Kendari (ANTARA) - Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra, H Sulkarnain Kadir, mengatakan salah satu indikator kemajuan suatu wilayah ketika banyak warganya yang memilih profesi menjadi wirausaha.
"Untuk itu saya menitipkan harapan serta berpesan kepada para pengusaha muda untuk menunjukkan kualitasnya, sebab salah satu indikator sebuah wilayah dikatakan maju itu dilihat dari berapa banyak pengusaha mudanya," kata Sulkarnain saat didaulat membawakan materi kearifan lokal di acara BPD HIPMI) Sultra di Kendari, Rabu.
Wali Kota Kendari mengaku mengapresiasi terhadap forum HIPMI diisi oleh para pengusaha-pengusaha muda Sulawesi Tenggara.
"Tentu kita berharap banyak dari seluruh yang hadir saat ini untuk nantinya mengambil peran yang lebih besar dalam menentukan kemajuan ekonomi kita di Sulawesi Tenggara,” ujarnya.
Dikatakan, kearifan lokal di Sulawesi Tenggara tidak kalah dengan daerah-daerah lain, karena Sultra punya banyak potensi yang bisa dikembangkan.
“Sekaligus kita banggakan tidak hanya di tingkat nasional bahkan mungkin di tingkat internasional,” katanya.
Disebutkan, potensi kearifan lokal yang bisa diangkat diantaranya, potensi perikanan, potensi penghasil coklat terbesar di Indonesia dan cengkeh.
"Untuk itu saya menitipkan harapan serta berpesan kepada para pengusaha muda untuk menunjukkan kualitasnya, sebab salah satu indikator sebuah wilayah dikatakan maju itu dilihat dari berapa banyak pengusaha mudanya," kata Sulkarnain saat didaulat membawakan materi kearifan lokal di acara BPD HIPMI) Sultra di Kendari, Rabu.
Wali Kota Kendari mengaku mengapresiasi terhadap forum HIPMI diisi oleh para pengusaha-pengusaha muda Sulawesi Tenggara.
"Tentu kita berharap banyak dari seluruh yang hadir saat ini untuk nantinya mengambil peran yang lebih besar dalam menentukan kemajuan ekonomi kita di Sulawesi Tenggara,” ujarnya.
Dikatakan, kearifan lokal di Sulawesi Tenggara tidak kalah dengan daerah-daerah lain, karena Sultra punya banyak potensi yang bisa dikembangkan.
“Sekaligus kita banggakan tidak hanya di tingkat nasional bahkan mungkin di tingkat internasional,” katanya.
Disebutkan, potensi kearifan lokal yang bisa diangkat diantaranya, potensi perikanan, potensi penghasil coklat terbesar di Indonesia dan cengkeh.