Kendari (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Tenggara mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di provinsi itu sebagai upaya pemulihan dan memacu pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.

Deputi Kepala Perwakilan BI Sultra Aryo Wibowo T Prasetyo ketika dihubungi di Kendari, Selasa, mengatakan dalam upaya mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di daerah tersebut difokuskan dalam tiga langkah utama.

"Kami BI memfokuskan ketiga hal pertama pemberdayaan ekonomi syariah, kedua pendalaman pasar keuangan syariah, dan ketiga mendorong riset, asesmen, dan edukasi terkait ekonomi dan keuangan syariah kepada masyarakat," kata Aryo.

Dia menjelaskan, pemberdayaan ekonomi syariah yakni perluasan ekosistem rantai nilai halal secara end to end untuk UMKM.

"Pada sisi hulu BI Sultra memfasilitasi sertifikasi halal bagi pelaku UMKM dan pada sisi hilir mendorong UMKM untuk tergabung sebagai anggota Industri Kreatif Syariah Indonesia (IKRA)," jelasnya.

Selanjutnya, pengembangan rantai nilai halal berbasis pesantren melalui program pengembangan kemandirian ekonomi pondok pesantren.

Kemudian, untuk pendalaman Pasar keuangan syariah, BI mendorong pendalaman pasar keuangan sosial syariah dengan bersinergi bersama pemangku kepentingan lainnya terkait seperti Badan Amil Zakat Nasional dan Badan Wakaf Indonesia.

Sementara, dalam mendorong riset, asesmen, dan edukasi terkait ekonomi dan keuangan syariah kepada masyarakat, BI mengedukasi terkait gaya hidup halal.

"Lalu edukasi terkait akses lembaga keuangan syariah, baik bank maupun non bank," ujar dia.

Selanjutnya, dalam mendorong hal tersebut, BI juga berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait baik di tingkat nasional maupun di daerah untuk mendorong riset terkait pengembangan ekonomi dan keuangan syariah bersama KNEKS, BWI, BAZNAZ, MUI, MES, dan pihak terkait lainnya.

Ekonomi keuangan syariah diyakini dapat berperan sebagai pendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan perekonomian daerah dan nasional.

Saat ini negara-negara mulai memandang perekonomian syariah sebagai sumber pertumbuhan baru ekonomi, seperti Mesir, Arab Saudi, Tunisia dan lainnya.

Indonesia sendiri telah masuk sebagai top lima negara dengan pengeluaran terbesar untuk beberapa industri seperti pangan halal, fesyen halal dan lainnya.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024