Kendari (ANTARA) -
Provinsi Maluku Utara melakukan studi banding soal pengelolaan tambang di Sulawesi Tenggara mengingat provinsi ini memiliki sejumlah kesamaan dari segi potensi tambang dan daerah kepulauan.
Apalagi Sulawesi Tenggara masuk dalam 10 besar terbaik nasional dalam pengelolaan pertambangan.
Hal ini diungkapkan Sekda Pemprov Maluku Utara, Samsuddin A kadir, di Kendari Senin, usai acara penyambutan kedatangan bersama sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Maluku Utara oleh Plh Sekda Provinsi Sultra, Asrun Lio bersama para pimpinan OPD lingkup Pemprov Sultra, bertempat di Kantor Gubernur Sultra.
Dalam kesempatan itu, Samsuddin mengungkapkan, kedatangan tim dari Pemprov Maluku Utara merupakan perintah langsung dari Gubernur Maluku Utara, karena sangat tertarik dengan keberhasilan Pemprov Sultra dalam melakukan pengelolaan pertambangan.
"Kami ke sini untuk melakukan studi banding sehingga bisa berbicara dan mendengarkan secara langsung bagaimana proses pengelolaan pertambangan mulai dari pendirian hingga sampai menjadi KSO. Semoga nanti bisa menjadi oleh-oleh bagi kami untuk dijadikan ide dan ilmu baru untuk diterapkan di daerah kami," ucapnya.
Dia mengakui, selain karena berbatasan wilayah, memiliki karakteristik daerah kepulauan dan potensi pertambangan yang sama, Provinsi Sultra juga masuk 10 daerah terbaik secara nasional dalam pengelolaan pertambangan. Hal itu juga disampaikan langsung oleh Presiden RI saat menjawab pertanyaan Gubernur Maluku Utara saat menghadiri acara nasional bersama di Balikpapan.
"Sultra memiliki pengalaman cukup lama terkait pengelolaan pertambangan besar. Kita juga sudah lama, tetapi masih kecil. Oleh karena itu, sebagai daerah penghasil tambang tentu masyarakat mengharapkan apa yang kita dapatkan dari tambang ini. Kami mendapat informasi bahwa Sultra memiliki kemampuan mendirikan BUMD untuk melakukan pengelolaan bahkan sudah ada KSO termasuk dengan Antam, hingga memiliki bank daerah, ini belum ada di Maluku Utara," terangnya lagi.
Dia melanjutkan, terkait keberhasilan Provinsi Sultra dalam melakukan pengelolaan pertambangan, mungkin belum disadari sepenuhnya oleh masyarakat Sultra, tetapi Maluku Utara telah menyadarinya sehingga melatarbelakangi kunjungan tersebut.
"Kunjungan kami diterima sangat baik. Mulai dari Bandara hingga hari ini dan semua memberikan penjelasan dan keterangan yang kami butuhkan. Kami mendapatkan banyak informasi mulai dari Biro Ekonomi, Perumda, dinas-dinasnya seperti Dinas Lingkungan Hidup, ESDM, dan dinas teknis lainnya. Kami akan tetap melakukan pendalaman ke dinas terkait oleh masing-masing pimpinan instansi teknis kami bersama tim," tambahnya.
Sekda Pemprov Maluku Utara, Drs Samsuddin A kadir, bersama Plh Sekda Sultra Drs Asrun Lio, M.Hum, PhD dan sejumlah pejabat eselon dua dari dua provinsi yang membahas terkait cara pengelolaan tambang di Sultra, di ruang aula kantor gubernur, Senin. (Foto ANTARA/Azis Senong)
Sementara itu, Plh Sekda Provinsi Sultra, Asrun Lio tidak menampik jika Bumi Anoa ini menjadi "seksi" karena pertambangan, sehingga tidak heran saat pertemuan nasional di Balikpapan, Presiden RI mengungkapkan jika Sultra termasuk daerah yang mampu mengelola potensi pertambanganya dengan baik.
"Saat pertemuan nasional di Balikpapan, Gubernur Maluku Utara sempat bertanya kepada Presiden tentang pengelolaan pertambangan, lalu Presiden menjawab untuk silahkan lihat ke Sultra karena Sultra sudah berhasil dalam hal pengelolaan pertambangan. Terkait hal ini, Pemprov Sultra berterima kasih kepada Presiden dan Pemprov Maluku Utara karena daerah kami dijadikan sebagai lokus dari kunjungan ini," ucapnya.
Meskipun begitu, lanjut yang juga Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra ini, perbaikan terus dilakukan Pemprov Sultra terkait bidang investasi pertambangan, walaupun secara nasional Sultra telah masuk 10 besar terbaik.
"Salah satu trik yang dilakukan Pemprov Sultra yakni Gubernur Sultra telah membentuk tim terpadu percepatan investasi para investor yang hendak menanamkan modal di Sultra. Selain itu, juga dilakukan penjaminan terhadap keamanannya hingga jaminan kemudahan dalam pengurusan melalui pengurusan izin secara terpadu, satu atap, dan satu pintu," tambahnya.
Dalam kesempatan itu, turut hadir di antaranya Plt Direktur Umum Perusda Pemprov Maluku Utara, Ir Idham Umasangdji bersama para pimpinan OPD Pemprov Maluku Utara yang diketuai oleh Sekda Pemprov Maluku Utara, Drs Samsuddin A kadir.
Sedangkan Pemprov Sultra dipimpin oleh Plh Sekda, Asrun Lio didampingi Aisten II Pemprov Sultra, Suharno, bersama sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemprov Sultra, diantaranya Kepala Balidbang, Kadis PTSP, Kepala BPKAD, Kadis DLH, Sekretaris ESDM, dan Plt Kepala Bapenda.
Provinsi Maluku Utara melakukan studi banding soal pengelolaan tambang di Sulawesi Tenggara mengingat provinsi ini memiliki sejumlah kesamaan dari segi potensi tambang dan daerah kepulauan.
Apalagi Sulawesi Tenggara masuk dalam 10 besar terbaik nasional dalam pengelolaan pertambangan.
Hal ini diungkapkan Sekda Pemprov Maluku Utara, Samsuddin A kadir, di Kendari Senin, usai acara penyambutan kedatangan bersama sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Maluku Utara oleh Plh Sekda Provinsi Sultra, Asrun Lio bersama para pimpinan OPD lingkup Pemprov Sultra, bertempat di Kantor Gubernur Sultra.
Dalam kesempatan itu, Samsuddin mengungkapkan, kedatangan tim dari Pemprov Maluku Utara merupakan perintah langsung dari Gubernur Maluku Utara, karena sangat tertarik dengan keberhasilan Pemprov Sultra dalam melakukan pengelolaan pertambangan.
"Kami ke sini untuk melakukan studi banding sehingga bisa berbicara dan mendengarkan secara langsung bagaimana proses pengelolaan pertambangan mulai dari pendirian hingga sampai menjadi KSO. Semoga nanti bisa menjadi oleh-oleh bagi kami untuk dijadikan ide dan ilmu baru untuk diterapkan di daerah kami," ucapnya.
Dia mengakui, selain karena berbatasan wilayah, memiliki karakteristik daerah kepulauan dan potensi pertambangan yang sama, Provinsi Sultra juga masuk 10 daerah terbaik secara nasional dalam pengelolaan pertambangan. Hal itu juga disampaikan langsung oleh Presiden RI saat menjawab pertanyaan Gubernur Maluku Utara saat menghadiri acara nasional bersama di Balikpapan.
"Sultra memiliki pengalaman cukup lama terkait pengelolaan pertambangan besar. Kita juga sudah lama, tetapi masih kecil. Oleh karena itu, sebagai daerah penghasil tambang tentu masyarakat mengharapkan apa yang kita dapatkan dari tambang ini. Kami mendapat informasi bahwa Sultra memiliki kemampuan mendirikan BUMD untuk melakukan pengelolaan bahkan sudah ada KSO termasuk dengan Antam, hingga memiliki bank daerah, ini belum ada di Maluku Utara," terangnya lagi.
Dia melanjutkan, terkait keberhasilan Provinsi Sultra dalam melakukan pengelolaan pertambangan, mungkin belum disadari sepenuhnya oleh masyarakat Sultra, tetapi Maluku Utara telah menyadarinya sehingga melatarbelakangi kunjungan tersebut.
"Kunjungan kami diterima sangat baik. Mulai dari Bandara hingga hari ini dan semua memberikan penjelasan dan keterangan yang kami butuhkan. Kami mendapatkan banyak informasi mulai dari Biro Ekonomi, Perumda, dinas-dinasnya seperti Dinas Lingkungan Hidup, ESDM, dan dinas teknis lainnya. Kami akan tetap melakukan pendalaman ke dinas terkait oleh masing-masing pimpinan instansi teknis kami bersama tim," tambahnya.
Sementara itu, Plh Sekda Provinsi Sultra, Asrun Lio tidak menampik jika Bumi Anoa ini menjadi "seksi" karena pertambangan, sehingga tidak heran saat pertemuan nasional di Balikpapan, Presiden RI mengungkapkan jika Sultra termasuk daerah yang mampu mengelola potensi pertambanganya dengan baik.
"Saat pertemuan nasional di Balikpapan, Gubernur Maluku Utara sempat bertanya kepada Presiden tentang pengelolaan pertambangan, lalu Presiden menjawab untuk silahkan lihat ke Sultra karena Sultra sudah berhasil dalam hal pengelolaan pertambangan. Terkait hal ini, Pemprov Sultra berterima kasih kepada Presiden dan Pemprov Maluku Utara karena daerah kami dijadikan sebagai lokus dari kunjungan ini," ucapnya.
Meskipun begitu, lanjut yang juga Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra ini, perbaikan terus dilakukan Pemprov Sultra terkait bidang investasi pertambangan, walaupun secara nasional Sultra telah masuk 10 besar terbaik.
"Salah satu trik yang dilakukan Pemprov Sultra yakni Gubernur Sultra telah membentuk tim terpadu percepatan investasi para investor yang hendak menanamkan modal di Sultra. Selain itu, juga dilakukan penjaminan terhadap keamanannya hingga jaminan kemudahan dalam pengurusan melalui pengurusan izin secara terpadu, satu atap, dan satu pintu," tambahnya.
Dalam kesempatan itu, turut hadir di antaranya Plt Direktur Umum Perusda Pemprov Maluku Utara, Ir Idham Umasangdji bersama para pimpinan OPD Pemprov Maluku Utara yang diketuai oleh Sekda Pemprov Maluku Utara, Drs Samsuddin A kadir.
Sedangkan Pemprov Sultra dipimpin oleh Plh Sekda, Asrun Lio didampingi Aisten II Pemprov Sultra, Suharno, bersama sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemprov Sultra, diantaranya Kepala Balidbang, Kadis PTSP, Kepala BPKAD, Kadis DLH, Sekretaris ESDM, dan Plt Kepala Bapenda.