Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), mendistribusikan Kartu Indonesia Sehat (KIS) kepada 762 keluarga penerima manfaat (KPM) sesuai kuota tahun 2022.
"Saya mengajak masyarakat melapor jika terdapat warga yang berhak untuk menerima bantuan, agar bisa diusulkan lagi," kata Wali Kota Kendari H Sulkarnain Kadir saat menyerahkan KIS kepada warga di Kecamatan Poasia Kota Kendari, Kamis.
Dikatakan, penyerahan KIS bertujuan untuk meringankan beban masyarakat yang ingin berobat tanpa mengeluarkan biaya sehingga KIS dapat digunakan masyarakat jika berobat ke puskesmas.
"Selama pandemi COVID-19 ini, data yang tervalidasi sudah mencapai ribuan serta data ini lolos dalam pengajuan. Untuk itu kita meminta masyarakat membantu pemerintah agar warga yang layak menerima bantuan, semuanya dapat disalurkan," katanya.
Kepala Dinas Sosial Kendari, Abdul Rauf melaporkan bahwa pada 2022 ini pada tahap pertama Dinas Sosial (Dinsos) Kota Kendari telah mendapatkan kuota sebanyak 762 KPM untuk mendapatkan bantuan.
"Pada hari kemarin 465 kepala keluarga yang mendapat KIS. Penyerahan KIS ini, bakal terus berlanjut hingga tahap lima, untuk itu saya meminta camat dan lurah serta pilar-pilar sosial untuk membantu masyarakat yang berhak menerima," katanya.
Ia menambahkan apabila penerima KIS mengalami sakit dan darurat butuh berobat, nantinya akan mendapatkan pelayanan fasilitas kesehatan mulai dari tingkat pertama hingga selanjutnya, yakni mulai dari puskesmas hingga Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di seluruh wilayah Indonesia.
"Selama KIS tersebut aktif, dapat digunakan untuk pelayanan kesehatan, kalau darurat bisa langsung ke RSUD, jika tidak darurat harus melalui pemeriksaan puskesmas terlebih dahulu," katanya.
"Saya mengajak masyarakat melapor jika terdapat warga yang berhak untuk menerima bantuan, agar bisa diusulkan lagi," kata Wali Kota Kendari H Sulkarnain Kadir saat menyerahkan KIS kepada warga di Kecamatan Poasia Kota Kendari, Kamis.
Dikatakan, penyerahan KIS bertujuan untuk meringankan beban masyarakat yang ingin berobat tanpa mengeluarkan biaya sehingga KIS dapat digunakan masyarakat jika berobat ke puskesmas.
"Selama pandemi COVID-19 ini, data yang tervalidasi sudah mencapai ribuan serta data ini lolos dalam pengajuan. Untuk itu kita meminta masyarakat membantu pemerintah agar warga yang layak menerima bantuan, semuanya dapat disalurkan," katanya.
Kepala Dinas Sosial Kendari, Abdul Rauf melaporkan bahwa pada 2022 ini pada tahap pertama Dinas Sosial (Dinsos) Kota Kendari telah mendapatkan kuota sebanyak 762 KPM untuk mendapatkan bantuan.
"Pada hari kemarin 465 kepala keluarga yang mendapat KIS. Penyerahan KIS ini, bakal terus berlanjut hingga tahap lima, untuk itu saya meminta camat dan lurah serta pilar-pilar sosial untuk membantu masyarakat yang berhak menerima," katanya.
Ia menambahkan apabila penerima KIS mengalami sakit dan darurat butuh berobat, nantinya akan mendapatkan pelayanan fasilitas kesehatan mulai dari tingkat pertama hingga selanjutnya, yakni mulai dari puskesmas hingga Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di seluruh wilayah Indonesia.
"Selama KIS tersebut aktif, dapat digunakan untuk pelayanan kesehatan, kalau darurat bisa langsung ke RSUD, jika tidak darurat harus melalui pemeriksaan puskesmas terlebih dahulu," katanya.