Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara menjaga, keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan penanganan COVID-19 sehingga bisa beriringan dalam mengatasi kedua hal tersebut.

"Kami bersama Kapolresta, Dandim 1417/Kendari dan pemangku kepentingan yang lain berupaya menjaga keseimbangan antara penanganan COVID-19 dan pertumbuhan ekonomi," kata Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir di Kendari, Jumat.

Menurutnya, jika kedua hal itu tidak ditangani secara bersamaan maka akan sulit dalam menjaga keseimbangan di tengah wabah pandemi saat yang telah landai.

"Kalau kita tidak menjaga keseimbangan kedua hal ini misalnya kita hanya fokus terhadap penanganan COVID-19, saya kira kita semua tahu bahwa dampaknya akan sangat besar ke ekonomi, begitu juga sebaliknya kalau kita terlalu fokus ke ekonomi mungkin kita akan berlarut-larut berhadapan dengan pandemi," ujar dia.

Dia menyebut banyak investor yang masuk di daerahnya saat merebak wabah pandemi COVID-19 sejak 2020, yang saat ini penyebarannya mulai melandai.

Salah satu investor baru yang membangun bisnis usahanya di Kota Kendari yakni McDonald, Pizza Hut yang kini banyak diminati masyarakat di daerah tersebut.

"Ini teman-teman yang punya brand seperti McDonald itu tahun 2020 masuk, kemudian Pizza Hut itu juga masuk selama masa pandemi COVID-19, KFC juga menambah juga (cabangnya) dan seterusnya," ujar Wali Kota.

Pemerintah memberikan kemudahan para investor jika ingin berinvestasi di Ibu Kota Provinsi ini demi mendorong pertumbuhan ekonomi agar bangkit dari pandemi COVID-19.

Ia mengaku melakukan pembenahan di sektor perizinan, bahkan dengan upaya itu pihaknya mendapat penilaian A dengan kategori Prima dari pemerintah pusat.

Ia menambahkan, angka penduduk miskin di daerahnya tercatat 4,87 persen di tahun 2021 tahun atau menurun dari sebelumnya sebesar 5,1 persen di 2020.

"Tahun sebelumnya di 2020 itu penduduk miskin masih di angka 5,1 persen, Alhamdulillah 2021 kami bisa menurunkan angka kemiskinan menjadi 4,87 persen," jelas dia.

Wali Kota juga menyebut tingkat pengangguran terbuka yang sebelumnya di angka di atas 6 persen pada 2020, kini turun menjadi 5,19 persen di 2021.

Kata dia, strategi pihaknya berhasil menekan angka penduduk miskin meski dalam situasi pandemi karena melakukan pendataan dan merapikan data-data warga kurang mampu dengan benar sejak awal merebak wabah COVID-19.

Dia menambahkan, saat ini pandemi di daerahnya telah melandai, dimana kasus aktif tersisa dua orang per 7 April, dimana kasus aktif sempat meningkat mencapai 1.800 lebih per Februari 2022.

"Hari ini sudah hampir zona hijau lagi kami di Kota Kendari karena tinggal dua pasien aktif COVID-19, sekedar perbandingannya di akhir Februari angka COVID-19 aktif kami 1.800 orang dan dalam waktu tidak terlalu lama Alhamdulillah hari ini tinggal dua pasien," demikian Sulkarnain Kadir.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024