Beijing (ANTARA) - Dua pasien positif COVID-19 di Provinsi Jilin, China, tewas, namun otoritas kesehatan setempat membantah kematian mereka disebabkan oleh wabah penyakit yang menyerang saluran pernapasan tersebut.
Kedua pria tersebut, masing-masing berusia 65 dan 87 tahun, mengidap berbagai penyakit bawaan, satu di antaranya belum pernah mendapatkan vaksin COVID-19, demikian otoritas kesehatan dikutip media setempat, Senin.
Otoritas kesehatan menambahkan bahwa kedua korban bergejala ringan COVID-19 dan penyebab kematiannya adalah penyakit bawaan.
Pemerintah setempat mengingatkan masyarakat, khususnya yang berusia lanjut agar lebih meningkatkan kewaspadaan, menghindari pertemuan massal, selalu mengenakan masker, dan mengikuti vaksinasi.
Pada Minggu (20/3), Provinsi Jilin melaporkan 1.191 kasus positif baru dan 303 kasus tanpa gejala. Sehari sebelumnya terdapat 1.500 kasus positif baru.
Sejak 1 Maret provinsi di wilayah timur laut daratan Tiongkok itu mendapati 10.000 kasus positif COVID-19.
Beberapa kota di Jilin juga ditutup aksesnya dan pergerakan masyarakat dibatasi untuk memudahkan pencegahan dan pengendalian pandemi.
Kasus kematian terakhir akibat COVID-19 di China terjadi pada dua tahun lalu. China dikenal sangat berhati-hati dalam merilis jumlah kasus positif dan kasus kematian.
Kedua pria tersebut, masing-masing berusia 65 dan 87 tahun, mengidap berbagai penyakit bawaan, satu di antaranya belum pernah mendapatkan vaksin COVID-19, demikian otoritas kesehatan dikutip media setempat, Senin.
Otoritas kesehatan menambahkan bahwa kedua korban bergejala ringan COVID-19 dan penyebab kematiannya adalah penyakit bawaan.
Pemerintah setempat mengingatkan masyarakat, khususnya yang berusia lanjut agar lebih meningkatkan kewaspadaan, menghindari pertemuan massal, selalu mengenakan masker, dan mengikuti vaksinasi.
Pada Minggu (20/3), Provinsi Jilin melaporkan 1.191 kasus positif baru dan 303 kasus tanpa gejala. Sehari sebelumnya terdapat 1.500 kasus positif baru.
Sejak 1 Maret provinsi di wilayah timur laut daratan Tiongkok itu mendapati 10.000 kasus positif COVID-19.
Beberapa kota di Jilin juga ditutup aksesnya dan pergerakan masyarakat dibatasi untuk memudahkan pencegahan dan pengendalian pandemi.
Kasus kematian terakhir akibat COVID-19 di China terjadi pada dua tahun lalu. China dikenal sangat berhati-hati dalam merilis jumlah kasus positif dan kasus kematian.