Kendari (ANTARA) - Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah (Kabid PHU) Kanwil Kemenag Sulawesi Tenggara Marni mengemukakan pada 2022, provinsi itu hanya mendapat kuota sebanyak 917 calon haji (calhaj) atau 40 persen dari rata-rata tahun sebelumnya, yakni 1.870 sampai 1.984 orang.
Marni di Kendari, Kamis, mengatakan pengurangan calon jamaah haji tahun ini tidak hanya dialami Sulawesi Tenggara (Sultra), tetapi seluruh provinsi di Indonesia.
"Alhamdulillah, masyarakat Sultra khususnya umat Islam patut bersyukur, karena pemerintah Arab Saudi telah memberi peluang bagi umat Islam di Indonesia untuk menunaikan ibadah haji tahun ini meskipun kuotanya masih sangat terbatas," ujar Marni.
Ia mengatakan selain pengurangan jumlah jamaah yang berangkat ke Tanah Suci, karena masih kondisi pandemi COVID-19, bagi calon jamaah haji yang masuk kategori lanjut usia (65 tahun) ke atas tidak mendapat kuota, karena ini aturan pemerintah Arab Saudi.
Terkait rencana pemberangkatan calon jamaah haji asal Sultra, Marni mengatakan secara nasional tanggal 3-4 Juni 2022, namun karena Sultra masuk dalam Embarkasi Makassar, biasanya jadwal pemberangkatan Sultra masuk dalam kelompok/gelombang kedua yang diperkirakan pertengahan Juni 2022.
"Bagi calon jamaah haji yang namanya masuk dalam daftar pemberangkatan tahun ini sedang proses pengurusan, baik menyangkut pelunasan haji sesuai yang ditetapkan, pemeriksaan kesehatan hingga proses pengurusan paspor haji," ujarnya.
Terkait penyelenggaraan manasik haji, lanjut Marni, di bulan Mei ini juga dilakukan di masing-masing kabupante/kota sesuai dengan asal pendaftarannya.
"Biasanya kegiatan manasik haji diselenggarakan 8-10 kali, tahun ini hanya dilakukan enam kali. Dua kali dilakukan di tingkat kabupaten/kota dan empat kali dilakukan di tingkat kecamatan," tuturnya.
Marni di Kendari, Kamis, mengatakan pengurangan calon jamaah haji tahun ini tidak hanya dialami Sulawesi Tenggara (Sultra), tetapi seluruh provinsi di Indonesia.
"Alhamdulillah, masyarakat Sultra khususnya umat Islam patut bersyukur, karena pemerintah Arab Saudi telah memberi peluang bagi umat Islam di Indonesia untuk menunaikan ibadah haji tahun ini meskipun kuotanya masih sangat terbatas," ujar Marni.
Ia mengatakan selain pengurangan jumlah jamaah yang berangkat ke Tanah Suci, karena masih kondisi pandemi COVID-19, bagi calon jamaah haji yang masuk kategori lanjut usia (65 tahun) ke atas tidak mendapat kuota, karena ini aturan pemerintah Arab Saudi.
Terkait rencana pemberangkatan calon jamaah haji asal Sultra, Marni mengatakan secara nasional tanggal 3-4 Juni 2022, namun karena Sultra masuk dalam Embarkasi Makassar, biasanya jadwal pemberangkatan Sultra masuk dalam kelompok/gelombang kedua yang diperkirakan pertengahan Juni 2022.
"Bagi calon jamaah haji yang namanya masuk dalam daftar pemberangkatan tahun ini sedang proses pengurusan, baik menyangkut pelunasan haji sesuai yang ditetapkan, pemeriksaan kesehatan hingga proses pengurusan paspor haji," ujarnya.
Terkait penyelenggaraan manasik haji, lanjut Marni, di bulan Mei ini juga dilakukan di masing-masing kabupante/kota sesuai dengan asal pendaftarannya.
"Biasanya kegiatan manasik haji diselenggarakan 8-10 kali, tahun ini hanya dilakukan enam kali. Dua kali dilakukan di tingkat kabupaten/kota dan empat kali dilakukan di tingkat kecamatan," tuturnya.