Mamuju (ANTARA) - Banjir merendam jalur trans-Sulawesi di Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), setelah hujan deras melanda wilayah itu sejak Kamis sore.
Kendaraan tidak bisa melintasi jalur trans-Sulawesi di Kecamatan Malunda, baik dari arah Kabupaten Majene maupun dari arah kota Mamuju karena terendam banjir.
Jamal, salah seorang warga setempat, mengatakan banjir yang terjadi setelah hujan deras pada Kamis pukul 15.00 Wita merendam jalur trans-Sulawesi di Kecamatan Malunda setinggi lutut orang dewasa yang membuat sejumlah warga panik.
Menurut dia, banjir tersebut berisiko bagi pengendara untuk melintas, sehingga antrean kendaraan terjadi di jalur trans-Sulawesi.
Banjir akibat meluapnya sungai di Kecamatan Malunda juga merendam sejumlah permukiman warga setempat, sehingga warga menyelamatkan barang berharga mereka ke tempat yang lebih tinggi agar tidak rusak.
"Sebagian warga juga masih terjebak banjir dan panik, karena sulit melintasi banjir untuk mengungsi di tempat yang lebih aman," katanya.
Jamal menyampaikan bahwa sebuah kendaraan roda dua milik warga terseret banjir.
Ia berharap pemerintah daerah dapat membantu mengevakuasi warga yang terjebak banjir ke tempat aman.
"Warga butuh bantuan pemerintah setempat untuk mengevakuasi warga yang terjebak banjir karena banjir masih terjadi, dan warga khawatir air belum surut," kata Badaruddin, salah seorang warga.
Kendaraan tidak bisa melintasi jalur trans-Sulawesi di Kecamatan Malunda, baik dari arah Kabupaten Majene maupun dari arah kota Mamuju karena terendam banjir.
Jamal, salah seorang warga setempat, mengatakan banjir yang terjadi setelah hujan deras pada Kamis pukul 15.00 Wita merendam jalur trans-Sulawesi di Kecamatan Malunda setinggi lutut orang dewasa yang membuat sejumlah warga panik.
Menurut dia, banjir tersebut berisiko bagi pengendara untuk melintas, sehingga antrean kendaraan terjadi di jalur trans-Sulawesi.
Banjir akibat meluapnya sungai di Kecamatan Malunda juga merendam sejumlah permukiman warga setempat, sehingga warga menyelamatkan barang berharga mereka ke tempat yang lebih tinggi agar tidak rusak.
"Sebagian warga juga masih terjebak banjir dan panik, karena sulit melintasi banjir untuk mengungsi di tempat yang lebih aman," katanya.
Jamal menyampaikan bahwa sebuah kendaraan roda dua milik warga terseret banjir.
Ia berharap pemerintah daerah dapat membantu mengevakuasi warga yang terjebak banjir ke tempat aman.
"Warga butuh bantuan pemerintah setempat untuk mengevakuasi warga yang terjebak banjir karena banjir masih terjadi, dan warga khawatir air belum surut," kata Badaruddin, salah seorang warga.