Kendari (ANTARA) - Kasus aktif COVID-19 di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara kini mengalami kenaikan tercatat 213 orang setelah beberapa bulan terakhir daerah sempat nol kasus aktif.

"Total 213 kasus COVID-19, ada 155 isolasi mandiri dan 58 dirawat inap," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari Rahminingrum di Kendari, Sabtu.

Para pasien aktif COVID-19 tersebut memiliki berbagai riwayat perjalanan keluar kota dan bahkan terdapat kasus aktif yang sama sekali tidak melakukan perjalanan.

Ia menjelaskan dari 213 orang terkonfirmasi positif COVID-19 tersebut ada yang sama sekali belum menjalani vaksinasi, ada pula yang sudah menerima vaksin dosis satu dan dua bahkan sudah menerima dosis penguat atau booster.

"Biar bagaimana jika sudah tervaksinasi paling tidak dosis dua dan dosis tiga (booster) itu pasti gejalanya tidak sehebat yang sama sekali tidak divaksin atau baru vaksin pertama," jelas Rahminingrum.

Rahminingrum menyebut, terjadinya lonjakan kasus COVID-19 yang signifikan bukan hanya dialami Kota Kendari tetap juga daerah lainnya yang ada di Indonesia.

"Saya juga tidak bisa menjawab karena memang di semua daerah, di seluruh Indonesia akhir-akhir ini terjadi kenaikan kasus COVID-19," ujar dia.

Menurutnya, terjadinya lonjakan pasien aktif COVID-19 yang cukup signifikan lantaran dia menilai kemungkinan masyarakat tidak lagi menjaga protokol kesehatan saat beraktivitas terutama saat berada di kerumunan.

"Sekarang sudah ada Omicron yang notabene daya penyebarannya jauh lebih cepat dibanding Delta, jadi bisa saja bertambah karena banyak kerumunan, apalagi jika tidak patuh terhadap protokol kesehatan," tutur dia.

Oleh karena itu, dia mengingatkan kepada semua pihak agar tetap menjaga dan mematuhi protokol kesehatan mulai memaki masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan.

"Selain itu, kita mengimbau agar masyarakat mengikuti vaksinasi hingga dosis ketiga, karena inilah upaya kita yang harus dilakukan saat ini demi mencegah COVID-19 dan varian baru Omicron," kata Rahminingrum.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024