Kendari (ANTARA) - Wali Kota Kendari Sulawesi Tenggara, Sulkarnain Kadir mengadopsi Pemerintah Kota Surabaya dan Semarang cara mengatasi masalah sampah sehingga bisa menciptakan daerah yang bersih dari sampah.
"Jadi setelah kita mempelajari dan kita meniru beberapa daerah seperti Surabaya dan Semarang yang sudah bagus penanganan sampahnya," kata Sulkarnain di Kendari, Jumat.
Wali Kota mengaku, mengagumi cara pemerintah Kota Surabaya dan Semarang menangani sampah, dimana tidak ada lagi tempat pembuangan sampah (TPS) sementara di jalan-jalan utama.
Dia mengatakan setelah mempelajari hal itu, pihaknya akan mengilangkan tempat pembuangan sampah di jalan-jalan utama demi menciptakan daerah yang ramah dan bebas dari persampahan.
Ia mengaku, saat ini pihaknya sedang menyiapkan kebijakan baru mengenai sampah yang akan dijemput petugas kebersihan hingga ke masing-masing rumah warga daerah tersebut.
"Kita ingin fungsi TPS nanti digantikan oleh mekanisme menjemput langsung ke rumah-rumah supaya tidak lagi terjadi penumpukan sampah di area-area jalan utama kita," ujar dia.
Menurutnya, konsep TPS sementara yang ada di berbagai jalan utama membuat wajah Kota Kendari tidak ramah dari sisi pemandangannya, ditambah lagi perilaku masyarakat yang tidak taat membuang sampah.
"Karena justru TPS ini yang membuat wajah Kota Kendari itu menjadi tidak ramah, menjadi tidak enak untuk disaksikan, termasuk baunya tidak nyaman karena sampah itu kalau sudah lewat 24 jam mulai bau," ujar dia.
Pemerintah setempat telah mengatur waktu pembuangan sampah yang tertuang di dalam Peraturan Wali Kota Nomor 21 Tahun 2009 tentang Kawasan Tertib Sampah dan Jadwal Waktu Pembuangan Sampah, yakni pukul 17:30 Wita sampai dengan pukul 06:00 Wita.
"Pengalaman kita agak berat untuk disiplin membuang sampah, karena kan kita sudah buat jadwal buangnya jam 06.00 sore sampai jam 06.00 pagi, tetapi kenyataannya rata-rata buang sampah nanti mau berangkat kerja, mau pergi kantor, mau pergi ke pasar, mau pergi keluar rumah baru bawa sampahnya itu pun sambil lempar tidak kemudian disimpan baik-baik," ujar dia.
Sulkarnain menuturkan, untuk mendukung konsep penanganan sampah yang dijemput dari rumah ke rumah, maka pihaknya bakal menambah truk pengangkut sampah, sebab saat ini pemkot baru memiliki satu unit truk pengangkut sampah kedap bau.
"Jadi setelah kita mempelajari dan kita meniru beberapa daerah seperti Surabaya dan Semarang yang sudah bagus penanganan sampahnya," kata Sulkarnain di Kendari, Jumat.
Wali Kota mengaku, mengagumi cara pemerintah Kota Surabaya dan Semarang menangani sampah, dimana tidak ada lagi tempat pembuangan sampah (TPS) sementara di jalan-jalan utama.
Dia mengatakan setelah mempelajari hal itu, pihaknya akan mengilangkan tempat pembuangan sampah di jalan-jalan utama demi menciptakan daerah yang ramah dan bebas dari persampahan.
Ia mengaku, saat ini pihaknya sedang menyiapkan kebijakan baru mengenai sampah yang akan dijemput petugas kebersihan hingga ke masing-masing rumah warga daerah tersebut.
"Kita ingin fungsi TPS nanti digantikan oleh mekanisme menjemput langsung ke rumah-rumah supaya tidak lagi terjadi penumpukan sampah di area-area jalan utama kita," ujar dia.
Menurutnya, konsep TPS sementara yang ada di berbagai jalan utama membuat wajah Kota Kendari tidak ramah dari sisi pemandangannya, ditambah lagi perilaku masyarakat yang tidak taat membuang sampah.
"Karena justru TPS ini yang membuat wajah Kota Kendari itu menjadi tidak ramah, menjadi tidak enak untuk disaksikan, termasuk baunya tidak nyaman karena sampah itu kalau sudah lewat 24 jam mulai bau," ujar dia.
Pemerintah setempat telah mengatur waktu pembuangan sampah yang tertuang di dalam Peraturan Wali Kota Nomor 21 Tahun 2009 tentang Kawasan Tertib Sampah dan Jadwal Waktu Pembuangan Sampah, yakni pukul 17:30 Wita sampai dengan pukul 06:00 Wita.
"Pengalaman kita agak berat untuk disiplin membuang sampah, karena kan kita sudah buat jadwal buangnya jam 06.00 sore sampai jam 06.00 pagi, tetapi kenyataannya rata-rata buang sampah nanti mau berangkat kerja, mau pergi kantor, mau pergi ke pasar, mau pergi keluar rumah baru bawa sampahnya itu pun sambil lempar tidak kemudian disimpan baik-baik," ujar dia.
Sulkarnain menuturkan, untuk mendukung konsep penanganan sampah yang dijemput dari rumah ke rumah, maka pihaknya bakal menambah truk pengangkut sampah, sebab saat ini pemkot baru memiliki satu unit truk pengangkut sampah kedap bau.