Kendari (ANTARA) - Pengguna penyeberangan kapal ferry rute Pelabuhan Tampo, di Kabupaten Muna menuju Pelabuhan Torobulu Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara mengalami peningkatan hingga 200 persen pada H+7 Lebaran 2022.
Bendahara PAD Penyeberangan Tampo La Uli di Muna, Rabu mengatakan penumpang yang menggunakan jasa penyeberangan ferry Tampo-Torobulu meningkat dari dua tahun sebelumnya.
"Membludak, yang dua tahun ke belakang ini kan pandemi COVID-19 jadi penumpang agak kurang, tetapi tahun ini bisa dikata mau naik 200 persen peningkatan penumpang," katanya namun tidak merinci secara pasti jumlah penumpang yang menggunakan jasa penyeberangan di daerah itu.
Dia menyampaikan, penumpang khususnya arus balik Lebaran 1443 Hijriah mengalami peningkatan baik kendaraan roda dua maupun roda empat. Selama angkutan Lebaran antrean terus panjang bahkan dimulai subuh hari.
Menurutnya, terjadinya peningkatan arus balik Lebaran karena pemerintah mengizinkan masyarakat melakukan mudik, sehingga banyak yang pulang kampung merayakan hari raya Idul Fitri bersama keluarga di kampung halaman.
"Itu peningkatannya hampir seimbang tetapi didominasi oleh kendaraan roda dua, roda empat ada peningkatan sekitar 100 persen, tapi kalau roda dua hampir 200 persen," ujar dia
Ia menyampaikan, sebelum adanya arus mudik dan balik Lebaran, penumpang cukup banyak menggunakan jasa penyeberangan ferry Tampo-Torobulu hanya pada akhir pekan dan di hari Minggu.
"Tadinya sebelum angkutan Lebaran itu di Tampo ini paling ramainya itu hanya akhir pekan dan Hari Minggu dalam satu kali 24 jam, tetapi setelah dua hari Lebaran sudah beroperasi 24 jam," jelasnya.
Dia menambahkan, selama melayani penumpang arus mudik dan arus balik Lebaran Idul Fitri tahun ini sebanyak tiga armada kapal ferry disiapkan bahkan dioperasikan selama 24 jam.
Bendahara PAD Penyeberangan Tampo La Uli di Muna, Rabu mengatakan penumpang yang menggunakan jasa penyeberangan ferry Tampo-Torobulu meningkat dari dua tahun sebelumnya.
"Membludak, yang dua tahun ke belakang ini kan pandemi COVID-19 jadi penumpang agak kurang, tetapi tahun ini bisa dikata mau naik 200 persen peningkatan penumpang," katanya namun tidak merinci secara pasti jumlah penumpang yang menggunakan jasa penyeberangan di daerah itu.
Dia menyampaikan, penumpang khususnya arus balik Lebaran 1443 Hijriah mengalami peningkatan baik kendaraan roda dua maupun roda empat. Selama angkutan Lebaran antrean terus panjang bahkan dimulai subuh hari.
Menurutnya, terjadinya peningkatan arus balik Lebaran karena pemerintah mengizinkan masyarakat melakukan mudik, sehingga banyak yang pulang kampung merayakan hari raya Idul Fitri bersama keluarga di kampung halaman.
"Itu peningkatannya hampir seimbang tetapi didominasi oleh kendaraan roda dua, roda empat ada peningkatan sekitar 100 persen, tapi kalau roda dua hampir 200 persen," ujar dia
Ia menyampaikan, sebelum adanya arus mudik dan balik Lebaran, penumpang cukup banyak menggunakan jasa penyeberangan ferry Tampo-Torobulu hanya pada akhir pekan dan di hari Minggu.
"Tadinya sebelum angkutan Lebaran itu di Tampo ini paling ramainya itu hanya akhir pekan dan Hari Minggu dalam satu kali 24 jam, tetapi setelah dua hari Lebaran sudah beroperasi 24 jam," jelasnya.
Dia menambahkan, selama melayani penumpang arus mudik dan arus balik Lebaran Idul Fitri tahun ini sebanyak tiga armada kapal ferry disiapkan bahkan dioperasikan selama 24 jam.