Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial mendirikan 854 Kampung Siaga Bencana (KSB) dan 208 lumbung sosial guna mengantisipasi bencana alam di berbagai daerah rawan di Tanah Air, berdasarkan data dari Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (Dit PKSBA)
Pembentukan KSB dan lumbung sosial berdasarkan arahan Menteri Sosial Tri Rismaharini guna melatih kesiapsiagaan masyarakat dari ancaman bencana, serta memetakan sumber daya alam, Sumber Daya Manusia (SDM), dan infrastruktur yang dapat digunakan sebagai pendukung saat situasi terjadi bencana alam.
“Hingga Desember 2021, total terdapat 854 KSB yang tersebar di 34 provinsi di seluruh Indonesia dengan jumlah lokasi terbanyak, yaitu 99 KSB berada di Provinsi Jawa Barat, ” ujar Pelaksana tugas Direktur PKSBA, Iyan Kusmadiana yang diwakili oleh Sub Koordinator Mitigasi, Tota Oceanna Zonneveld, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Untuk mendukung penanganan bencana alam tersebut, Mensos Risma menginstruksikan kepada semua jajaran Kemensos untuk mendirikan lumbung sosial di titik-titik rawan bencana dengan berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) dan para pemangku kepentingan lainnya.
“Hingga kini, total lumbung sosial sebanyak 208 di 13 Provinsi, yaitu Jawa Barat 43, Jawa Tengah 37, Jawa Timur 15, Banten 3, Kalbar 47, Kalsel 7, Kaltara 2, Kaltim 2, NTT 16, Sulsel 11, DI Yogyakarta 2, Aceh 14, dan NTB 9, ” ujar Tota.
Dijelaskan lebih lanjut, daerah yang tergolong paling rawan bencana adalah Provinsi Jawa Barat, salah satunya di Kabupaten Sumedang.
Topografi kawasan tersebut merupakan perbukitan yang menyimpan segudang risiko dan potensi bencana alam berupa tanah longsor. Sehingga, sesuai arahan Mensos Risma, Kampung Siaga Bencana (KSB) di Kabupaten Sumedang ada di dua Kecamatan, yakni Tanjungkerja dan Cimanggu.
Program KSB diaktifkan dengan berbagai kegiatan berbasis masyarakat, seperti memberikan pembekalan tata cara mengevakuasi, pendirian selter, pertolongan pertama, dan penyiapan lumbung sosial.
Seperti di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Sumedang terjadi bencana tanah longsor pada 9 Januari 2021, saat itu masyarakat tidak siap menghadapi bencana yang datang dengan sangat tiba-tiba. Sehingga, menimbulkan 16 korban jiwa dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.
Mensos Risma meninjau ke lokasi keesokan harinya, dengan membawa bantuan dan memerintahkan segera mendirikan KSB agar masyarakat bisa melakukan mitigasi bencana, memiliki kesigapsiagaan. Dengan adanya KSB warga setempat dapat bersiap-siap ketika tiba-tiba bencana alam datang, termasuk tanah longsor.
Pembentukan KSB dan lumbung sosial berdasarkan arahan Menteri Sosial Tri Rismaharini guna melatih kesiapsiagaan masyarakat dari ancaman bencana, serta memetakan sumber daya alam, Sumber Daya Manusia (SDM), dan infrastruktur yang dapat digunakan sebagai pendukung saat situasi terjadi bencana alam.
“Hingga Desember 2021, total terdapat 854 KSB yang tersebar di 34 provinsi di seluruh Indonesia dengan jumlah lokasi terbanyak, yaitu 99 KSB berada di Provinsi Jawa Barat, ” ujar Pelaksana tugas Direktur PKSBA, Iyan Kusmadiana yang diwakili oleh Sub Koordinator Mitigasi, Tota Oceanna Zonneveld, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Untuk mendukung penanganan bencana alam tersebut, Mensos Risma menginstruksikan kepada semua jajaran Kemensos untuk mendirikan lumbung sosial di titik-titik rawan bencana dengan berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) dan para pemangku kepentingan lainnya.
“Hingga kini, total lumbung sosial sebanyak 208 di 13 Provinsi, yaitu Jawa Barat 43, Jawa Tengah 37, Jawa Timur 15, Banten 3, Kalbar 47, Kalsel 7, Kaltara 2, Kaltim 2, NTT 16, Sulsel 11, DI Yogyakarta 2, Aceh 14, dan NTB 9, ” ujar Tota.
Dijelaskan lebih lanjut, daerah yang tergolong paling rawan bencana adalah Provinsi Jawa Barat, salah satunya di Kabupaten Sumedang.
Topografi kawasan tersebut merupakan perbukitan yang menyimpan segudang risiko dan potensi bencana alam berupa tanah longsor. Sehingga, sesuai arahan Mensos Risma, Kampung Siaga Bencana (KSB) di Kabupaten Sumedang ada di dua Kecamatan, yakni Tanjungkerja dan Cimanggu.
Program KSB diaktifkan dengan berbagai kegiatan berbasis masyarakat, seperti memberikan pembekalan tata cara mengevakuasi, pendirian selter, pertolongan pertama, dan penyiapan lumbung sosial.
Seperti di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Sumedang terjadi bencana tanah longsor pada 9 Januari 2021, saat itu masyarakat tidak siap menghadapi bencana yang datang dengan sangat tiba-tiba. Sehingga, menimbulkan 16 korban jiwa dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.
Mensos Risma meninjau ke lokasi keesokan harinya, dengan membawa bantuan dan memerintahkan segera mendirikan KSB agar masyarakat bisa melakukan mitigasi bencana, memiliki kesigapsiagaan. Dengan adanya KSB warga setempat dapat bersiap-siap ketika tiba-tiba bencana alam datang, termasuk tanah longsor.