Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan masyarakat untuk waspada akan potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di sejumlah provinsi pada Rabu.

Dalam sistem peringatan dini cuaca, BMKG memprakirakan wilayah yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang seperti di Aceh, Bali, Bangka Belitung, Banten, Bengkulu, DKI Jakarta.

Kemudian Jambi, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Lampung, Maluku, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur.

Lalu Papua, Papua Barat, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Sumatra Selatan.

Baca juga: BMKG Sulawesi Tenggara imbau warga mewaspadai potensi hujan lebat di enam daerah
  Warga menggunakan payung saat hujan mengguyur Stasiun MRT Dukuh Atas BNI, Jakarta, Kamis (13/8/2020). Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG), meski puncak kemarau terjadi pada Agustus ini, sebagian wilayah Jabodetabek diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang karena adanya fenomena gelombang atmosfer (Rossby Ekuator) di wilayah Indonesia bagian barat. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww. (ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA)

Baca juga: Menhub meminta BMKG tingkatkan kecepatan dan akurasi informasi cuaca

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati sebelumnya mendorong komunitas internasional untuk bergotong-royong membangun Multihazard Early Warning System yang andal guna menghadapi berbagai bencana alam dan perubahan iklim.

Menurut Dwikorita, gotong royong menjadi sebuah pilihan terbaik di tengah situasi global yang tidak menentu akibat pandemi COVID-19. Kesenjangan antar negara, kata dia, semakin menonjol di mana masyarakat global dan tentunya banyak negara dan pemerintah kewalahan dengan krisis ekonomi global dan nasional.

"Pandemi secara serius telah mengurangi kapasitas dan kemampuan pemerintah dan negara secara umum dalam semua aspek kehidupan, terutama aspek sosial ekonomi. Ketahanan sosial ekonomi menjadi tantangan utama bagi banyak negara," ujar Dwikorita.

Dwikorita menyebut bahwa tantangan tersebut semakin berat dan kompleks seiring dampak perubahan iklim yang juga semakin nyata dan dinamika lempeng tektonik planet bumi yang menunjukkan tren peningkatan keaktifan. Akibat perubahan iklim, peristiwa ekstrem semakin sering terjadi dengan intensitas yang lebih tinggi dan durasi yang lebih lama.

"Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) sendiri memproyeksikan bumi akan mengalami pemanasan jangka pendek hingga 1,5 derajat celsius di atas tingkat pra-industri lima tahun ke depan atau tahun 2026. Proyeksi tersebut memiliki peluang mencapai 50 persen," kata dia.
 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG ingatkan waspada potensi hujan lebat di sejumlah provinsi

Pewarta : Asep Firmansyah
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024