Kendari (ANTARA) - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memberikan bantuan modal usaha Rp175 juta kepada alumnus pelatihan mobile trine unit (MTU) BPVP Kendari di Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara.
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Baubau dalam keterangan tertulis BPVP Kendari diterima, Rabu mengatakan bantuan modal berupa peralatan kepada alumnus siswa pelatihan BPVP Kendari di Buton Selatan untuk meningkatkan keterampilan yang telah diperoleh dengan berwirausaha secara mandiri.
"Tujuan utama kita adalah mengurangi dan menekan angka pengangguran, sekaligus memulihkan perekonomian akibat pandemi," katanya.
Ia menjelaskan, bantuan modal yang diberikan disesuaikan kebutuhan setiap alumnus berdasarkan kejuruan ketika mengikuti pelatihan dengan total anggaran sebesar Rp175 juta.
"Total anggaran itu terbagi menjadi dua yaitu Rp150 juta diberikan dalam bentuk peralatan dan bahan kepada setiap siswa dan 25 juta dipakai sebagai dana operasional kerja ketika mereka sudah mulai menjalankan usahanya," jelasnya.
Dia berharap bantuan yang diserahkan bisa menjadi bekal bagi para alumnus pelatihan untuk meraih keberhasilan dan mampu menghidupkan ekonomi Kabupaten Buton Selatan.
Kepala Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Kendari La Ode Haji Polondu mengatakan bantuan yang kepada para alumnus angkatan kerja sebanyak 112 orang yang telah dilatih selama dua bulan yakni Januari dan Februari.
Menurutnya dengan bantuan itu dapat membantu para alumnus angkatan kerja sebanyak 112 orang yang telah dilatih sehingga menjadi wirausahawan yang sukses dan mampu menghidupkan perekonomian Kabupaten Buton Selatan bahkan Sulawesi Tenggara (Sultra).
"Kami juga berharap kelompok wirausaha alumnus pelatihan BPVP Kendari ini kelak akan semakin tumbuh berkembang dan dapat merangkul serta memberdayakan masyarakat umum," katanya.
Dia berharap kerjasama yang terjalin dengan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Baubau bisa terus terjalin dan bahkan bisa dilakukan juga di kabupaten lain.
"Mengingat manfaatnya yang sangat baik bagi perkembangan pertumbuhan ekonomi serta menekan angka pengangguran," demikian Polondu.
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Baubau dalam keterangan tertulis BPVP Kendari diterima, Rabu mengatakan bantuan modal berupa peralatan kepada alumnus siswa pelatihan BPVP Kendari di Buton Selatan untuk meningkatkan keterampilan yang telah diperoleh dengan berwirausaha secara mandiri.
"Tujuan utama kita adalah mengurangi dan menekan angka pengangguran, sekaligus memulihkan perekonomian akibat pandemi," katanya.
Ia menjelaskan, bantuan modal yang diberikan disesuaikan kebutuhan setiap alumnus berdasarkan kejuruan ketika mengikuti pelatihan dengan total anggaran sebesar Rp175 juta.
"Total anggaran itu terbagi menjadi dua yaitu Rp150 juta diberikan dalam bentuk peralatan dan bahan kepada setiap siswa dan 25 juta dipakai sebagai dana operasional kerja ketika mereka sudah mulai menjalankan usahanya," jelasnya.
Dia berharap bantuan yang diserahkan bisa menjadi bekal bagi para alumnus pelatihan untuk meraih keberhasilan dan mampu menghidupkan ekonomi Kabupaten Buton Selatan.
Kepala Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Kendari La Ode Haji Polondu mengatakan bantuan yang kepada para alumnus angkatan kerja sebanyak 112 orang yang telah dilatih selama dua bulan yakni Januari dan Februari.
Menurutnya dengan bantuan itu dapat membantu para alumnus angkatan kerja sebanyak 112 orang yang telah dilatih sehingga menjadi wirausahawan yang sukses dan mampu menghidupkan perekonomian Kabupaten Buton Selatan bahkan Sulawesi Tenggara (Sultra).
"Kami juga berharap kelompok wirausaha alumnus pelatihan BPVP Kendari ini kelak akan semakin tumbuh berkembang dan dapat merangkul serta memberdayakan masyarakat umum," katanya.
Dia berharap kerjasama yang terjalin dengan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Baubau bisa terus terjalin dan bahkan bisa dilakukan juga di kabupaten lain.
"Mengingat manfaatnya yang sangat baik bagi perkembangan pertumbuhan ekonomi serta menekan angka pengangguran," demikian Polondu.