional, Greysia Polii mengutarakan akan secara resmi mengundurkan diri dari kariernya sebagai atlet pada acara perpisahan yang secara khusus digelar sebelum berlangsungnya final Indonesia Masters 2022 di Istora Senayan, Jakarta pada 12 Juni.
Menurut atlet peraih medali emas Olimpiade Tokyo, acara bertajuk "Greysia Polii: Testimonial Day" itu digelar pada hari Minggu pukul 09.00 WIB dan dia akan tampil terakhir kalinya sebagai pebulu tangkis pada pertandingan eksibisi yang secara khusus digelar oleh panitia Indonesia Masters.
"Ide acara ini awalnya datang dari pelatih saya, coach Eng Hian dan kemudian diiyakan oleh PBSI serta sponsor untuk menggelar acara farewell nanti. Saya rasa ini adalah apresiasi dari PBSI dan sponsor bagi atletnya yang berprestasi, tidak ada kata yang bisa saya ucapkan selain bersyukur," kata Greysia dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Pernyataan Greysia itu semakin mendekatkan akhir karier Greysia sebagai atlet bulu tangkis Indonesia yang telah berjasa dengan mencetak sejarah sebagai ganda putri Merah Putih pertama yang menyumbang medali emas Olimpiade bersama pasangannya, Apriyani Rahayu.
Selain itu, keputusan gantung raket itu juga mengakhiri perjalanan Greysia sebagai atlet penghuni Pelatnas PBSI di Cipayung setelah 19 tahun lamanya dan berganti pasangan dari sektor ganda campuran dan ganda putri.
"Saya ingin berterima kasih kepada PBSI yang sudah menjadi rumah saya selama 19 tahun. Tidak hanya kepada pengurus sekarang, tapi juga pendahulu-pendahulu yang telah membuat saya dan atlet-atlet lain bisa meraih gelar juara, berprestasi dan mengeluarkan kemampuan terbaik kami," Greysia mengungkapkan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Greysia bertanding terakhir kalinya di Istora bersama 18 atlet ternama